Sejauh ini dunia perfilman masih didominasi oleh Amerika Serikat. Namun, siapa sangka film anak negeri kini mulai menunjukkan ‘taringnya’ karena kualitas yang terus membaik.

Hal ini terlihat dari terus meningkatnya angka penikmat film layar lebar di bioskop dan kesuksesan film-film Indonesia dalam menarik pasar mancanegara.

Beragam genre mulai dari horor, drama, hingga komedi mendapat pujian tak hanya dari kalangan penonton, melainkan juga dari para kritikus film.

Lalu, film-film apa saja sih yang patut mendapat acungan jempol dan sukses menjadi film terlaris di tahun 2017 ini?

Pengabdi Setan

Film ini sukses membuat penonton ketakutan dengan sosok hantu 'Ibu' yang diperankan oleh Ayu Laksmi. Di bawah arahan sutradara kondang Joko Anwar, kabarnya Pengabdi Setan akan go international, dan akan tayang di bioskop komersial Malaysia, Polandia, Jepang, hingga Amerika Latin.

Film yang resmi dirilis sejak Sabtu (28/10/2017) ini bahkan berhasil melampaui capaian jumlah penonton Danur: I Can See Ghosts yang mencapai 2,7 juta penonton selama tayang di bioskop.

Terbukti, film yang dibintangi oleh Tara Basro dan artis terkenal lainnya ini berhasil memperoleh jumlah penonton hingga 4,1 juta sejak 40 hari tayang di bioskop.

Filosofi Kopi 2

Setelah sukses dengan Filosofi Kopi, Angga Dwimas Sasongko merilis sekuel Filosofi Kopi 2: Ben & Jody. Film yang diadaptasi dari novel karya Dewi "Dee" Lestari ini menghadirkan kembali aktor Chicco Jerikho dan Rio Dewanto.

Melalui film ini, penonton banyak disuguhkan dengan istilah-istilah seputar kopi, jenis-jenis kopi, hingga alat pembuatan kopi. Lebih dari itu, Filosofi Kopi 2 tak hanya memperkenalkan kopi-kopi khas Indonesia, tetapi juga memperdalam karakter setiap tokoh yang menjadikan film ini lebih bermakna.

Baru empat hari tayang saja, Filosofi Kopi 2 menembus 100 ribu penonton sehingga tak heran jika film ini dianggap sebagai salah satu film terbaik Indonesia.

Posesif

Dirilis pada tanggal 26 Oktober 2017, film Posesif mampu menyabet 10 nominasi pada ajang Festival Film Indonesia (FFI). Film ini berkisah tentang masa remaja yang penuh kegalauan dalam percintaan, masa depan, dan ceritanya dibumbui dengan unsur psikologis yang kuat. Di film ini, arti kata ‘Posesif’ dimainkan dengan sangat unik.

Di bawah arahan sutradara Edwin, Adipati Dolken (Yudhis) dan Putri Marino (Lala) mampu memainkan kisah cintanya yang romantis hingga berujung tragis!


Hollywood

kalau mau jujur, film indonesia belum ada yg pantas untuk bersanding apalagi menyaingi kualitas film film hollywood.

maaf, banyak mulut berkata The Raid adalah yg terbaik, tapi bagi saya tetap belum bisa bersaing di Amerika Serikat.

ada ga sih film Indonesia yg menghentak dunia spt Titanic, Saving private ryan, mulholland drive dll? dgn berani saya katakan tidak ada!!! maaf saya berkata demikian tapi inilah fakta, bukan asumsi apalagi gosip

sebenarnya Indonesia kalau mau bikin film itu yg storytelling saja spt the usual suspect yg hanya modal ngebacot tapi bisa bikin orang terguncang

improve cerita apa aja misalnya, itu dialog juga jgn kaku, biasa aja

aktingnya juga kudu totalitas spt naomi watts di molholland drive atau Christian Bale di film The Machinist.