- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA TERINDAH


TS
zupperrr
WANITA TERINDAH
Quote:
Udara pantai malam ini cukup dingin menusuk kulit ini,nyamuk-nyamuk pun silih berganti menyantap makananan segar nya,para pemancing pun kadang berlalu lalang untuk mencari tempat yg menurut nya banyak ikan nya, tapi tak membuat kita berdua beranjak dari atas batu di tepian pantai yang gelap cuma terdengar deburan ombak.
Bibir kita masih berpagutan,lidah kita pun menari dengan lihainya,terkadang bibir ini menjelajah leher nya yg wangi dan mulus,tangan kita pun saling balas menjelajah,mencari yg tersembunyi di balik pakaian kita,hanya desahan kecil yg bisa keluar dari mulut ini,dingin nya angin pantai pun tak bisa mendingin kan birahi kita sudah membara.
Dengan semangat gw kayuh sepeda ini,dan dia bonceng di belakang dengan pelukan mesra nya,kita menyusuri jalan kampung yg agak gelap karena penerangan yg minim,setelah tadi kita gagal pergi ke pantai lagi karena motor keduluan di pake.
Setelah cukup lama kita melewati jalan perkampungan,kita mulai masuk ke area pesawahan yg jalan nya sudah beraspal,udara nya cukup dingin membuat pelukanya semakin erat di atas sepeda.Setelah melewati jalan di persawahan,kita melewati terowongan yg di atas nya rel kereta api,gw belokan sepeda melewati jalan setapak yg hanya cukup di lewati satu sepeda atau motor di samping tembok pondasi rel kereta,trs jalan di samping rel sampai kita jauh dri jalan beraspal.
Sepada kita taruh di samping tembok,kita berdua berjalan makin dekat dengan tanggul sangai,kita duduk di atas rumput di bawah jembatan rel kereta api,kita nikmatin malam yg gelap sesekali terang tiap kereta api lewat.
Cukup lama kita disitu bertukar kehangatan,sampe terdengar suara orang ngobrol sambil berjalan rel dengan cahaya senter,kita berdua kaget dan panik tapi tembok yg tinggi membuat kita tak terlihat,gw suruh dia jalan duluan dengan berjongkok,gw ikutin dr belakang gak lupa gw bawa sepeda yg tdi di taruh di samping tembok,setelah sampai di jalan yg beraspal gw suruh dia naik dan langsung gw kayuh dengan cepat,dan orang2 yg lihat di atas rel cuma bisa berteriak gak jelas,kita yg bisa lolos hanya bisa tertawa puas.
Ini malam terakhir karena besok nya gw harus pergi ke Ibukota buat berkerja demi mimpi kita untuk bisa hidup bersama.Pagi nya gw sudah siap dengan tas yg cukup besar berdiri di pinggir jalan menunggu bis yg akan mengantar kan ke Ibukota,dengan dia berdiri di samping gw sambil menggegam erat tangan ini seakan tak rela harus di tinggal pergi.
Bibir kita masih berpagutan,lidah kita pun menari dengan lihainya,terkadang bibir ini menjelajah leher nya yg wangi dan mulus,tangan kita pun saling balas menjelajah,mencari yg tersembunyi di balik pakaian kita,hanya desahan kecil yg bisa keluar dari mulut ini,dingin nya angin pantai pun tak bisa mendingin kan birahi kita sudah membara.
Dengan semangat gw kayuh sepeda ini,dan dia bonceng di belakang dengan pelukan mesra nya,kita menyusuri jalan kampung yg agak gelap karena penerangan yg minim,setelah tadi kita gagal pergi ke pantai lagi karena motor keduluan di pake.
Setelah cukup lama kita melewati jalan perkampungan,kita mulai masuk ke area pesawahan yg jalan nya sudah beraspal,udara nya cukup dingin membuat pelukanya semakin erat di atas sepeda.Setelah melewati jalan di persawahan,kita melewati terowongan yg di atas nya rel kereta api,gw belokan sepeda melewati jalan setapak yg hanya cukup di lewati satu sepeda atau motor di samping tembok pondasi rel kereta,trs jalan di samping rel sampai kita jauh dri jalan beraspal.
Sepada kita taruh di samping tembok,kita berdua berjalan makin dekat dengan tanggul sangai,kita duduk di atas rumput di bawah jembatan rel kereta api,kita nikmatin malam yg gelap sesekali terang tiap kereta api lewat.
Cukup lama kita disitu bertukar kehangatan,sampe terdengar suara orang ngobrol sambil berjalan rel dengan cahaya senter,kita berdua kaget dan panik tapi tembok yg tinggi membuat kita tak terlihat,gw suruh dia jalan duluan dengan berjongkok,gw ikutin dr belakang gak lupa gw bawa sepeda yg tdi di taruh di samping tembok,setelah sampai di jalan yg beraspal gw suruh dia naik dan langsung gw kayuh dengan cepat,dan orang2 yg lihat di atas rel cuma bisa berteriak gak jelas,kita yg bisa lolos hanya bisa tertawa puas.
Ini malam terakhir karena besok nya gw harus pergi ke Ibukota buat berkerja demi mimpi kita untuk bisa hidup bersama.Pagi nya gw sudah siap dengan tas yg cukup besar berdiri di pinggir jalan menunggu bis yg akan mengantar kan ke Ibukota,dengan dia berdiri di samping gw sambil menggegam erat tangan ini seakan tak rela harus di tinggal pergi.
Diubah oleh zupperrr 12-11-2017 08:59


anasabila memberi reputasi
1
3.3K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan