- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cara "Guru Jaman Now" Menjawab Tantangan


TS
djoeragancendol
Cara "Guru Jaman Now" Menjawab Tantangan
Quote:

Cara "Guru Jaman Now" Menjawab Tantangan
encet 
encet



HT #86
Quote:
WARNING:TS BATA COLLECTOR




Quote:
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Agan dan Sista
السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Setelah membuat thread ini
Tantangan Guru Mengajar Murid "Kids Jaman Now"
Ane jadi kepikiran untuk membuat thread yang mengangkat profile beberapa Kaskuser yang juga seorang Guru di real life nya. Memang belum semua kaskuser yang jadi guru yang ane angkat. Hanya beberapa kaskuser saja, semoga bisa mewakili.
Tujuan ane mengangkat profile mereka semata untuk berbagi motivasi dan juga inspirasi. Juga sebagai bentuk apresiasi ane terhadap para Guru dimana pun mereka berada.
السلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Setelah membuat thread ini
Tantangan Guru Mengajar Murid "Kids Jaman Now"
Ane jadi kepikiran untuk membuat thread yang mengangkat profile beberapa Kaskuser yang juga seorang Guru di real life nya. Memang belum semua kaskuser yang jadi guru yang ane angkat. Hanya beberapa kaskuser saja, semoga bisa mewakili.
Tujuan ane mengangkat profile mereka semata untuk berbagi motivasi dan juga inspirasi. Juga sebagai bentuk apresiasi ane terhadap para Guru dimana pun mereka berada.
Quote:
Quote:
1. Sista fafakons
Quote:

Spoiler for profil:
Sista yang akrab dipanggil Bu Fafa oleh murid muridnya ini mengajar di SMP Basic Pesantren (SBP) di Kabupaten Magelang. Kesehariannya mengajar Bimbingan Konseling. Selain itu juga aktif sebagai Pembina Pramuka di sekokah.
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Suka nya..
Ngajar di sekolah SBP itu bisa nambah keimanan kita.. Karena basicnya pondok pesantren sedikit banyak jadi belajar agama.. Santrinya aja alim-alim masa iya gurunya kagak beragama?
Selain itu bisa lebih deket ke siswa, secara mereka jauh sama orang tua , jadi kalau ada perlu apa-apa siswa datangnya ya ke kita. Seneng kan kalau dibutuhkan sama orang lain?
Kalau dukanya..
Mindset masyarakat kita, pesantren dianggap penjara suci. Jadi anak-anak yang masuk disana adalah anak-anak nakal yg dipaksa merubah diri sama orang tua nya. Karena itu mereka cenderung lebih nakal, sering bolos, suka merokok, trus sering bobok di kelas. Selain itu mereka lebih mementingkan hafalan Kitab daripada pelajaran umum. Kedudukan guru mereka anggap kurang penting dibandingkan dengan Pak Kyai nya, makanya sering kita gak dihargai sama mereka.
But, gapapa.. Kalau menurutku Guru ibarat lilin lah.. Rela membakar diri nya demi untuk menerangi ruangan yang sangat luas. Secara keseluruhan aku seneng jadi guru.. Meski sering disakiti sama pelajar jaman now, namun dari sana ane bisa belajar sabar dan memahami karakter banyak siswa.
Ngajar di sekolah SBP itu bisa nambah keimanan kita.. Karena basicnya pondok pesantren sedikit banyak jadi belajar agama.. Santrinya aja alim-alim masa iya gurunya kagak beragama?
Selain itu bisa lebih deket ke siswa, secara mereka jauh sama orang tua , jadi kalau ada perlu apa-apa siswa datangnya ya ke kita. Seneng kan kalau dibutuhkan sama orang lain?

Kalau dukanya..
Mindset masyarakat kita, pesantren dianggap penjara suci. Jadi anak-anak yang masuk disana adalah anak-anak nakal yg dipaksa merubah diri sama orang tua nya. Karena itu mereka cenderung lebih nakal, sering bolos, suka merokok, trus sering bobok di kelas. Selain itu mereka lebih mementingkan hafalan Kitab daripada pelajaran umum. Kedudukan guru mereka anggap kurang penting dibandingkan dengan Pak Kyai nya, makanya sering kita gak dihargai sama mereka.
But, gapapa.. Kalau menurutku Guru ibarat lilin lah.. Rela membakar diri nya demi untuk menerangi ruangan yang sangat luas. Secara keseluruhan aku seneng jadi guru.. Meski sering disakiti sama pelajar jaman now, namun dari sana ane bisa belajar sabar dan memahami karakter banyak siswa.
Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
Pernah 
Gara-gara aku kalau pramuka sering pakai kaos kaskus.
Mereka tanya "bu kaskus apaan sih"
Akhirnya ane ceritain kalau kaskus itu forum diskusi paling besar.. Isi nya macem2.. Ada sport, edu, travelers, cinta indonesia, trus bisa baca novel gratis di SFTH, dsb'
Mereka nanya lagi "kaya apa bu tampilan nya"
Trus ku kasih liat forum sfth sama education.
Tanggapan mereka "waahh keren Bu.. Besok kalau libur pas maulud nabi buka kaskus ah.. Biar pinter kaya Bu Fafa"
Kenapa ku kasih lihat nya forum H2H.. Soalnya mereka butuh hiburan dan hobi baca novel hehe. Cocok kan sama SFTH?

Gara-gara aku kalau pramuka sering pakai kaos kaskus.
Mereka tanya "bu kaskus apaan sih"
Akhirnya ane ceritain kalau kaskus itu forum diskusi paling besar.. Isi nya macem2.. Ada sport, edu, travelers, cinta indonesia, trus bisa baca novel gratis di SFTH, dsb'
Mereka nanya lagi "kaya apa bu tampilan nya"
Trus ku kasih liat forum sfth sama education.
Tanggapan mereka "waahh keren Bu.. Besok kalau libur pas maulud nabi buka kaskus ah.. Biar pinter kaya Bu Fafa"

Kenapa ku kasih lihat nya forum H2H.. Soalnya mereka butuh hiburan dan hobi baca novel hehe. Cocok kan sama SFTH?
Quote:
Quote:
2. Agan gadogado
Quote:

Spoiler for profil:
Agan ini biasa di sapa Pak Fahri oleh murid murid di sekolahnya. Beliau mengajar mata pelajaran TIK di SMA KS 2 kota Cilegon Banten.
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Sukanya, banyak Gan.
Ane bisa ikut kunjungan ke tempat2 yg belum belum pernah ane kunjungi sebelumnya untuk jadi pendamping (PTN ternama, perusahaan2, tempat wisata
). Selain itu ane bisa share sama siswa tentang hal2 kekinian (program2, game2, film2 dll) 
Ane juga sering ditunjuk sebagai pembina lomba lomba anyar siswa. Ikut bangga kalau anak didik yang dibimbingnya jadi juara. Menjadi Guru, ane jadi tambah banyak temen, serasa muda terus, kalau kita akrab sama mereka. Namun begitu ane harus selalu berusaha untuk selalu jadi orang baik, walau pun sulit, karena guru itu contoh untuk anak didiknya. Dan yang paling berkesan, ane sudah menikah sama siswi ane, dan sekarang sudah dikaruniai seorang putra

Kalau duka yang ane alami selama mengajar, terkadang suka males sama siswa yg susah diatur malah dia yg ngatur. Nggak jarang juga murid menganggap guru komputer tuh kayak tukang servis
Ada lagi siswa yang jahil, minta ajarin bobol akun sosmed. Dilemanya guru jaman now, Siswa kalau dialusin ngelunjak, ditegasin bilang keras. Diantara semua itu, paling males sama siswa yg sok eksis, sok sibuk sampe sering dispensasi KBM, padahal B aja, di kegiatannya cuma jadi "Tim Horeee".

Ane bisa ikut kunjungan ke tempat2 yg belum belum pernah ane kunjungi sebelumnya untuk jadi pendamping (PTN ternama, perusahaan2, tempat wisata


Ane juga sering ditunjuk sebagai pembina lomba lomba anyar siswa. Ikut bangga kalau anak didik yang dibimbingnya jadi juara. Menjadi Guru, ane jadi tambah banyak temen, serasa muda terus, kalau kita akrab sama mereka. Namun begitu ane harus selalu berusaha untuk selalu jadi orang baik, walau pun sulit, karena guru itu contoh untuk anak didiknya. Dan yang paling berkesan, ane sudah menikah sama siswi ane, dan sekarang sudah dikaruniai seorang putra

Kalau duka yang ane alami selama mengajar, terkadang suka males sama siswa yg susah diatur malah dia yg ngatur. Nggak jarang juga murid menganggap guru komputer tuh kayak tukang servis

Ada lagi siswa yang jahil, minta ajarin bobol akun sosmed. Dilemanya guru jaman now, Siswa kalau dialusin ngelunjak, ditegasin bilang keras. Diantara semua itu, paling males sama siswa yg sok eksis, sok sibuk sampe sering dispensasi KBM, padahal B aja, di kegiatannya cuma jadi "Tim Horeee".

Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
ane pernah cerita waktu bahas forum diskusi di internet, trus waktu awal2 e-commerce ane cerita klo di kaskus tuh kita bisa jual apa aja, termasuk jual tuyul 
Selain itu ane juga kasih reward ke anak2 yg nilainya bagus, rewardnya cendol.
Otomatis mereka kudu punya akun kaskus. Ane cerita klo di kaskus tuh bisa cari software bajakan
, trus ente bisa gabung ke komunitas apa aja, bisa curhat juga buat yg galau-ers. Ada juga beberapa siswa yg minta pict IGO-IGO bening. 
Pumcaknya, ane sempet buat kaskuser smandaks & yang ikut ekskul komputer wajib jadi kaskuser.

Selain itu ane juga kasih reward ke anak2 yg nilainya bagus, rewardnya cendol.

Otomatis mereka kudu punya akun kaskus. Ane cerita klo di kaskus tuh bisa cari software bajakan


Pumcaknya, ane sempet buat kaskuser smandaks & yang ikut ekskul komputer wajib jadi kaskuser.
Quote:
Quote:
3. Sista bomcha
Quote:

Spoiler for profil:
Kecintaannya terhadap anak anak lah yang membuat Sista ini mengabdikan dirinya menjadi pengajar di salah satu SD di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sebagai Guru SD, Sist Bomcha mengajar semua bidang studi di kelasnya.
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Untuk pengalaman menyenangkan saat mengajar, ane merasakan kebahagiaan yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Selalu ada cerita baru setiap harinya dari tingkah polah para siswa, ada kebanggan tersendiri buat ane saat melihat mereka berkembang setiap harinya. Kebahagiaan ane bertambah saat melihat siswa yang belum bisa baca jadi sudah mahir membaca. Menjadi Guru sekaligus jadi ajang melatih diri ane sebagai bekal untuk mendidik anak-anak ane nantinya 
Adapun tantangan atau kendala yang ane rasakan adalah fasilitas yang masih minim karena memang bukan sekolah yang bonafit. Hal ini membuat ane jadi susah untuk mengeksplor berbagai macam model pembelajaran yang bisa ane terapkan.

Adapun tantangan atau kendala yang ane rasakan adalah fasilitas yang masih minim karena memang bukan sekolah yang bonafit. Hal ini membuat ane jadi susah untuk mengeksplor berbagai macam model pembelajaran yang bisa ane terapkan.
Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
Belum pernah gan, secara murid murid ane masih kecil, jadi mereka juga terbatas untuk akses internet. Pun dengan guru guru yang lain, mereka lebih kenal FB daripada Kaskus 
Ane sendiri ngaskus karena dikenalkan oleh seseorang yang sekarang sudah menjadi mantan
ID kaskus ane pun adalah gabungan dari nama kami berdua.

Ane sendiri ngaskus karena dikenalkan oleh seseorang yang sekarang sudah menjadi mantan

Quote:
Quote:
4. Sista zelzol
Quote:

Spoiler for profil:
Ibu Zela, panggilan akrabnya saat mengajar di sekolah. Sista ini mengajar bidang study sosiologi di salah satu SMA Negeri di Tangerang Selatan, Banten.
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Suka dukanya menjadi guru banyak banget sih gan, tapi sejauh ini banyak sukanya sih hehe. Karena umur ane yang masih muda, setiap masuk kelas pasti diajakin selfie mulu gan, apalagi fitur IG tuh yg namanya boomerang. Tiap sblm ngajar pasti diajakin kaya gitu hehe.
Ngajarin student jaman now banyak banget "cobaannya". Kaya misalnya nih gan, murid ane pada sering banget make headset. Jadi itu sih kadang tiap mulai pembelajaran ane ngecekin kupingnya dulu tuh makai headset apa engga.
Nah karena ane sadar, ane ngajar di era milenial kaya sekarang ini. Ya ane sih emang membiasakan memakai metode pembelajaran disetiap ngajar biar anak-anak juga pada ga bosen. Malah jadi betah belajar sama kita.
Selain itu, kendalanya sih kadang masalah sopan santun gan. Kadang kalo ane lagi ngejelasin, ada aja yg nyeletuk ngegodain gitu. Misal ane lagi pake kerudung merah, ada tuh pernah nyanyi gitu ngegoda.
Tetapi ane selalu ngedidik yang ada saatnya becanda dan serius. Biasanya kalo nyeletuk gitu, ane kasih pertanyaan terkait apa yg ane jelasin. Oya ngajar student jaman now ane harus melek medsos hehe. 
Ngajarin student jaman now banyak banget "cobaannya". Kaya misalnya nih gan, murid ane pada sering banget make headset. Jadi itu sih kadang tiap mulai pembelajaran ane ngecekin kupingnya dulu tuh makai headset apa engga.
Nah karena ane sadar, ane ngajar di era milenial kaya sekarang ini. Ya ane sih emang membiasakan memakai metode pembelajaran disetiap ngajar biar anak-anak juga pada ga bosen. Malah jadi betah belajar sama kita.
Selain itu, kendalanya sih kadang masalah sopan santun gan. Kadang kalo ane lagi ngejelasin, ada aja yg nyeletuk ngegodain gitu. Misal ane lagi pake kerudung merah, ada tuh pernah nyanyi gitu ngegoda.


Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
Nah kalo ini kadang ane sering cerita, karena ane ngajar sambil kuliah. Skripsi ane juga tentang kaskus loh hehe jadi kadang cerita2 sama murid. Dan mereka rata2 ada yg jualan juga di FJB Kaskus gan



Quote:
Quote:
5. Agan firdausikal
Quote:

Spoiler for profil:
Agan Firdausikal adalah seorang Guru SD di wilayah Sumedang, Jawa Barat. Agan ini biasanya mengajar SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) dan Bahasa Indonesia.
Saya mulai mengajar di Sekolah Dasar sejak saya masuk perkuliahan, mungkin sekitar tahun 2008 dan 2009. Yang lucu adalah, saya tidak sedikitpun pernah terpikir untuk menjadi seorang guru. Cita-cita saya ingin menjadi pengusaha dan penguasa, waktu kecil saya tidak terlalu paham bedanya, ternyata sesudah besar saya tahu kalau pengusaha dan penguasa itu sama saja, tidak ada bedanya haha. Jadi kalau dihitung, sudah hampir 10 tahun saya mengajar.
Saya mulai mengajar di Sekolah Dasar sejak saya masuk perkuliahan, mungkin sekitar tahun 2008 dan 2009. Yang lucu adalah, saya tidak sedikitpun pernah terpikir untuk menjadi seorang guru. Cita-cita saya ingin menjadi pengusaha dan penguasa, waktu kecil saya tidak terlalu paham bedanya, ternyata sesudah besar saya tahu kalau pengusaha dan penguasa itu sama saja, tidak ada bedanya haha. Jadi kalau dihitung, sudah hampir 10 tahun saya mengajar.
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Sukanya sih banyak ya, terutama ketika melihat anak-anak didik kita tersenyum, tertawa. Kadang mereka bertingkah laku lucu, dan membuat para guru pun tertawa. Memangnya apa yang dicari dari hidup ini selain ketenangan dan kebahagiaan? Karena bagi saya, bahagia ya sesederhana itu.
Sekolahnya terletak di kaki Gunung Palasari, dimana di puncak sana terdapat benteng peninggalan Belanda ketika zaman sebelum kemerdekaan dahulu. Kami beberapa kali jalan-jalan ke sana sekadar untuk refreshing dan melepas penat kehidupan di dunia, sementara anak-anak dibiarkan untuk bermain sesuka hatinya. Tidak ada PR, tidak ada pelajaran, tidak ada catat-mencatat dan soal-soal yang membuat mereka mengeluh setiap hari. Anak-anak saya biarkan kembali menjadi diri mereka sendiri secara fitrah dan kodratnya, yaitu bermain.
Dukanya ada beberapa. Sama seperti kehidupan, dan ini normal. Seperti Tuhan pernah berkata, bahwa dialah yang menciptakan tawa dan tangisan. Misalnya ketika waktu pertama kali mengajar, saya tidak bisa berkata apa-apa di depan kelas, dan siswa-siswa itu mengejek saya karena saya terlalu pemalu untuk menjadi guru. Kepribadian saya yang pendiam sejak kecil memang rasa-rasanya tidak cocok untuk menjadi guru. Tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, saya mengajar di sana. Dan selama tiga tahun ini saya mengajar tanpa digaji. Kepala Sekolah tidak berkata-kata apapun tentang masalah ini. Dan saya juga tidak ambil pusing, karena waktu itu saya pun sibuk dengan tugas-tugas perkuliahan. Penelitian untuk skripsi pun saya lakukan di SD tempat saya mengajar, sampai akhirnya lulus pada tahun 2012. Selepas lulus, saya masih mengajar di SD yang sama.
.
Selama setahun, saya diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas III, menggantikan Kepala Sekolah yang menjadi guru kembali karena habis masa baktinya sebagai Kepala Sekolah. Saya banyak belajar tentang bagaimana mengurus administrasi sekolah, membuat format penilaian, dan lain sebagainya. Pada tahun ini, saya mendapatkan gaji sebesar 150ribu/bulan. Kecil? Tentu saja. Karenanya, waktu itu saya bekerja sambilan menjadi kasir di sebuah toko kelontong. Jadi saya mengajar dari jam 7 sampai jam setengah 12. Istirahat selama satu jam. Kemudian lanjut kerja dari jam 1 siang sampai jam 7 sore. Gaji yang saya terima awalnya sebesar 700ribu/bulan, tapi naik pada bulan ketiga menjadi 900ribu/bulan.
Pada selang waktu itu, saya mencoba untuk mencari pekerjaan yang lain. Saya dipanggil untuk melakukan wawancara di salah satu Bank yang terkenal, waktu itu tempatnya di Bandung. Sayangnya saya tidak diterima. Jadi saya kembali mengajar dan menjadi kasir di toko kelontong tadi. Sampai pada tahun 2015 kondisi tubuh saya mulai aneh. Saya jadi sering sakit, terutama pada bagian perut. Saya muntah-muntah selama beberapa minggu, sampai dirawat di rumah sakit. Mungkin karena kelelahan, jadi saya harus istirahat total selama satu bulan. Dari situ saya jadi jarang masuk kerja di toko kelontong, dan akhir Tahun 2015 saya menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai kasir toko.
Waktu itu, saya menemukan thread di kaskus tentang salah satu surat dalam kitab suci yang baik untuk dibaca. Jadi saya melakukannya selepas sembahyang selama beberapa bulan setelah saya sakit itu. Saya masih mengajar dan pada tahun itu, gaji saya sudah naik menjadi 250ribu/bulan. Saya berpikir, bahwa untuk hidup tidak bisa hanya mengandalkan dari gaji di sekolah. Saya melihat teman-teman saya yang sudah sukses di luar sana, dengan gaji yang berkali-kali lipat di atas saya, tentu yang saya bisa lakukan adalah berdoa saja. Doa-doa saya terkabul tak berapa lama. Pada tahun 2016, saya lolos ujian masuk S2 di Universitas Pendidikan Indonesia dan mengambil program studi Pendidikan Dasar. Sekarang saya masih mengajar sambil kuliah di Bandung. Jarak Sumedang-Bandung sejauh 40KM dan memakan waktu 2-3 jam perjalanan sekali jalan dengan menaiki motor kesayangan saya, tak menjadi halangan bagi saya untuk berbahagia menimba ilmu di sana.
Sekolahnya terletak di kaki Gunung Palasari, dimana di puncak sana terdapat benteng peninggalan Belanda ketika zaman sebelum kemerdekaan dahulu. Kami beberapa kali jalan-jalan ke sana sekadar untuk refreshing dan melepas penat kehidupan di dunia, sementara anak-anak dibiarkan untuk bermain sesuka hatinya. Tidak ada PR, tidak ada pelajaran, tidak ada catat-mencatat dan soal-soal yang membuat mereka mengeluh setiap hari. Anak-anak saya biarkan kembali menjadi diri mereka sendiri secara fitrah dan kodratnya, yaitu bermain.
Dukanya ada beberapa. Sama seperti kehidupan, dan ini normal. Seperti Tuhan pernah berkata, bahwa dialah yang menciptakan tawa dan tangisan. Misalnya ketika waktu pertama kali mengajar, saya tidak bisa berkata apa-apa di depan kelas, dan siswa-siswa itu mengejek saya karena saya terlalu pemalu untuk menjadi guru. Kepribadian saya yang pendiam sejak kecil memang rasa-rasanya tidak cocok untuk menjadi guru. Tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, saya mengajar di sana. Dan selama tiga tahun ini saya mengajar tanpa digaji. Kepala Sekolah tidak berkata-kata apapun tentang masalah ini. Dan saya juga tidak ambil pusing, karena waktu itu saya pun sibuk dengan tugas-tugas perkuliahan. Penelitian untuk skripsi pun saya lakukan di SD tempat saya mengajar, sampai akhirnya lulus pada tahun 2012. Selepas lulus, saya masih mengajar di SD yang sama.
.
Selama setahun, saya diberikan kesempatan untuk menjadi wali kelas III, menggantikan Kepala Sekolah yang menjadi guru kembali karena habis masa baktinya sebagai Kepala Sekolah. Saya banyak belajar tentang bagaimana mengurus administrasi sekolah, membuat format penilaian, dan lain sebagainya. Pada tahun ini, saya mendapatkan gaji sebesar 150ribu/bulan. Kecil? Tentu saja. Karenanya, waktu itu saya bekerja sambilan menjadi kasir di sebuah toko kelontong. Jadi saya mengajar dari jam 7 sampai jam setengah 12. Istirahat selama satu jam. Kemudian lanjut kerja dari jam 1 siang sampai jam 7 sore. Gaji yang saya terima awalnya sebesar 700ribu/bulan, tapi naik pada bulan ketiga menjadi 900ribu/bulan.
Pada selang waktu itu, saya mencoba untuk mencari pekerjaan yang lain. Saya dipanggil untuk melakukan wawancara di salah satu Bank yang terkenal, waktu itu tempatnya di Bandung. Sayangnya saya tidak diterima. Jadi saya kembali mengajar dan menjadi kasir di toko kelontong tadi. Sampai pada tahun 2015 kondisi tubuh saya mulai aneh. Saya jadi sering sakit, terutama pada bagian perut. Saya muntah-muntah selama beberapa minggu, sampai dirawat di rumah sakit. Mungkin karena kelelahan, jadi saya harus istirahat total selama satu bulan. Dari situ saya jadi jarang masuk kerja di toko kelontong, dan akhir Tahun 2015 saya menyatakan mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai kasir toko.
Waktu itu, saya menemukan thread di kaskus tentang salah satu surat dalam kitab suci yang baik untuk dibaca. Jadi saya melakukannya selepas sembahyang selama beberapa bulan setelah saya sakit itu. Saya masih mengajar dan pada tahun itu, gaji saya sudah naik menjadi 250ribu/bulan. Saya berpikir, bahwa untuk hidup tidak bisa hanya mengandalkan dari gaji di sekolah. Saya melihat teman-teman saya yang sudah sukses di luar sana, dengan gaji yang berkali-kali lipat di atas saya, tentu yang saya bisa lakukan adalah berdoa saja. Doa-doa saya terkabul tak berapa lama. Pada tahun 2016, saya lolos ujian masuk S2 di Universitas Pendidikan Indonesia dan mengambil program studi Pendidikan Dasar. Sekarang saya masih mengajar sambil kuliah di Bandung. Jarak Sumedang-Bandung sejauh 40KM dan memakan waktu 2-3 jam perjalanan sekali jalan dengan menaiki motor kesayangan saya, tak menjadi halangan bagi saya untuk berbahagia menimba ilmu di sana.
Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
Kalau Kaskus, murid-murid saya tidak ada yang tahu. Paling sebatas facebook, BBM, whatsapp. Sebagian besar murid saya tidak ada yang punya handphone gan. Jarang juga sepertinya melihat mereka main handphone atau internetan, alhamdulillah yang mereka mainkan ya permainan-permainan tradisional yang melibatkan interaksi secara langsung tidak dengan layar atau dunia maya.
Quote:
Quote:
6. Agan sofanzani
Quote:

Spoiler for profil:
Nama: Ichsan Sofan Nurzani
ID kaskus: sofanzani
Guru Kursus Bahasa Inggris (semua level, rentang usia siswa 7 - 45 tahun
Wilayah: Lembang (Kabupaten Bandung Barat)
Bid. Study yg diajarkan: Bahasa Inggris
ID kaskus: sofanzani
Guru Kursus Bahasa Inggris (semua level, rentang usia siswa 7 - 45 tahun
Wilayah: Lembang (Kabupaten Bandung Barat)
Bid. Study yg diajarkan: Bahasa Inggris
Spoiler for apa suka duka dan tantangan saat mengajar?:
Awal ane ngajar itu ketika kuliah semester 3 sekitar tahun 2006. Pada waktu itu ane diajakin guru ane waktu SMA yang bikin tempat kursus.
Awal-awal ngajar, ane sempet selalu blank dan sering losing step, ane gatau harus gimana karena ane kuliah bukan jurusan pendidikan.
Tapi alhamdulillah, ane punya mentor yang baik: guru ane tadi. Beliau dikit-dikit ngelatih ane, ngajarin caranya bikin lesson plan, ngajarin step-step ngajar biar alurnya enak, sama ngasi tips bikin suasana ngajar yang asyik dan gak kaku.
Ane mulai enjoy ngajar, setelah lulus kuliah pun ane kerja sebagai pengajar di salah satu lembaga kursus yang cukup sohor di kota Bandung. Yaa tapi dasar dulu ane masih terbilang fresh graduate, masih ada sisi penasaran buat mencoba dunia baru. Akhirnya ane tinggalin tempat kursus itu, dan mulai bekerja di salah satu perusahaan swasta (masih di kota Bandung) yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.
Tapi ternyata, MENGAJAR ITU ADIKTIF, gan... ga peduli seberapa jauh ente meninggalkan dunia mengajar, ente bakal selalu kangen dan pengen balik lagi. Kangen sama atmosfirnya, kangen sama suasana hangat dengan murid, kangen sama sensasi ketika murid ente mengerti apa yang ente ajarkan. Sekali lagi, Mengajar itu adiktif...
Oleh karena itu, mulai 2014 lalu, di sela-sela kesibukan ane yang masih berstatus sebagai seorang karyawan, ane dan istri mulai merintis usaha kursus bahasa inggris. Selain untuk menyalurkan passion dalam mengajar, juga untuk menambah penghasilan. Ya, sekali mendayung dua pulau terlampaui lah...
Alhamdulillah, semua berjalan lancar, meskipun masih kecil-kecilan, tapi muridnya selalu ada aja. Rentang usia kelas yang berjalan sekarang adalah yang termuda sekitar 7 tahun (kelas 1 SD), yang tertua 45 tahun (profesional, manajer IT salah satu perusahaan swasta di bandung).
Ada tantangan tersendiri dalam mengajar kursus, yaitu ekspektasi yang tinggi dari para peserta didiknya.
Mereka ngambil kursus biasanya karena "pengen cepet bisa". Beberapa dari mereka nganggap ngambil kursus ini adalah sebuah 'shortcut' untuk bisa berbahasa inggris. Padahal kan ya nggak gitu juga, semua butuh proses dan tetep balik lagi ke pemahaman maisng-masing. Ada yang cepet bisa, ada yg mayan lambat, malah ada yg gak bisa-bisa.
Selain itu jika peserta didiknya merupakan anak sekolah, ini lebih menantang lagi. Karena kita harus mengkondisikan mereka untuk "BISA". Mengapa? Karena biasanya mereka ngambil kursus itu karena merasa kurang di sekolah, jadi kursus ini seolah harapan terkahir mereka untuk bisa bahasa inggris.
Very challenging!
Tapi gimanapun, ane menikmati dunia mengajar, dunia yang penuh tantangan, penuh tawa, penuh suka, penuh duka, dan satu hal yang gakkalah penting, insya Allah penuh pahala....
