Mendengar kata sumpah saat ini rasanya kita sudah terlalu sering menyaksikan nya. Rasa skeptis menanggapi berbagai sumpah yang seliweran tiap hari sudah tidak bisa di pungkiri. Padahal sumpah mestinya adalah suatu hal yang sakral. Dan memberikan rasa serta getaran jiwa dan raga yang fenomenal.

Tak ada lagi kah penerus generasi sumpah palapa?. Sumpah pemersatu Nusantara. Sumpah yang menggemparkan dunia. Sumpah yang melegenda hingga kini masanya dan mungkin akan dikenang sepanjang sejarah perjalanan bangsa kita.

Tak ada lagi kah generasi penerus generasi sumpah pemuda, sumpah yang mempersatukan hampir semua keragaman yang ada di negri kita. Sumpah yang membawa kita menikmati kemerdekaan saat ini. Sumpah yang membawa kita menjadi terikat persaudaraan. Sumpah yang mendekatkan kita pada persatuan dalam ribuan keberagaman.

- Kini semua nampak berlomba bersumpah bahwa dirinyalah sumber kebenaran yang lain adalah kesalahan
- Kini semua nampak berlomba menyajikan sumpah walau kadang tak memahami betul apa isinya
- Kini semua nampak berlomba menebar sumpah janji agar mendapat kepercayaan


Persoalan sumpah yang seringkali sudah di anggap sampah oleh pandangan kita, tentu saja ada penyebabnya. Seliweran sumpah janji guna memikat birahi, menggapai posisi hingga demi bebas melakukan kejahatan sudah sering di beritakan menimbulkan korban. Contohnya ada setidaknya tiga sumpah yang seringkali tersajikan bahkan mungkin pembaca di Kaskus ini pernah menjadi korban. Berikut kita simak apa saja itu:




Dari tulisan seputar sumpah ini sebetulnya masih banyak sekali, sumpah anak negeri yang telah menghasilkan karya mengharumkan negeri kita Indonesia. Namun kadang kala prestasi mereka luput dari pengamatan media. Sehingga kita sedikit yang mengetahuinya.