AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
BIARKAN MEREKA MENERTAWAKAN KARYA ANDA
Spoiler for My Story:



Kendala yang sering dihadapi penulis pemula adalah rasa tidak percaya diri, bahkan dihantui rasa takut kalau tulisannya dinilai jelek. Penulis pemula biasanya setelah membuat satu paragraf, langsung diedit dan dibaca berulang-ulang. Setiap kali ditelaah, selalu ditemukannya kata-kata atau kalimat yang dinilai tidak tepat. Diperbaiki lagi, dibaca lagi, dan lagi-lagi ada yang janggal. Begitu seterusnya, sehingga jangankan menulis satu halaman, satu alinea pun tak pernah beres. Kalaupun bisa rampung, terkadang ia masih ragu untuk mengirimkannya ke sebuah media, karena perasaan pesimis tersebut.

Jika Anda termasuk orang yang seperti itu, berikut tips-tips dan motivasi untuk menjadi penulis pemula yang percaya diri:


1. Tulislah apa yang terlintas di pikiran Anda tanpa beban. Biarkan kata, kalimat dan alur ceritanya mengalir ke manapun ide Anda menghanyutkannya. Jangan melakukan interupsi ketika otak anda bekerja dengan melakukan koreksi, apalagi penilaian. Ketika inspirasi terbuka, ia akan terus-menerus melahirkan gagasan. Jika terputus, akan sulit untuk disambung kembali, karena bisa jadi gagasan itu hilang/terlupa dari imaji Anda. Karena itu, abaikan dulu urusan editing dan teori penulisan naskah.

2. Jika sudah selesai, jangan sentuh karya Anda selama 1 hari atau lebih. Berilah tanggal selesai ditulis untuk mengingatnya. Biarkan api emosi Anda padam, dan tulisan menjadi dingin. Biasanya karya yang baru selesai, bara emosi penulis masih menyala-nyala pada setiap kata. Dalam kondisi ini, Anda mungkin tidak dapat mengedit naskah dengan objektif dan pikiran yang jernih. Dalam suasana santai dan kondisi tenang, cobalah untuk mengeditnya. Periksa ejaan kata yang salah ketik, diksi, tata bahasa, dan penggunaan kalimat yang efektif. Jika menulis karya sastra, perhatian masalah unsur-unsur karya fiksi. Kalau membuat karya ilmiah, tambahkan sumber referensi.

3. Selesai diedit, Anda bisa meminta orang lain untuk menilainya. Anda bisa menyuruh saudara, anak, teman atau siapa saja untuk membaca dan memberikan tanggapan atau penilaian terhadap karya Anda. Selain itu, minta pula masukan dari orang yang ahli di bidangnya. Dengan cara ini, Anda tahu kekurangan karya Anda, sekaligus belajar teknik menulis yang baik. Jangan takut karya Anda ditertawakan, dan jangan marah jika karya Anda banyak mendapat coretan merah. Jika yang menilainya adalah Andrea Hirata, mungkin satu kata yang dikoreksinya bernilai ratusan ribu rupiah. Sebab satu jam mengundangnya, Anda harus membayar ratusan juta rupiah.

4. Edit kembali tulisan Anda sesuai masukan dari ahlinya dan saran dari teman yang dianggap relevan. Anda bisa membaca karya orang lain yang sejenis sebagai bahan perbandingan dan menambah wawasan.

5. Cobalah kirim karya Anda ke media massa. Mintalah alasan redaktur jika karya Anda belum layak diterbitkan, sehingga Anda tahu penyebabnya dan dapat memperbaikinya. Boleh jadi, karya Anda tidak dimuat bukan karena tulisannya tidak bagus, tapi karena isi/temanya tidak sesuai visi dan misi media tersebut. Kalaupun tidak ada media yang mau menerbitkan, koleksilah karya Anda. Anda bisa menerbitkannya sendiri (Self Publishing).

6. Jika Anda sudah terbiasa dan terampil menulis, maka tidak sulit lagi untuk menulis yang langsung jadi tanpa melalui proses di atas. Kalau sudah punya Branded Name, biasanya media yang akan meminta tulisan Anda.

Spoiler for Referensi:
Diubah oleh Aboeyy 18-04-2019 08:30
0
11.8K
88
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan