
Welcome To tatinia’s Thread

Happy Reading
Haloo kaskuser semua, agan

dan sista

dimanapun berada.
Semoga selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin
Sebelumnya, TS ingin mengucapkan
Selamat Ulang Tahun yang Ke-18 untuk KASKUStercinta, semoga semakin inovatif dan dicintai oleh kaskuser semua.
Keinginan untuk turut meramaikan event
KASKUS Creator Spesial Ulang Tahun dan berbekal pengalaman serta dengan sedikit unsur curhat colongan, terketuk hati dan jemari TS untuk membuat thread ini.
Tanpa berlama-lama lagi, berikut
Tipe-Tipe Pasien Saat Menebus Obat Di Apotek / Instalasi Farmasi
Quote:
Quote:
Quote:
Tipe pasien yang pertama ini frekuensinya paling banyak ditemui. Pasien ini tidak pernah berbuat macam-macam, sabar, kooperatif, rajin menabung, setia dan sering bersedekah. 
Pasien ini paham dan mengikuti instruksi dengan baik, mulai dari penyerahan resep, pembayaran hingga menunggu obat yang sedang disiapkan.
Pasien favorit. 
Quote:
Quote:
Quote:
Kritis disini maksudnya bukan pasien dalam keadaan kritis (No No No), melainkan pasien yang kritis dan banyak bertanya mengenai obat yang akan dia konsumsi.
Pasien ini kemungkinan besar penganut paham “Malu Bertanya Sesat Dijalan Gabisa Pulang”
Biasanya pertanyaannya seperti:
“Ini diminumnya sebelum makan atau sesudah makan?”
(Padahal di kemasan obat jelas-jelas sudah ditulis keterangannya
)
“Boleh dimimum bersamaan semua obatnya?”
“Obat ini diminumnya pagi atau malam ?”
Dan lain-lain pokoknya TS senang kalau ketemu pasien seperti ini.
TS berasumsi pasien tersebut peduli dengan obat yang akan dia minum yang artinya dia peduli dengan kesehatannya. 
Quote:
Quote:
Quote:
Berbeda dengan pasien tipe kritis yang banyak bertanya, pasien detail ini meminta lebih banyak penjelasan mengenai obatnya.
Misalnya obat A untuk apa, obat B untuk apa, dan terkadang karena takut lupa pasien tersebut meminta untuk dituliskan kegunaan obatnya.
Jadi masing-masing kemasan ditulis kegunaan obatnya.
Obat Hipertensi, Obat Mual, Obat Pusing, Antibiotik (Habiskan).
Obat Malarindu. 
Quote:
Quote:
Quote:
Tipe pasien ini tidak banyak jumlahnya, tapi terkadang membahayakan kalau ada.
Beberapa pengalaman yang TS alami, pasien gagal fokus ini maju ke tempat penyerahan obat ketika nama orang lain yang dipanggil.
Terkadang memang karena namanya mirip, misalnya Bapak Tarno dan Bapak Tono.
Jika sampai terjadi kesalahan pemberian obat, ini amat sangat berbahaya pemirsa.
Tapi tenang, selalu ada solusi dalam setiap masalah.
Solusinya adalah mengkonfirmasi ulang nama, usia dan alamat pasien ketika obat akan diberikan.
Contoh :
TS : Benar dengan bapak Yusuf, sekian tahun, dari Banjarmasin?
Bapak Yusuf : Benar Neng.
TS : Baik bapak Yusuf, ini obatnya untuk ……
Quote:
Quote:
Quote:
Dikarenakan TS sama sekali tidak dikaruniai bakat meramal dan membaca fikiran, TS tidak pernah tahu siapa pasien yang sedang TS hadapi.
Apakah dia seorang Profesor, Dosen, Guru, Kids Zaman Now, Teman Sejawat, Ibu Rumah Tangga, Penulis SFTH, Kaskuser Beken atau mungkin profesi lainnya.
TS hanya menyampaikan apa yang harus disampaikan, namun terkadang pasien TS sudah lebih tau dan memiliki keilmuan jauh lebih tinggi dari TS.
Pernah suatu ketika TS sedang menjelaskan tentang obat, pasien tersebut langsung memotong dan berkata
“Sudah tau semua saya Mba”.
Meskipun dari lubuk hati yang terdalam TS masih ingin memberikan penjelasan, namun karena keadaan tidak memungkinkan, segeralah TS mengemasi obat ke kantung plastik dan menyerahkannya sambil tersenyum manis. Semoga lekas sembuh. 
Quote:
Quote:
Quote:
Pasien baik hati ini biasanya pasien berobat rutin ke rumah sakit atau terkadang keluarga dari pasien rawat inap.
Sehingga frekuensi bertemunya TS dengan tipe pasien ini cukup sering dan minimal
“kenal wajahnya”.
Pernah suatu ketika salah satu pasien baik hati ini memberikan makanan atau minuman untuk TS dan teman-teman, wah meskipun tidak seberapa tapi apresiasi dari pasien ini sangat kami hargai dan menjadi tambahan semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
Quote:
Tidak ada orang yang terlalu menyebalkan, tidak ada orang yang terlalu galak, tidak ada orang yang terlalu menyakiti perasaan, semua pasien itu sama.
Tidak pernah sedikitpun ada rasa membeda-bedakan antara yang tua dengan yang muda, yang berpakaian mewah dan berpakaian sederhana, yang pakai tas branded dan pakai tas KW, semuanya sama bagi kami yang melayani di bidang jasa kesehatan.
Kesehatan pasien adalah prioritas kami, memastikan bahwa obat diminum sesuai dengan aturan pakainya.
“Semoga Lekas Sembuh” 
Kalimat tersebut bukanlah sekedar basa-basi kalimat penutup belaka
“Semoga Lekas Sembuh” 
Adalah doa tulus yang kami berikan atas kepedulian kami terhadap kesehatan sesama.
Kesembuhan Anda, adalah kebahagiaan kami.
Quote:
Quote: