- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Poster Film Besar Gini Kok Jelek Banget?!


TS
moviegangsta
Poster Film Besar Gini Kok Jelek Banget?!
Quote:

Gue suka film Indonesia. Sejak kecil sudah hobi nonton film, termasuk film Indonesia. Sebuah hobi yang sebenarnya agak susah karena gue tinggal dan besar di Mataram, Lombok, NTB, yang sudah kehilangan bioskop entah sejak... 1998? Gue lupa persisnya. Film terakhir yang gue tonton di bioskop saat itu adalah The Lost World: Jurassic Park sebelum akhirnya krisis menyerang dan semua bioskop di Mataram tutup. Dulu belum ada 21, jadi bioskopnya masih yang zaman pastbanget. Bahkan di depan layarnya lo kadang bisa melihat tikus lewat. Awalnya kirain itu dinosaurusnya keluar dari layar.

Di masa itu, nggak banyak film Indonesia yang aman ditonton oleh anak-anak tayang di bioskop. Bioskop yang ada tikusnya itu kebetulan deket sama rumah gue, namanya IRAMA. Dan gue inget banget setiap kali lewat di sana, film Indonesia yang ditayangkan adalah film-film dewasa doang. Kelihatan dari poster film yang dilukis tangan yang dipajang di depan bioskopnya. Cewek-cewek lagi berbaring dengan lingerie yang terangkat sampai mengekspos bagian pahanya. Selalu poster dengan tema serupa setiap minggunya. Di tahun-tahun itu memang kan jarang banget film Indonesia ramah anak.
Ketika Petualangan Sherina dirilis (dan juga Ada Apa Dengan Cinta) sayang sekali bioskop-bioskop di Mataram sudah tutup semua. Orang-orang yang suka film kayak gue harus menunggu VCD-nya beredar dulu dan rental dulu di tempat penyewaan. Kalau nggak kayak gitu nggak akan bisa nonton. Dan kegiatan pinjam meminjam VCD film inipun berlangsung cukup lama. Sejak tahun 2000-an sampai tahun 2009-an. Sebelum akhirnya mengenal torent, forum dan situs penyedia film-film yang bisa diunduh. Makanya ketika akhirnya 2009 akhir pindah ke Jakarta, baru berbahagia karena akhirnya bisa nonton di bioskop kapan saja.

Gue jadi ingat salah satu episode ketika gue lagi demen-demennya film Indonesia. Kejadian ini di antara tahun 2006 ke 2007. Sebagai orang yang masih rajin nonton TV (sekarang udah nggak karena YouTube lebih dari TV BOOM!) gue juga terpapar oleh pemberitaan (berlebihan) tentang film yang (katanya) kontroversial: Ayat Ayat Cinta.
Semua orang kayak ngomongin film ini. Bahkan di kampung gue yang notabenenya adalah kampung yang bener-bener kampungan. Literally, semua orang di situ nggak ada yang melek teknologi banget. Sekedar bisa play VCD di VCD player aja mereka sudah sangat bangga. Bukan merendahkan tapi memang begitu adanya. Tapi mereka tahu soal film Ayat Ayat Cinta ini karena memang di infotainment muncul terus. Ya, karena orang-orang itu sangat mudah terpengaruh infotainment. Termasuk gue juga.
Semua hal soal film ini jadi pembahasan. Mulai dari kontroversi soal cerita poligaminya, soal si Fahri yang menikahi Maria yang beda agama, soal cadar-cadaran, soal Mesir (yang padahal di film syutingnya nggak di Mesir), sampai poster filmnya. Jaman itu, poster film ini udah yang wow banget. Kelihatan sebenarnya terinspirasi dari Ada Apa Dengan Cinta, tapi ini udah wow banget.

(Nangkep kan ketika gue bilang poster ini mirip sama Ada Apa Dengan Cinta? Yang bagian cowoknya nyamping seolah ngeliatin ceweknya padahal sebenarnya dipotret terpisah. Perhatiin lagi bagaimana posisi wajah Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo di poster AADC. Oke ada banyak poster film yang posenya kayak gini juga sebenarnya dan salah satunya adalah poster film India 'Fanaa' but anw yang jelas miriplah)
Beberapa tahun setelah itu, perkembangan perfilman Indonesia semakin pesat. Orang-orang makin kreatif bikin poster film. Nggak lagi sekedar muka artis-artisnya (walaupun tetap poster AADC sih menurut gue bagus banget karena ya pas nggak berlebihan dan jadinya malah ikonik). Walaupun banyak yang niru poster-poster film barat (pasti sudah pernah kan baca thread soal ini) tapi tetap naik level. Apalagi yang sekarang-sekarang ini, poster film makin kreatif dan makin bagus.
Walaupun... sayang sekali. SAYANG SEKALI. Ternyata rumah produksi film Ayat Ayat Cinta masih terjebak dengan gaya poster yang gitu-gitu aja. Yang membosankan. Kalau mau jujur, posternya malah bisa terbilang jelek.
Sebagai fans, gue kecewa.






Buat gue, poster adalah elemen yang sangat penting untuk sebuah film. Walaupun kata orang 'don't judge a book by its cover', tapi gue sebagai penikmat film seringkali 'judge a movie by its poster'. Apalagi kalau filmnya sama sekali nggak pernah gue tahu misalnya. Atau artis-artis yang main di filmnya nggak pernah gue dengar sama sekali. Atau jarang gue baca ada berita yang membesar-besarkan film yang bersangkutan. Poster adalah sesuatu yang sedikit banyak menjadi penentu keputusan apakah gue akan mau mengeluarkan uang untuk nonton dan menghabiskan sekitar dua jam di dalam bioskop.
(Ini hanyalah pendapat pribadi. Karena banyak juga film yang posternya bagus tapi ceritanya crappy banget).
Kembali ke film Ayat Ayat Cinta, film Ayat Ayat Cinta 2 kembali diproduksi oleh MD Pictures yang juga memproduksi film pertama beberapa tahun yang lalu. Ketika promo di awal banget sebelum syuting di mulai, mereka sempat meluncurkan teaser poster yang hanya menampilkan sosok wanita bercadar (Dewi Sandra) dengan riasan mata yang luar biasa cantik dan kostum hitam. Buat gue pribadi, poster teaser ini justru lebih ngena'. Cuma gitu doang, tapi justru lebih dapet feel-nya. Lebih ada nuansa keren. Misterius dan sangat Ayat Ayat Cinta banget: wanita bercadar.

Poster teaser ini membuat ekspektasi gue ke poster resminya sangat besar. Mungkin bisa sangat ikonik. Mungkin bisa mengalahkan poster film Ada Apa Dengan Cinta yang sudah sangat melekat dengan wajah Cinta dan Rangga di balik warna-warna pelangi itu. Tapi waktu posternya udah dirilis, spontan ngumpat.
Spoiler for :

MD Pictures kenapa sih? Kalau dilihat dari elemen lain di film ini kayak misalnya OST, trailer dan beberapa gimmickpromosinya, poster kayak gini justru menurut gue menjatuhkan kekerenan yang sudah dibangun lewat beberapa hal yang sebelumnya disebutkan. Dan kalau dilihat dari film-film serupa yang diproduksi MD Pictures sebelumnya, poster ini tuh kayak jalan di tempat banget. Terlalu kuno. Katrok. Kalau film ini dirilis tahun 2006 sih okelah. Tapi ini 2017 men! Dan Ayat Ayat Cinta 2 bukan sebuah film yang murahan juga karena film pertamanya sesukses itu dan masuk ke deretan film terlaris sepanjang masa di Indonesia. Posternya masa segini doang?
Yang paling nyebelin adalah MD Pictures kayak terjebak di setting luar negeri dan menyelipkan elemen luar negeri itu ke dalam poster. Coba deh lihat poster film mereka yang sebelumnya, Surga Yang Tak Dirindukan 2. Persis sama treatment-nya. Artis-artisnya berdiri berderet kayak cover album jaman dulu, terus ada siluet bangunan ikonik di negara yang bersangkutan (Budapest di SYTD 2 dan Edinburgh di AAC2).

So boring.
Beberapa poster film MD Pictures yang lain padahal banyak yang bagus. Kayak misalnya film Insya Allah, Sah! ini. Poster sama ceritanya masuk dan ngena. Dimaafin.

Poster film Stip & Pensil ini juga sebenarnya biasa aja, tapi tetap ngena aja sama film komedi yang tentang pendidikan dikit.

Film Ruqyah: The Exorcism ini pun bagus posternya walaupun nyontek juga dari film Hollywood. Dan walaupun filmnya jelek banget minta ampun.

Poster Danur yang pertama ini juga not bad walaupun akhirnya harus diganti karena hantu-hantunya protes muka mereka nggak ada di poster (dan akhirnya posternya kembali lagi dengan artisnya berdiri difoto madep depan).

Gue yakin sebenarnya ada banyak orang kreatif di balik produksi poster dan juga materi-materi promosi film Ayat Ayat Cinta 2 ini. Proses pemilihan poster inipun sepertinya nggak semudah itu. Tapi... apakah memang selera sang produser yang memang sereceh itu sampai-sampai memilih poster membosankan kayak gini? Maksud gue, kan pasti semua keputusan ada di tangan dia. Masa buat film sebesar ini dan dijagokan untuk jadi box office posternya biasa aja gini?
Semoga filmnya nggak mengecewakan.

Salam!
Diubah oleh moviegangsta 07-11-2017 10:30
0
46.6K
Kutip
182
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan