Merujuk berita "Dirut BPJS Kesehatan Blak-blakan Soal Tekor Rp 9 Triliun"

BPJS akan collapse.
Sebelum kita melihat Indonesia, mari kita lihat negara2 maju. Di sana sistem healthcare juga mempunyai berbagai masalah, yang terbesar adalah pendanaan. Misalnya:

• Swiss
  
• UK
  
• Canada
  

Jadi di negara maju pun, healthcare agak sulit diterapkan. Nah di Indonesia, hal ini akan menjadi lebih parah karena Indonesia tidak berusaha mengurangi penyebab penyakit2 tersebut. Mari kita lihat masalah terbesar di Indonesia: rokok. Di Indonesia, ada 90 juta perokok, lebih dari sepertiga total penduduk! Dan bukan hanya itu saja, Indonesia juga membiarkan industri rokok menjamur ketika negara2 maju berusaha menghancurkan mereka. Sampai Phillip Morris aja hijrah ke Indonesia.

Ini benar2 gila. Kita sudah tahu kalau uang dari cukai rokok tidak cukup untuk menutupi ongkos masalah yang ditimbulkan oleh rokok, tapi kita masih membiarkan itu terjadi. Terlalu bodoh, terlalu serakah, terlalu korup, terlalu egois.

Belum cukup itu, BPJS malah membuat masalah sendiri. Plafon (jumlah maksimum yang dibayarkan oleh BPJS kepada rumah sakit per pasien dan kasus) dari BPJS sangat tidak mencukupi biaya pengobatan + tenaga medis + operasional RS. Jadi kalau pasien pergi ke sebuah rumah sakit, dan pihak RS tersebut sudah mengeluarkan biaya yang sama dengan atau lebih besar dari plafon, pasien tersebut harus dirujuk ke RS lain kalau RS itu tidak mau merugi. Hal ini menyebabkan pasien diping-pong dari satu RS ke RS lainnya. Juga masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan biaya misalnya 1,5x plafon, malah jadi 2x atau lebih dari plafon.

Plafon yang rendah mendorong RS berbuat curang supaya mereka tidak merugi. Misalnya pasien paru2 membutuhkan kateterisasi, buntunya 3. Sebenarnya bisa langsung dibereskan semua asal kondisi pasien memadai. Tetapi karena plafon BPJS, rumah sakit akan melakukan 1, trus pasien disuruh pulang. Setelah itu datang lagi dan yang berikutnya diteruskan. Jadi RS mendapatkan bayaran beberapa kali supaya tidak rugi. Aksi agar tidak rugi ini dibayar dengan penderitaan pasien dan dana BPJS.
Kegilaan2 di atas cuma permukaan saja, masih banyak yang lain: tempat inap yang tidak layak karena plafon rendah, dokter dan tenaga medis yang dibayar rendah, obat yang dipakai terpaksa harus murah dll.

Kita semua akan rugi. Setidaknya salah satu dari tiga ini akan terjadi di tahun2 mendatang:

1. Pajak/iuran meningkat drastis.
   
2. Utang Indonesia akan meningkat (atau anggaran untuk yang lain akan berkurang) untuk meng-cover BPJS.
   
3. Layanan BPJS akan terus dibatasi, menjadikan BPJS lebih tidak efektif.
   

Dan setelah semua itu, BPJS akan collapse.