TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung membantah hasil investigasi Ombudsman Republik Indonesia yang menyatakan ada preman di kawasan Pasar Tanah Abang. Preman tersebut dikatakan bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta.

"Enggak ada (preman). Preman tuh yang mana sih?" kata Lulung di DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November 2017. Lulung juga mempertanyakan kewenangan Ombudsman sampai menginvestigasi Pasar Tanah Abang.

"Ombudsman ini siapa? Ayo dong, sama-sama investigasi. Tanya dong, Ombudsman, kamu dari mana? Siapa namanya?" kata Lulung. Dia meminta Ombudsman menunjukkan bukti keberadaan preman di Tanah Abang. "Iya dong, mau apa kek? Kan kita perlu bukti siapa nama premannya," ujar Lulung.

Dia lantas membandingkan hasil investigasinya bersama dengan Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang dan Camat Tanah Abang pada Senin malam, 6 November 2017. Menurut Lulung, lingkungan Tanah Abang bebas dari preman.

Menurut dia, orang yang disebut-sebut sebagai preman bisa saja warga setempat yang mengurus keamanan dan kebersihan lingkungan Tanah Abang. Sebab, para pedagang di sana kerap meninggalkan sampah setelah berjualan.

Lulung mengatakan warga Tanah Abang pasti akan marah dan melapor ke polisijika ada orang luar yang memeras pedagang. "Orang lingkungan mencari nafkah, jagain kampungnya, kalau orang Betawi bilang. Makanya ngomongnya yang obyektif. Lihat Tanah Abang jangan dari jauh, ini kata Haji Lulung," ucapnya.