- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekitar Stasiun Tanah Abang Jadi "Lahan Basah" Preman Tarik Iuran ke PKL


TS
karikai04
Sekitar Stasiun Tanah Abang Jadi "Lahan Basah" Preman Tarik Iuran ke PKL
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan sekitar Stasiun Tanah Abang adalah salah satu lokasi strategis para pedagang kaki lima (PKL) menjajakan barang dagangannya.
Di lokasi tersebut, pedagang bisa meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan lokasi lain di sekitar Pasar Tanah Abang.
Hal tersebut dikatakan Roni (bukan nama sebenarnya) seorang pedagang baju yang mengaku sudah hampir 3 tahun berjualan di dekat Stasiun Tanah Abang. Menurut Roni, dengan berjualan di dekat stasiun, orang lebih banyak yang membeli barang dagangannya.
"Di sini sehari enggak kurang dari 1 juta untungnya aja," kata Roni sambil menjajakan dagangannya di atas trotoar yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.
Namun, dengan besarnya pemasukan yang didapatkannya, pungutan iuran yang dilakukan oleh para preman yang diyakininya adalah anak buah salah seorang tokoh ternama di kawasan Tanah Abang ini pun juga cukup besar.
Dalam sehari, 3 sampai 4 orang meminta iuran kepada para pedagang. Besarannya pun bervariasi, mulai dari Rp 3.000, Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per hari.
Padahal Roni telah membayar iuran sebesar Rp 500.000 untuk biaya sewa lahan yang terdapat di atas trotoar selama satu bulan.
"Siang ada yang minta 3.000, itu bisa dua orang yang beda, menjelang sore ada lagi yang minta 5.000 orangnya beda juga," terang pria asal Sumatera ini.
Di lokasi tersebut, pedagang bisa meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan lokasi lain di sekitar Pasar Tanah Abang.
Hal tersebut dikatakan Roni (bukan nama sebenarnya) seorang pedagang baju yang mengaku sudah hampir 3 tahun berjualan di dekat Stasiun Tanah Abang. Menurut Roni, dengan berjualan di dekat stasiun, orang lebih banyak yang membeli barang dagangannya.
"Di sini sehari enggak kurang dari 1 juta untungnya aja," kata Roni sambil menjajakan dagangannya di atas trotoar yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.
Namun, dengan besarnya pemasukan yang didapatkannya, pungutan iuran yang dilakukan oleh para preman yang diyakininya adalah anak buah salah seorang tokoh ternama di kawasan Tanah Abang ini pun juga cukup besar.
Quote:
Dalam sehari, 3 sampai 4 orang meminta iuran kepada para pedagang. Besarannya pun bervariasi, mulai dari Rp 3.000, Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per hari.
Padahal Roni telah membayar iuran sebesar Rp 500.000 untuk biaya sewa lahan yang terdapat di atas trotoar selama satu bulan.
"Siang ada yang minta 3.000, itu bisa dua orang yang beda, menjelang sore ada lagi yang minta 5.000 orangnya beda juga," terang pria asal Sumatera ini.
Quote:
ah kompas ngada ngada, ditanah abang thu ndak ada preman, katanya lulung
pokoke keberpihakan






tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan