Sabtu 11 November 2017, 13:15 WIB
Megawati: Kalau Saya Bilang Petugas Partai, Nanti Di-Bully
Mochamad Zhacky - detikNews
Megawati Soekarnoputri/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mencermati dinamika soal istilah 'petugas partai'. Istilah ini membuat Megawati kerap di-bully.
"Nah sekarang siap toh yang mau saya tugasi? Nanti kalau saya bilang petugas partai gitu, di-bully keras-keras. Tapi memang (istilahnya) petugas partai, saya ini petugas partai loh karena yang menugasi di PDIP adalah kongres partai," kata Megawati dalam Rakor pengumuman calon gubernur calon wagub Bali di kantor DPP PDIP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017).
Sebutan petugas partai juga diberikan untuk Joko Widodo yang saat ini menjabat presiden. Sebutan itu diberikan karena Jokowi menurut Mega ditugasi partai untuk maju Pilpres.
"Waktu saya bilang Pak Jokowi petugas partai waduh asyik banget, saya di-bully. Ya saya siap ya terserah lah orang mau bully saya, memang begitu. Kader partai diberi tugas jadi petugas partai, Pak Jokowi juga begitu lah. Kok yang ngamuk bukan saya, orang lain, aduh kebangetan deh," tutur Mega.
Penugasan ini juga ditegaskan Mega kepada pasangan I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang maju dalam Pilgub Bali. Pemilihan cagub-cawagub ini disebut Mega sudah dilakukan dengan cermat sekaligus mendengar aspirasi dan saran pihak terkait.
"Saya berulang kali mengatakan PDIP betul harus mencari memimpin yang akan memimpin di suatu wilayah, Insyaallah kalau dia bisa jadi," katanya.
Pemiilihan pasangan Wayan Koster dan Cok Ace menurut Mega tidak mematok survei sebagai penentuan. Menurutnya track record dan pengalaman calon harus diperhatikan.
"Ini pasangan berdua saya minta masyarakat terutama Bali mohon doa restu tolong bantu saya supaya dua orang ini jadi," kata Mega.
https://news.detik.com/berita/d-3722...923.1510386386