Kaskus

Hobby

lizdaryuAvatar border
TS
lizdaryu
Belajar dari Orang-orang Nyinyir
Belajar dari Orang-orang Nyinyir


Ini salah satu curhat sohib ane beberapa waktu lalu.

“Duh, gue heran deh, kenapa tuh orang nyinyir banget ke gue. Rasanya kayak gue tuh nggak pernah bener. Salah terus. Serba salah. Lagi-lagi salah, lagi-lagi salah. Salah lagi, salah lagi. Pokoknya salah aja!”

Ada lagi model curhatan yang agak nanggung, seperti ini :

“Dasar nyinyir! Gak bisa ya komen yang baik dikiiiiiiiiiit aja?!
Ah, udahlah, yang penting gue nggak ambil pusing, dibikin enjoy aja!”

GErrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr......!

Katanya tidak mau ambil pusing, tapi kok, tetap dipikir?
Katanya dibikin enjoy, tapi kok, kelihatan sewot?
Katanya –sudahlah--, tapi kok, ditulis di status?

EHehehehe...

Menurut ane ya, Gan... kalau memang tidak ambil pusing, yaa sudah.... biasa saja, tidak perlu dipikirkan, tidak perlu sewot, dan tidak perlu dikatakan atau ditulis di status. Anggap saja tidak terjadi apa-apa.

Tapi eh tapi, kita ini manusia, bukan malaikat! Jadi manusiawi-lah kalau merasa kurang nyaman dengan perilaku ‘nyinyir’ tersebut.

Maklum saja, ya...? Yang namanya manusia memang tidak mudah untuk mengabaikan perkataan manusia lainnya, karena kita ini diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

Sebagai manusia dewasa, cara berkomunikasi kita dengan manusia lainnya adalah dengan berbicara, berbahasa, berkata-kata. Nah, kalau ada perkataan yang kurang enak didengar alias ‘nyinyir’... Beuhhh...! kadang-kadang sampai buat kita merasa sakit hati dan susah untuk melupakannya.

Nah, karena akhir-akhir ini banyak teman-teman ane yang memiliki keluhan sejenis, yaitu perihal perilaku orang-orang zaman now yang mudah sekali berkata-kata ‘nyinyir’ (terutama di sosmed), maka ane putuskan untuk menulis threat ini. Semoga bisa meringankan beban Gansist yang mungkin juga memiliki kasus yang sama.

Cek it out !

Sejujurnya, ane memang termasuk orang yang percaya bahwa tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Hal-hal yang menimpa diri kita maupun yang menimpa orang lain, bisa kita jadikan pelajaran tergantung dari sisi mana kita ‘melihat’ dan ‘membaca’ hal itu. Termasuk juga tentang orang-orang ‘nyinyir’ ini.

Menurut ane nih, Gan... ada juga kok, hal-hal yang bisa kita pelajari dari orang-orang ‘nyinyir’ ini supaya ke depannya kita bisa menjalani hari-hari kita dengan lebih bijak dan berpikir positif.

Berikut ini ane tuliskan 5 hal yang bisa kita ambil ‘hikmah’ / pelajaran dari orang-orang ‘nyinyir’ :

Yuuk, kita simak bersama, Gansist !


1. ‘Kelebihan’ Energi

Makanan yang kita makan akan menghasilkan energy. Nah, energy inilah yang biasa kita gunakan untuk bekerja, berpikir, dan melakukan segala aktivitas lainnya dalam hidup kita.

Nah, dari sinilah kita bisa belajar untuk memilah dan memilih.

Memilah aktivitas apa-apa saja yang sebaiknya kita lakukan dan aktivitas apa-apa saja yang sebaiknya kita hindari sesuai dengan tujuan hidup kita masing-masing.

By the way, tidak ada ‘kan manusia yang memiliki tujuan hidup untuk menghabiskan waktunya di dunia hanya untuk ‘nyinyir’? Hihi emoticon-Hammer2

Memilih apakah kita mau menghabiskan energy kita untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat atau justru menghabiskan energy kita untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dari sini ane menyimpulkan, orang-orang ‘nyinyir’ mungkin saja memiliki kesulitan untuk memilih melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat daripada ‘nyinyir’.

Ane berharap, kedepannya kita semua dapat melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat demi kebaikan kita bersama. Salam damai!

2. ‘Kelebihan’ Rasa Peduli

Setiap manusia pada umumnya memiliki rasa kepedulian. Kepedulian ini ada 2 macam, yaitu kepedulian terhadap diri sendiri dan kepedulian terhadap orang lain maupun lingkungan sekitar.

Bayangkan kalau manusia tidak dibekali rasa peduli... Beuuhh! Bisa-bisa banyak anak-anak terlantar karena orangtua mereka tidak peduli dengan mereka, para penjahat bebas berkeliaran karena tidak ada rasa kepedulian untuk menegakkan keadilan, dan musnahlah sudah semuanya. Iiih... serem!

Nah, khusus untuk orang-orang yang suka ‘nyinyir’ menurut ane nih, Gan... mereka sebenarnya memiliki kepedulian yang besar, lho. Hanya saja, kepedulian mereka belum seimbang alias masih lebih condong ke salah satu bagian. Lebih peduli terhadap ‘keburukan’ orang lain daripada ‘keburukan’ diri sendiri.

Semoga kedepannya, kita semua bisa peduli terhadap diri sendiri dan peduli terhadap orang lain secara seimbang demi kebaikan kita bersama.

Dan yang terpenting adalah, tunjukkan rasa kepedulian dengan cara-cara yang baik, bukan dengan cara yang buruk. That’s it!

3. ‘Kelebihan’ Fokus

Ketika kita mengejar suatu hal dengan konsentrasi penuh (fokus), maka pencapaiannya akan terasa lebih efisien.

Coba bayangkan kalau pemain bola yang sedang bertanding tetapi tidak fokus, bisa-bisa bukan mencetak gol ke gawang lawan, malah menciptakan gol bunuh diri. Inilah pentingnya FOKUS!

Nah, ‘kelebihan’ fokus itu artinya sama saja dengan tidak fokus. Nah, dalam hal ini, ane berpendapat, orang-orang yang ‘nyinyir’ biasanya cenderung tidak fokus terhadap hal-hal yang lebih penting dan lebih utama.

Ane berharap, semoga kita semua dihindarkan dari hal-hal yang tidak penting, sehingga kita bisa terus memfokuskan diri pada hal-hal yang benar-benar penting dan utama bagi kebaikan kita semua.

4. ‘Kelebihan’ Waktu

Dalam sehari kita dibekali waktu yang sama, 24 jam. Dari jatah waktu yang ada, kita bisa habiskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu seperti bekerja, belajar, menonton film, bernyanyi, tidur, makan, membaca, dll.

Orang yang menghabiskan waktunya untuk bekerja, biasanya akan mendapatkan gaji sebagai imbalan.

Orang yang menghabiskan waktunya untuk ‘nyinyir’, biasanya dapat apa? #SeriusTanya Gan! emoticon-Matabelo

Semoga kita bisa memanfaatkan sisa usia kita dengan sebaik-baiknya!

5. ‘Kelebihan’ Keinginan

Setiap manusia pasti punya keinginan. Tidak kalah dengan teman Doraemon, Nobita. Ingin ini, ingin itu banyak sekali.

Tapi yang perlu diingat, tidak semua keinginan bisa kita paksakan terhadap orang lain. Apalagi jika menyangkut hal-hal pribadi, terlebih lagi, menyangkut hal-hal diluar kekuasaan kita sebagai manusia alias hanya Tuhan saja yang tahu.

Contoh :
“Bro, loe ‘kan udah mapan, terus kapan nikah? Kok belum ada tanda-tanda loe bakal nikah siih?”

Padahal orang yang tanya ini juga sudah tahu, kalau si Bro ini masih dalam proses mencari pasangan hidup. Ckck!

Yaa, inilah maksudnya bahwa tidak semua keinginan bisa kita paksakan kepada orang lain. Nyinyi-er tadi, mungkin punya keinginan agar si Bro cepat nikah, membangun keluarga yang bahagia, hanya saja... kata-katanya itu lho, agak gimana gitu...! Hiks...

Ane pahami keinginan baik itu, ane paham... Cuma, kalau bisa jangan hanya bilang kak-kok-kak-kok... Bantu dengan cara yang lebih real (nyata) ---dikenalkan calon pasangannya ‘kek, siapa tahu jodoh. Kalau tidak yaa, minimal, didoakan, supaya cepat ketemu jodohnya.

Semoga kita semua bisa belajar untuk tidak memaksakan keinginan (yang diluar kekuasaan kita) kepada orang lain dan semoga kita terlindung dari perbuatan maupun perkataan yang tidak baik. Aamiin...

Salam damai & bahagia,
Liz Daryu emoticon-heart
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
16.5K
60
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan