Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bigbullshitAvatar border
TS
bigbullshit
Repot Amerika Karena Pilpres Direcoki Intel Rusia
Repot Amerika Karena Pilpres Direcoki Intel Rusia
Donald Trump dan Paul Manafort

Jakarta -Sebuah perusahaan teknologi informasi di New York melaporkan bahwa ada agen-agen Rusia menyebarkan bibit perselisihan melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter dan YouTube. Para agen itu membuat tak kurang dari 126 juta akun Facebook dan membuat 131.000 kicauan di Twitter serta mengunggah 1.000 video ke YouTube.

Dokumen perusahaan yang salinannnya juga diperoleh The New York Times itu pada Senin kemarin waktu Amerika Serikat diserahkan ke Kongres AS. Pekan ini Kongres tengah menggelar serangkaian rapat untuk menyelidiki kemungkinan pihak ketiga memanfaatkan media sosial demi mempengaruhi jutaan warga AS saat pemilihan presiden 2016.

Temuan ini memperkuat dugaan adanya intervensi Rusia melalui media sosial atas Pilpres AS yang sudah beredar luas. Sepuluh bulan sejak Trump dilantik sebagai Presiden AS, pengadilan Washington membuka penyelidikan atas kasus tersebut. Pada Senin kemarin pengadilan menetapkan mantan Manajer Kampanye Trump, Paul Manafort sebagai terdakwa.

Dalam laporannya ke Kongres, Facebook menyebut bahwa Internet Research Agency (IRA), perusahaan gelap yang terkait Kremlin (kantor Presiden Rusia) membuat 80.000 konten untuk memecah belah penduduk Amerika. Konten itu diposting dalam kurun waktu Januari 2015 hingga Agustus 2017 untuk 29 juta pengguna Facebook di AS.

Facebook juga mengaku telah menghapus 170 konten yang memuat konten terkait Rusia. Dalam catatan Facebook, IRA telah membayar lebih dari USD 100.000 untuk belanja iklan.

Penasihat umum Facebook, Colin Stretch mengatakan bahwa yang diposting untuk kepentingan Rusia itu berhubungan dengan ras, agama, hak senjata, isu gay, dan transgender. "Ini berbahaya dan Facebook bertekad untuk mencegah," kata Stretch seperti dikutip dari The New York Times, Rabu (1/11/2017).

Menjelang Pilpres AS digelar, 8 November tahun lalu, Facebook menemukan ada yang meretas situs mereka. Serangan itu berasal dari sebuah kelompok bernama APT28. Pejabat intelijen AS menemukan keterkaitan APT28 ini dengan operasi intelijen Rusia. Adapun Twitter mengaku juga menemukan 2.700 lebih akun yang terkait IRA Rusia. Akun itu dibuat dalam kurun waktu September sampai November 2016. Twitter juga mencatat selama kurun waktu itu ada 131 kicauan yang dihapus.

Di luar IRA, Twitter juga menemukan selama tiga bulan itu ada 3.600 akun yang membuat 1,4 juta kicauan. Angka ini setara dengan tiga perempat dari semua tweet terkait Pilpres AS. Google juga menemukan bukti bahwa IRA membelanjakan iklan di saluran YouTube. Video pendek yang mereka unggah berisi masalah sosial yang memecah belah masyarakat pemilih di AS.

Facebook, Google dan Twitter saat ini dibuat sibuk oleh ulah intel Rusia. Mereka dalam upaya untuk memerangi kepentingan jahat dari agen-agen Rusia. Bagi mereka ini adalah sebuah dilema, lantaran tak semua postingan dan iklan terkait Rusia memecah belah warga Amerika. "Banyak iklan ini tidak melanggar kebijakan konten kami," kata Elliot Schrage, Vice President of Policy and Communications Facebook.

---- grup saracen versi om putin, trnyata lbh sakti.... bekerja antar negara.... luar biasa.... emoticon-Smilie

jk terbukti, tinggal menunggu waktu, cepat/lambat, kapan si clown tramp bs dipecat sbg presiden amrik.... emoticon-Smilie

sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
4.3K
63
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan