- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Daya Beli Turun Biang Keladinya Bukan Penjualan Online


TS
tereariyani
Daya Beli Turun Biang Keladinya Bukan Penjualan Online
Jakarta- Nielsen membantah penjualan online sebagai biang keladi penurunan daya beli. Padahal pertumbuhan penjualan online hanya sebesar 1% dari total penjualan offline.
Memang penjualan online belum masuk survei Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga sempat dituding penyebab penurunan daya beli.
"Perlambatan pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau barang konsumsi di tahun ini bukan semata-mata dipengaruhi
langsung oleh bertumbuhnya e-commerce di Indonesia. Untuk core products FMCG E- commerce hanya mencapai kurang lebih 1% dibandingkan dengan penjualan offline secara total," ujar Ernawati Associate Director The Nielsen Company Indonesia di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Sehingga wajar saja tahun ini FMCG hingga September mengalami perlambatan pertumbuhan dimana growth hanya mencapai 2.7% sedangkan rata-rata pertumbuhan normal tahunan mencapai 11%.
Lagi pula kalangan mid low class sebagai pemegang porsi yang besar mengalami perlambatan karena menurunnya THP, kenaikan harga utility sehingga berdampak pada pengurangan konsumsi, menahan pembelian impulsife produk dan downsizing
"Sedangkan upper class masih menunggu situasi dimana mereka hanya bertindak wait and see, namun ada indikasi dimana pengeluaran di lifestyle cenderung terus bertumbuh," katanya.
http://www.industry.co.id/read/19605...njualan-online
fucknastaks yg sotoy emang terkenal tolol kalau bela tuannya
Memang penjualan online belum masuk survei Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga sempat dituding penyebab penurunan daya beli.
"Perlambatan pertumbuhan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau barang konsumsi di tahun ini bukan semata-mata dipengaruhi
langsung oleh bertumbuhnya e-commerce di Indonesia. Untuk core products FMCG E- commerce hanya mencapai kurang lebih 1% dibandingkan dengan penjualan offline secara total," ujar Ernawati Associate Director The Nielsen Company Indonesia di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Sehingga wajar saja tahun ini FMCG hingga September mengalami perlambatan pertumbuhan dimana growth hanya mencapai 2.7% sedangkan rata-rata pertumbuhan normal tahunan mencapai 11%.
Lagi pula kalangan mid low class sebagai pemegang porsi yang besar mengalami perlambatan karena menurunnya THP, kenaikan harga utility sehingga berdampak pada pengurangan konsumsi, menahan pembelian impulsife produk dan downsizing
"Sedangkan upper class masih menunggu situasi dimana mereka hanya bertindak wait and see, namun ada indikasi dimana pengeluaran di lifestyle cenderung terus bertumbuh," katanya.
http://www.industry.co.id/read/19605...njualan-online
fucknastaks yg sotoy emang terkenal tolol kalau bela tuannya

0
4.3K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan