Dewi fortuna setidaknya sedang bersama Sukadi, seorang nelayan dari Kabupaten Kaur, Bengkulu, yang menemukan 200 kilogram muntahan ikan paus.

Cerita ini dimulai ketika Sukadi sedang pergi melaut bersama empat rekannya yang berprofesi sama sepertinya, saat sedang melintasi Pulau Dua ia melihat sesuatu dengan jumlah sangat banyak yang akhirnya dinyatakan adalah muntah ikan paus.

Sukadi pun awalnya tidak mengetahui bahwa sesuatu yang dilihat mengapung dalam jumlah banyak itu adalah muntah ikan paus, sampai ia pun harus mengecek titik koordinat menggunakan GPS untuk memastikannya.

“Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah,” ucapnya.

Akhirnya Sukadi mengumpulkannya di perahu miliknya dan membawanya ke daratan, setelah ia berusaha mencari tahu dari video youtube baru diketahui itu adalah muntahan ikan paus yang bernilai mahal.

“Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh,” ujarnya.

Sukardi sekarang menyimpan sekitar 200 kilogram muntahan paus yang ia ambil dari laut, dan akan dijual dengan harga yang dirasa cocok.

Muntahan ikan paus sendiri berwarna putih pucat, seperti lilin jika dipegang dan akan meleleh jika dipanaskan.

Muntahan ikan paus diketahui berharga mahal, per kilogramnya dapat dihargai senilai puluhan bahkan ratusan juta rupiah karena sangat bagus untuk dijadikan bahan parfum yang tahan lama.