Amina Okuyeva, sniper wanita legendaris Cechnya yang juga berjuang bersama Ukraina, gugur ditembak. Suaminya yang pada 2012 lalu dituduh mencoba membunuh Presiden Rusia Vladimir Putin, terluka ketika keduanya ditembaki di dekat Kiev, Ukraina.

Pemerintah Rusia segera menjadi sasaran tatapan mata dunia internasional atas insiden yang menewaskan muslimah tersebut. Namun Moskow justru mengutuk pelaku aksi tersebut.

Pasangan Chechnya itu telah berjuang melawan separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas, Ukraina. Perjuangan itu membuat keduanya dianggap sebagai pahlawan di negara tersebut. Insiden itu merupakan yang terbaru dalam lebih dari selusin percobaan pembunuhan yang terjadi di Ukraina sejak 2014.

Amina Okuyeva dan suaminya Adam Osmayev, mengendarai mobil melewati sebuah persimpangan kereta api di Desa Hlevakha, saat kendaraan mereka ditembaki dari balik semak di pinggir jalan. “Dia tertembak di kepala,” kata Osmayev kepada Lb.ua, sebuah media lokal.

“Saya menyetir secepat mungkin sampai mobil berhenti sendiri. Saya mencoba memberikan pertolongan pertama, tapi dia tertembak di kepala. ”

Osmayev--yang juga kena tembak di kaki, mengatakan insiden itu berhubungan dengan sebuah pemboman mobil pekan lalu yang melukai anggota parlemen Ukraina Ihor Mosiychuk. Politisi itu secara rutin menghina politisi Rusia dan pernah mengunggah sebuah video di YouTube yang mengancam akan membunuh Ramzan Kadyrov, pemimpin Chechnya yang menjadi kaki tangan Putin. Okuyeva pernah bekerja sebagai penasihat Mosiychuk.

Ini bukan percobaan pembunuhan pertama yang dihadapi pasangan tersebut. Pada 1 Juni lalu, Osmayev dan Okuyeva berada di dalam mobil dengan seorang pria bernama Artur Denisultanov-Kurmakayev yang menyamar sebagai seorang jurnalis Prancis bernama Alex Werner.

Pada satu titik, Denisultanov-Kurmakayev meminta mereka masuk ke dalam mobilnya agar dia bisa memberi mereka hadiah dari editornya.

“Ketika dia membuka pintu, saya melihat sebuah pistol Glock,” kata Okuyeva kepada Radio Free Europe setelah serangan itu. “Dia cepat mengambil dan menembaki Adam.”

Okuyeva kontan mengeluarkan pistol dan menembak ‘Alex Werner’ tiga kali. Osmayev yang tertembak di dada selamat setelah perawatan yang cukup lama. Ukraina menuduh Rusia mendalangi serangan tersebut.

Pada 2012, Moskow menuduh Osmayev merencanakan pembunuhan Putin. Dia ditangkap di Kiev Februari 2012 atas tuduhan memiliki bahan peledak ilegal. Rusia meminta pihak berwenang Ukraina untuk mengirimkan Osmayev ke Rusia untuk diadili.

Tapi Kiev menolak mengekstradisi Osmayev. Dia dibebaskan dari tahanan pada November 2014--satu bulan setelah Viktor Yanukovych, mantan presiden Ukraina, melarikan diri ke Rusia dan pertempuran di wilayah Donbas, Ukraina timur, dimulai.

Pada 2007 Moskow juga menuduh Osmayev berencana membunuh Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov. Kadyrov juga terlibat dalam beberapa pembunuhan lain, termasuk pembunuhan Boris Nemtsov, pemimpin oposisi Rusia yang legendaries. Nemtsov ditembak di dekat Kremlin pada 2015. Terakhir adalah pemboman mobil pada awal September, yang menewaskan Timur Mahauri, seorang warga Georgia yang bertempur dengan batalyon sukarela Ukraina di Donbas. Mahauri dikabarkan merupakan musuh pribadi Kadyrov.

Okuyeva dan Osmayev ditetapkan di Ukraina sebagai pahlawan, setelah bertugas di batalyon Chechnya yang berjuang melawan separatis yang didukung Rusia di Donbas.

Okuyeva, yang mengenakan jilbabnya adalah seorang paramedis sekaligus penembak jitu. Osmayev menjadi komandan batalyon Dzhokhar Dudayev pada 2015.

“Saya menyatakan sebuah perang terhadap Kekaisaran Rusia,” kata Okuyeva kepada Politico, pada 2014. “Jika pasukan Rusia terus berperang di Ukraina, ribuan imigran Chechnya yang tinggal di Eropa, yang telah diusir dari tanah mereka selama dua perang Chechnya, akan datang ke Ukraina untuk berperang membela negara ini.”