Rabu 25 Oktober 2017, 11:00 WIB
JAKARTA - Seorang pria Palestina harus berurusan dengan polisi Israel karena diduga akan melakukan penyerangan. Pria yang tak disebut namanya itu ditangkap setelah menulis sebuah status di Facebook.
Pria tersebut menuliskan kalimat "yusbihuhum" yang artinya "selamat pagi". Namun ternyata Facebook salah dalam menerjemahkannya. Dalam bahasa Ibrani kalimat tersebut diterjemahkan menjadi "serang mereka", atau "lukai mereka" dalam bahasa Inggris.
Pria tersebut diketahui seorang pekerja konstruksi yang bekerja di dekat kota Yerusalem. Begitu mengetahui status yang ditulis oleh sang pria, pihak kepolisian Israel kemudian menangkapnya.
Menurut pihak kepolisian, mereka hanya melakukan tugasnya karena dikhawatirkan pria tersebut benar-benar akan melakukan penyerangan dengan menggunakan buldoser. Memang, saat menulis status, pria itu juga mengunggah foto dirinya bersama buldoser.
Dikutip dari The Verge, Rabu (25/10/2017), polisi Israel kemudian melepaskan pria itu setelah satu jam ditangkap. Pihak kepolisian setempat mengetahui adanya kesalahan dalam terjemahan di Facebook.
Menurut media setempat, petugas polisi yang mengetahui status pria tersebut memang tak bisa berbahasa Arab. Sehingga kemungkinan ia menggunakan fitur terjemahan Facebook.
Setelah mengetahui kabar tersebut Facebook kemudian melakukan investigasi. Perusahaan media sosial itu kemudian mengonfirmasi bahwa ada kesalahan dalam fitur terjemahannya.
Necip Fazil Ayan, manajer teknis yang menangani fitur terjemahan Facebook, mengatakan kejadian itu terjadi karena ada kesalahan dan perusahaan berjanji akan memberikan terjemahan yang lebih baik. Ia pun meminta maaf kepada pria tersebut.
"Sayangnya sistem terjemahan kami membuat kesalahan pada pekan lalu yang salah menafsirkan apa yang diunggah oleh individu ini. Kami memohon maaf kepadanya dan keluarganya atas kesalahan dan gangguan yang ditimbulkan," kata Ayan.
sumber