Tidak bisa menelepon maupun terima telepon, pun tak dapat berbalas SMS, namun masih dapat berinternet.

Itulah salah satu tahap penerapan sanksi terhadap pelanggan nomor ponsel prabayar yang emoh melakukan registrasi ulang.

Sore tadi di Jakarta, Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli, mengingatkan bahwa pemblokiran itu bertahap (detikinet, 1/11/2017).

Proses registrasi, menurut Menkominfo Rudiantara, hanya butuh waktu sekitar semenit, namun kenyamanan yang didapat pelanggan bisa seumur hidup (Tribunnews.com, 1/11/2017).

Untuk ringkasan cara dan ancaman sanksi silakan melirik infografik. Tentu tak semua informasi termuat di sana karena keterbatasan tempat.

Misalnya, bila merujuk Peraturan Menkominfo No. 21 Tahun 2017, adalah:
Ulangi. Jika data pelanggan yang didaftarkan "tidak tervalidasi", pelanggan dapat mengulangi paling banyak lima kaliMaksimum. Setiap pelanggan hanya dapat mendaftarkan tiga nomor prabayar per operator. Jika lebih dari tiga nomor harus datang ke kantor operator.Waktu. Pemerintah memberi kesempatan kepada operator untuk menyelesaikan registrasi ulang nomor prabayar yang belum tervalidasi paling lama 12 bulan.
Yang jadi masalah, jika pelanggan keliru mengirimkan SMS registrasi akan langsung mendapatkan balasan bahwa itu salah. Namun jika benar, sesuai petunjuk, malah tak mendapatkan balasan.

Padahal Pasal 6 huruf [c] menyebutkan "dalam hal data yang dimasukkan oleh calon Pelanggan Prabayar tervalidasi, proses Registrasi dinyatakan berhasil".

Tak ada pernyataan berhasil tervalidasi berarti harus mengulang lima kali?



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ecara-bertahap

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kisah nomor prabayar dan pascabayar

- Generasi muda, ancaman atau bonus demografi

- Dua indikator merah dalam indeks kemudahan berbisnis