Awal-awal ngajar, ane sempet selalu blank dan sering losing step, ane gatau harus gimana karena ane kuliah bukan jurusan pendidikan.
Tapi alhamdulillah, ane punya mentor yang baik: guru ane tadi. Beliau dikit-dikit ngelatih ane, ngajarin caranya bikin lesson plan, ngajarin step-step ngajar biar alurnya enak, sama ngasi tips bikin suasana ngajar yang asyik dan gak kaku.
Ane mulai enjoy ngajar, setelah lulus kuliah pun ane kerja sebagai pengajar di salah satu lembaga kursus yang cukup sohor di kota Bandung. Yaa tapi dasar dulu ane masih terbilang fresh graduate, masih ada sisi penasaran buat mencoba dunia baru. Akhirnya ane tinggalin tempat kursus itu, dan mulai bekerja di salah satu perusahaan swasta (masih di kota Bandung) yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.
Tapi ternyata, MENGAJAR ITU ADIKTIF, gan... ga peduli seberapa jauh ente meninggalkan dunia mengajar, ente bakal selalu kangen dan pengen balik lagi. Kangen sama atmosfirnya, kangen sama suasana hangat dengan murid, kangen sama sensasi ketika murid ente mengerti apa yang ente ajarkan. Sekali lagi, Mengajar itu adiktif...
Oleh karena itu, mulai 2014 lalu, di sela-sela kesibukan ane yang masih berstatus sebagai seorang karyawan, ane dan istri mulai merintis usaha kursus bahasa inggris. Selain untuk menyalurkan passion dalam mengajar, juga untuk menambah penghasilan. Ya, sekali mendayung dua pulau terlampaui lah...
Alhamdulillah, semua berjalan lancar, meskipun masih kecil-kecilan, tapi muridnya selalu ada aja. Rentang usia kelas yang berjalan sekarang adalah yang termuda sekitar 7 tahun (kelas 1 SD), yang tertua 45 tahun (profesional, manajer IT salah satu perusahaan swasta di bandung).
Ada tantangan tersendiri dalam mengajar kursus, yaitu ekspektasi yang tinggi dari para peserta didiknya.
Mereka ngambil kursus biasanya karena "pengen cepet bisa". Beberapa dari mereka nganggap ngambil kursus ini adalah sebuah 'shortcut' untuk bisa berbahasa inggris. Padahal kan ya nggak gitu juga, semua butuh proses dan tetep balik lagi ke pemahaman maisng-masing. Ada yang cepet bisa, ada yg mayan lambat, malah ada yg gak bisa-bisa.
Selain itu jika peserta didiknya merupakan anak sekolah, ini lebih menantang lagi. Karena kita harus mengkondisikan mereka untuk "BISA". Mengapa? Karena biasanya mereka ngambil kursus itu karena merasa kurang di sekolah, jadi kursus ini seolah harapan terkahir mereka untuk bisa bahasa inggris.
Very challenging!
Tapi gimanapun, ane menikmati dunia mengajar, dunia yang penuh tantangan, penuh tawa, penuh suka, penuh duka, dan satu hal yang gakkalah penting, insya Allah penuh pahala....

Spoiler for pernah cerita tentang KASKUS kepada murid atau guru?:
Selama mengajar, ane punya murid yang usianya ngga jauh sama ane, jadi suasana belajarnya kek ngobrol aja gitu, dan ketika mereka tau kalo ane kaskuser, beberapa dari mereka merubah panggilan mereka ke ane dari "mister" jadi "agan" 



Sumber: Hasil interview TS
Diubah oleh djoeragancendol 17-11-2017 17:03






tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
37.2K
Kutip
373
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan