Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Selamat Datang Manusia Bar-bar!


Masing-masing negara pasti memiliki cerita tentang sejarah bar-bar. Apakah tindakan barbarisme ini diikuti dengan gejolak politik, ekonomi atau hal lainnya.

Kata bar-bar, sama artinya dengan biadab. Sikap ini merujuk pada sekelompok individu yang kejam, brutal, jahanam, dan lain-lain, dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Kelompok ini kerap menggunakan kekerasan fisik, teror, intimidasi, dan sebagainya.

Dari sekian banyak kasus, ada dua hal yang sempat membuat saya terguncang. Kenapa hanya dua? Mungkin saya termasuk orang yang kurang update. Jadi, yang saya ketahui cuman dua sahaja.

Kasus yang pertama adalah pembakaran seorang yang dituduh melakukan pencurian amplifier.

Spoiler for Tindakan manusia biadab:


Oh Tuhan, berapa sih harga amplifier? Dan apakah harus ditebus dengan melayangnya satu nyawa? Apakah para pelaku pengeroyokan lupa jika korban memiliki keluarga?

Bila dibandingkan dengan kasus pembakaran pelaku begal, mungkin khalayak ramai akan berpikir, itu sudah sepantasnya.

Apalagi, biasanya aksi tersebut diikuti pula dengan kekerasan fisik yang dilakukan oleh si begal.

Tetapi, dalam perspektif kemanusiaan, tetap saja hal tersebut tidak dibenarkan. Gemas boleh. Geram pun tak dilarang.

Namun, alangkah bijaknya menyerahkan tersangka kepada pihak yang berwajib. Daripada kita mengotori diri sendiri. Yakin, kita lebih baik dari pelaku begal?

Ah, itu mah sudah resiko begal. Ketangkap lalu dibakar.

Baiklah, pernahkah kita berpikir positif sedikit sahaja? Bahwa bisa jadi pelaku begal terdesak karena mereka tidak punya pilihan lain? Misalkan untuk biaya pengobatan keluarganya yang sedang sakit keras?

Kasus yang kedua masih hangat-hangat tahi kuda. Karena baru beberapa hari terjadi.

Spoiler for Korban menderita trauma seumur hidup. Sudahkan dipikirkan?:


Disebuah kampung entah berantah, pak RT yang seharusnya dipilih karena mampu merukunkan tetangga, justru menjadi pemantik datangnya masalah.

Dua sejoli yang belum jelas sedang ngapain, malah diarak keliling kampung. Cukup sampai disitu? Nggak!!!

Mereka harus menanggung malu seumur hidup gegara dipukul, ditendang, bahkan nyaris dirajam, sekaligus dibuat telanjang.

Ironisnya, hasil pemeriksaan dari kepolisian, tuduhan yang dialamatkan mereka salah. Alias palsu. Persis lagunya Ayu Ting Tong.

Parahnya lagi, beberapa orang bukan malah membantu, justru merekam kejadian 18+ itu dengan ha pe masing-masing. Dan saat para pelaku diperiksa, raut mukanya seolah-olah tak bersalah. Benar-benar bedebah!!!

Andai katapun mereka berzina seperti yang dituduhkan, apa lantas kita berhak menghakimi mereka? Bagaimana kelakuan manusia-manusia sampah yang merekam adegan itu sambil senyam senyum?

Masih pantaskah disebut manusia? Masih yakin mereka jauh lebih bersih dan suci daripada korban? Tak tercela dengan dosa hingga boleh menghakimi sesama manusia?

Oh Tuhan, kekuasaanMu telah dirampok manusia durjana! Engkau disembah, tapi segala sifat ketuhananMu sudah dikebiri oleh manusia.

Lalu, salahkah saya jika menyambut para manusia bar-bar itu? Saya pun bukan manusia suci tanpa dosa. Entah butuh berapa gunung didunia ini untuk menggambarkan besarnya dosa saya. Namun, saya berdoa semoga dijauhkan dari sifat bar-bar.

Selamat datang manusia bar-bar!!!

©Skydavee...

Sumber gambar: google
Referensi:
1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biadab
2. https://m.detik.com/news/berita/3598...ersi-pengacara
3. https://m.detik.com/news/berita/3727...n-terjadi-lagi
Diubah oleh skydavee 20-09-2018 07:04
0
29.8K
247
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan