TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sofyan Tan langsung meninjau lokasi banjir yang terjadi di Kampung Aur, Medan Maimun, pascabanjir kiriman yang terjadi pada Selasa (7/11/2017) pagi.

Sofyan menilai, tidak adanya penyerapan air dan dangkalnya sungai, jadi penyebab terjadinya banjir.

Sehingga ketika hujan terjadi di dataran tinggi, tidak ada tempat serapan lagi yang bisa menampung air lebih banyak.

"Saat hujan dari gunung terjadi pasti deras, di mana di hulu tidak ada penyerapan yang bisa memadai,“ kata Sofyan di Kampung Aur, Selasa (7/11/2017).

Baca: Begini Curhat Arsini Korban Banjir di Kampung Aur, Siapa yang Salah?

“Apalagi kedalaman sungai saat ini sudah sangat dangkal. Sehingga air meluber dan terjadilah banjir," tambahnya.

Lebih lanjut, Anggota DPR RI ini menuturkan faktor lain yang menjadi penyebab banjir, karena Kanal yang sedianya dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sumut sebagai tempat pengendali banjir tidak berfungsi sama sekali.

“Sebenarnya untuk mengantisipasi agar tidak terulang kembali banjir, perlu ada penataan yang lebih baik dan berkepanjangan di kawasan pinggir sungai,“ ujar Sofyan.

Baca: Wah Sofyan Tan Sebut Kanal yang Dibangun Pemprovsu Tidak Berfungsi

“Seharusnya jarak rumah dibantaran sungai itu 20 meter dari sungai. Karena menurut undang-undang itu jaraknya itu harus 20 meter dari tepi sungai. Tapi faktanya banyak berdiri rumah dan bangunan di tepi sungai. Hal itulah yang jadi penyebab sungai jadi sempit dan dangkal sehingga mudah terjadinya banjir," pungkas Sofyan.(*)

Sumut AIB indonesia
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perumahan TAIDELIKARTA, perumahan tepi kali terbesar di pusat kota medaaaaaan, selama puluhan tahun menyimpan segudang prestasi sumbangsih buat kota medan :

1. Pusat preman nomor satu, tikam peras bunuh warga medan yang kerja halal
2. Pusat bocah maling, rampok dan manjat rumah warga medan
3. Pusat penyebab banjir berkali kali untuk menyengsarakan segenap isi kota medan !
4. Pusat preman pemeras warga yang terpaksa renovasi rumah karena banjir
5. Pusat listrik gratis dan pam gratis, protes bacok

makmur sentosa sampah hidup sungai deli sampai seluruh medan ini kiamat kembali ke hutaaaaaaaaannn

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi PARIT SITA1 DELI[/URL]

#SABERPUNGLISUMUTHOAX