lizdaryuAvatar border
TS
lizdaryu
7 Sikap Positif yang bisa dipelajari dari Anak Kos
Jarak, waktu dan kepentingan (kuliah, kerja, dsb) terkadang mengharuskan kita untuk lebih memilih tinggal di tempat kos daripada di kampung halaman.

Jauh dari keluarga, meninggalkan teman-teman lama dan bersiap melanjutkan hidup di luar daerah kekuasaan (a.k.a luar kota, luar provinsi, luar pulau, dsb) merupakan beberapa konsekuensi yang harus diterima oleh anak kos.

Namun begitu, Agan-agan yang sudah pernah hidup menjadi anak kos ternyata memiliki karakter positif yang bisa menjadi nilai plus alias nilai tambah lho...! (ingat: plus-nya satu aja yaa...) emoticon-exclamation emoticon-Big Grin

Berikut ini ada 7 sikap positif yang hampir pasti dimiliki oleh Agan-agan anak kos dan bisa kita ambil pelajaran darinya. Simak baik-baik yaa!

1. Mandiri
Sikap mandiri tentu tak diragukan lagi. Bayangkan saja, yang dulunya segala hal bisa dibantu oleh orangtua, saudara atau mungkin asisten rumah tangga di rumah, ketika menjadi anak kos, Agan harus dapat melakukannya sendiri.

Kalau mungkin dulu di rumah selalu tersedia sarapan tanpa campur tangan Agan, setelah jadi anak kos, Agan harus siap untuk menyiapkan sarapan sendiri. Yaa, minimal beli ‘kek di Abang Tukang Bubur yang masih jualan! (Kalau lagi nggak jualan, jangan paksa si Abang jualan, karena mungkin dia lelah) emoticon-Cape deeehh

2. Waspada
Karena kesadaran bahwa Agan hanya tinggal sementara (sewaktu-waktu bisa pindah tempat kos atau bahkan pulang kampung), maka mau tak mau Agan jadi lebih waspada terhadap keamanan diri sendiri dan peka terhadap lingkungan sekitar.

Temen ane nih, Gan.. saking waspadanya, dia itu sampai kemana-mana selalu bawa HP dan dompet. Bahkan saat kita sedang masak bersama di dapur kos, dia tetap membawa serta 2 benda itu. Padahal jarak dapur dan kamar kosnya tak seberapa jauh. Beuhhh..!

Saat ditanya kenapa dia sampai ‘segitunya’, dia bilang buat jaga-jaga dan waspada karena kejahatan ada bukan hanya karena niat si pelaku tetapi juga karena ada kesempatan. #BangNapi mode on ckckck...

Dari hal ini, kita juga bisa belajar bahwa hidup kita di dunia juga hanya sementara, maka semestinya kita juga perlu waspada agar jangan sampai tergelincir dalam ‘lembah nista’ dan bersiap membawa ‘bekal’, karena suatu saat pasti kita akan meninggalkan tempat kos (dunia) dan melakukan perjalanan pulang kampung (akhirat). Semoga kita bisa pulang kampung dalam keadaan yang baik, bahagia dan membawa bekal yang cukup. Aamiin... #NasehatDiri

3. Solid
Agan-agan yang sesama anak kos atau mungkin ngekos-nya barengan biasanya lebih solid alias setia kawan karena merasa senasib sepenanggungan.

Bagaimana tidak solid, Gan..? sama-sama jauh dari keluarga, sama-sama penghuni kos, sama-sama bayar kos, kadang sampai saling pinjam uang buat bayar kos. Hihihi... emoticon-Big Grin

4. Hemat
Ini nih yang biasanya identik dengan anak kos. Hemat! Anak kos bisa makan sehari cuma 2 kali saking hematnya. Apalagi buat Agan-agan anak kos (mahasiswa/i) yang sumber pemasukannya dari kiriman orangtua. Agan bisa mendadak hemat saat uang bulanan terlambat dikirim, iya kan, Gan?!

Ayam bawang, soto ayam, sate ayam, rendang, dll biasa dikonsumsi dalam bentuk (mie) instan! emoticon-Smilie

5. Kreatif
Keterbatasan kadang justru membuat orang lebih terpacu untuk berpikir kreatif. Agan-agan yang pernah jadi anak kos biasanya memang kreatif. Buktinya mereka bisa memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai mendadak menjadi bisa sangat berfungsi dengan baik saat di tempat kos.

Contohnya, kardus yang bisa dijadikan ‘lemari’ pakaian, kardus dan botol bekas yang bisa dijadikan rak sepatu, dsb. (ini kreatif atau apa yaa?) emoticon-Embarrassment

6. Bijak
Tinggal sendiri dan jauh dari keluarga, saudara maupun kerabat mengharuskan Agan-agan anak kos untuk mampu membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan orang lain. Keadaan seperti inilah yang melatih Agan-agan anak kos untuk bisa lebih bijak membuat keputusan yang tepat dan menjadi solusi bagi masalah yang sedang dihadapi.

Kemampuan membuat keputusan yang tepat dan solutif adalah salah satu keterampilan yang perlu dimiliki, terutama bagi Agan-agan calon pemimpin dalam keluarga, tsaaah...! #kibasin poni

7. Bertanggungjawab
Agan-agan anak kos menjadi lebih bertanggungjawab saat kehidupannya mulai berubah dari anak rumahan menjadi anak kos. Kesadaran bahwa tak akan ada yang melaksanakan suatu ‘pekerjaan’ kecuali Agan sendiri yang melakukan, membuat Agan mau tak mau harus mulai bertanggungjawab.

Contoh tanggungjawabnya ialah dalam ‘pekerjaan’ mencuci baju kotor. Baju kotor akan tetap kotor jika Agan tidak bertanggungjawab mencucinya sendiri, atau yaa.. minimal bawa ke tempat laundry (kiloan) ‘kek ehehehee...

Okey, Gan... sementara ini dulu yang bisa ane tuliskan.

Semoga bisa membantu Agan untuk bernostalgia (bagi Agan yang sudah jadi alumni kos-kosan)...
Semoga bisa menguatkan tekad (bagi agan-agan yang bersiap melepas anak-anak maupun saudaranya yang mau nge-kos)...
Dan semoga bisa menambah motivasi untuk menjadi penghuni kos yang semakin baik (bagi agan-agan yang masih nge-kos)...

Salam penuh cinta dari (mantan) anak kos,
Liz Daryu emoticon-heart
Polling
0 suara
Sikap mana yang paling dominan bagi Agan?
tata604
tata604 memberi reputasi
1
15.7K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan