Quote:
Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penyederhanaan sekaligus penaikan daya listrik untuk golongan rumah tangga bakal menguntungkan pelanggan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan pemerintah.
Pada satu sisi, pelanggan nantinya tidak akan dikenai biaya sepeser pun dalam penambahan daya. Selama ini, pelanggan dibebani biaya tambah daya mulai dari Rp700.000—Rp1,8 juta.
Keuntungan lain, dengan daya yang lebih tinggi, pelanggan tetap akan menikmati tarif listrik yang sama, karena tarif tidak akan naik.
Adapun, bagi PLN, penaikan daya ini secara langsung akan menambah volume penjualan listrik perseroan.
Pasalnya, dengan ketersediaan daya listrik yang lebih tinggi, konsumen dimungkinkan untuk menggunakan peralatan listrik lainnya, seperti kompor listrik. Sebagai dampaknya, konsumsi energi primer, seperti LPG, yang selama ini diimpor hingga 90% dan disubsidi hingga puluhan triliunan rupiah, akan turun.
Rencana ini kini tengah digodok di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pemerintah tengah mempertimbangkan kenaikan daya untuk pelanggan dengan daya 1.200 volt ampere (VA), 2.300 VA, dan 3.200 VA ke 4.400 VA.
Pada awalnya, golongan 450 VA dan 900 VA juga akan dimasukkan dalam program tersebut. Hanya saja, dengan berbagai pertimbangan, rencana itu dibatalkan.
Salah satu pertimbangannya adalah pelanggan berdaya 900 VA telah dikenakan tarif Rp1.352 per kWh. Jika daya pelanggan golongan ini dinaikkan ke 4.400 VA, tarif listrik akan naik Rp115,28 per kWh menjadi Rp1.467,28 per kWh. Dalam kondisi ini, pelanggan golongan tersebut justru dirugikan.
“[Penyederhanaan] Nanti untuk di atas itu [900 VA]. Saya ulangi, 1.300 VA—5.500 VA [yang akan dikelompokkan menjadi satu golongan]. Jangan tanya yang 900 VA,” ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Senin (13/11).
Namun, dia belum bisa memastikan kapan aturan mengenai hal tersebut akan diterbitkan. “Kami mau bicara dulu dengan Pak Menteri. [ESDM] Kalau masyarakat butuh, lebih cepat lebih bagus.”
Sumber:
http://koran.bisnis.com/read/2017111...ma-sama-untung
Sumber Video:
http://tv.bisnis.com/youtube/a5QEHr1uCew