skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Hukum Alam yang Berlaku Dijalanan


Spoiler for Mari tertib berlalu lintas ya?:


Kejadian dua hari yang lalu masih saja teringat diotak saya yang beberapa saat ini sering konslet.

Jangan salah sangka, ini tidak ada hubungannya dengan penetapan kembali ketua sebuah partai politik yang identik dengan warna kuning oleh KPK, ataupun kasus dua sejoli yang diarak keliling dalam keadaan telanjang di Tangerang.

Ini mengenai kecelakaan dijalanan. Dan terjadi dua kali dalam seminggu. Kejadiannya persis didepan mata. Tragis!

Spoiler for Kirain kek di pilem pas & farius kali yach?:


Korban kecelakaan dijalanan sudah banyak yang bergelimpangan. Namun sayangnya, semua ini tidak cukup untuk menyadarkan.

Apakah harus menunggu jumlah korban sehari mencapai ribuan? Baru semuanya paham bahwa malaikat pencabut nyawa sering wira-wiri dijalanan?

Spoiler for Korban sdh banyak, waspadalah!:


Saya suka kesel bin sebal jika sudah melihat para pengendara memacu kendaraan seolah jalanan itu miliknya sendiri. Padahal, semua orang memiliki hak yang sama. Terlebih para pejalan kaki yang menyebrang melalui zebra cross. Bukankah Undang-undang melindungi mereka? Iya, tapi kalah sama kelakuan pengendara bedebah!

Baiklah, lupakan pengemudi tak tau diri itu. Dalam tulisan ini, saya mencoba menyimpulkan beberapa hal yang seringkali terjadi dijalanan. Terutama bagi pengemudi kendaraan.

1. Kita Berhati-hati, Namun Orang Lain Tidak
Jika ada hal yang super menyebalkan selain melihat sang mantan dipelaminan, inilah salah satunya.

Kita sudah sangat berhati-hati dan menaati peraturan, malah jadi korban akibat tindakan orang lain yang ugal-ugalan.

Spoiler for Jika mengantuk, istirahatlah. Korban kecelakaan bisa disebabkan krn ngantuk:


Mungkin, tak salah kita meluangkan waktu beberapa menit sekali untuk memantau kaca spion agar bisa melihat kondisi lalu lintas dibelakang kita. Tapi ya jangan terus-terusan pantengin spion, bisa-bisa kita yang nabrak.

Tips ini biasanya sering saya lakukan sebagai antisipasi pengemudi edan yang melaju kencang tanpa perhitungan. Dikiranya jalanan umum itu tempat balapan? Jahanam!!!

2. Orang Lain Hati-hati, Tetapi Kita Tidak
Ini kebalikan dari poin pertama. Orang lain sudah berhati-hati, ternyata kita sembrono.

Ada baiknya kita berpikir ulang bila hendak memacu kendaraan seperti dikejar setan. Pengguna jalan yang lainnya, memiliki hak yang sama dengan kita.

Tak terbayangkan jika kita membuat orang lain sengsara akibat ulah tidak bertanggungjawab yang kita lakukan.

Terlebih, kecelakaan yang terjadi sering kali harus merenggut korban jiwa. Kasian kan keluarganya? Tentu, hal yang demikian itu tidak kita inginkan.

Bisakah mulai sekarang lebih berhati-hati?

3. Sama-sama Tidak Berhati-hati
Ibarat game, skor berimbang. Orang lain ngawur, kita pun gak kalah ngawurnya.

Jika ini terjadi, apalah hendak dikata. Kedua belah pihak sama-sama bersalah. Meski faktanya jika terjadi kecelakaan biasanya saling menyalahkan. Tak jarang, pengemudi motor yang salah, eh yang bawa mobil yang malah dihina dina. Entahlah!

4. Semua Pihak Berhati-hati
Ini adalah kondisi yang ideal. Saya rasa semua setuju agar masing-masing pengendara berhati-hati. Tujuannya apa? Supaya kecelakaan tragis dijalan raya tidak meninggalkan tangis.

Maut memang datang dengan 1001 caranya. Tapi bagi saya, meninggal akibat kecelakaan menyisakan pedih yang tiada terkira.

Jika kerabat meninggal karena sakit, kadang masih ada rasa "permisif". Sedih, tapi ada kelegaan. Entahlah apa namanya.

Tapi coba kalau karena kecelakaan. Paginya masih bersenda gurau, tiba-tiba dapat kabar sudah dipanggil Yang Kuasa.

Biasanya, penyebab orang naik kendaraan kencang seperti kesetanan itu karena:
1. Takut terlambat ke kantor dengan segala urusannya
2. ‎Takut terlambat ke sekolah
3. ‎Takut terjebak macet
4. ‎Karena hujan
5. ‎Kebelet pipis dan pup
6. ‎Kerabat sakit
7. ‎Menghindari razia
8. ‎Kejar setoran khusus supir bus
9. ‎Kebiasaan

Ada yang mau nambahi?

Spoiler for Tetap fokus apapun godaannya:


Please, jangan sampai kita jadi korban selanjutnya. Bagi korban yang meninggal, mungkin perkara selesai. Tapi gak untuk keluarga yang ditinggalkan.

Sedangkan andai korban cacat, masalah malah tambah mencekam. Karena biaya obat-obatan mahalnya gak ketulungan. Kan ada BPJS? Yakin semua ditanggung? Apalagi pelayanan BPJS tak jarang bikin sakit malah bertambah parah. Belum lagi seringai petugasnya kadang bikin pasien jadi gila.

Eh, ada Jasa Raharja bro? Serius? Mau ngurus kesana? Keburu luka dikerubuti belatung gegara birokrasi disono sambung menyambung. Yang ada tambah bingung, trus linglung. Walah, mati aja bung!

Percayalah, jatuh diaspal, tak seindah jatuh cinta. Tulisan itu sering saya baca di bak truk.



©Skydavee...

Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 16-11-2017 11:26
0
26.9K
144
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan