Pasca hubunganku dengan Fajar berakhir. Aku tak serta merta pergi begitu saja. Perasaanku bertahan tapi ragaku tidak. Aku masih mencintainya dalam doa-doaku.

Kemudian, Krisan entah bagaimana kisahnya mungkin masih bertahan. Mungkin tidak. Entahlah. Toh aku tidak terlalu peduli.

Ditinggal selingkuh oleh Fajar, ditinggal mati oleh Bagus. Sempurna. Lukaku sempurna sekali saat itu. Namun, ketika sakit ditinggal oleh Bagus. Fajar datang menemani hari-hariku.

Ini amat membingungkan. Aku tanpa status dengan Fajar ternyata masih saling menyayangi. Sepertinya begitu. Entahlah, namun saat itu aku bahagia.

Sebelum dengan Bagus sebenarnya aku pernah menjalin kasih dengan seseorang namun aku di selingkuhi lagi. Hahaha kenapa kisah cintaku begini sekali.

Ketika aku mengadu pada Fajar, ia tertawa bangga. "Cuma aku yang selingkuh dan berani mengakui".
"Iya, dan cuma kamu yang bingung pilih dia atau aku". Timpalku kala itu.

Awal hubunganku dengan Bagus adalah karena rasa kagum yang tiada terkira. Aku mengaguminya karena ia tergolong cerdas. Jadi yaa setidaknya kami bisa saling menyayangi.

Firasat kepergian Bagus sudah mulai terasa saat salah satu temanku akan berulangtahun.
"Nanti pada datang yaa ke acara ulangahunku" ujarnya kala itu.
"Kamu gabisa sama Bagus kayaknya. Kamu pasti datang sendiri". Lanjutnya bicara kepadaku.

Aku hanya senyum-senyum kecut. Tapi yaa akhirnya apa yang dia katakan benar adanya. Akhirnya aku datang sendiri.

Rasanya aku ingin marah pada Tuhan. Kenapa aku harus menjalani kisah yang menyakitkan seperti ini. Dalam sujud-sujud panjangku aku mengadukan kepada Tuhanku.
Oh mungkin Ia tak mau aku bergantung kepada selain-Nya. Sehingga aku diberi luka lagi dan lagi.

Aku tentu gagal memutuskan komunikasiku dengan Fajar. Aku terlalu sulit menjauh darinya. Meski berbagai cara telah aku lakukan. Nyatanya aku kembali lagi dan lagi.

Fajar menjadi tamengku saat aku terluka. Seringkali menemaniku walau sekadar makan malam bersama. Ini tentu saja tanpa pengetahuan Krisan. Kalau dia tahu, bisa jadi yang difikirannya. Apa bedanya aku dengan dia?