Kaskus

News

kangeeeeenAvatar border
TS
kangeeeeen
Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang

Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang
Merdeka.com - Warga Purwosari RT 03 RW 04 Noborejo, Argomulyo, Salatiga meradang. Pasalnya, bantuan jamban, tiga sak semen, serta batako untuk Ngati, janda berusia 85 tahun akan diambil oleh pihak yang tak jelas identitasnya.

Ngati selama ini hidup seorang diri setelah suaminya, Kadam meninggal sekitar 22 tahun lalu. Dia memiliki seorang anak yang tinggal di daerah Ampel, Kabupaten Boyolali.

"Putu anak seminggu pisan maringi arto ting mriki kangge masak (cucu dan anak rutin ke rumah, seminggu sekali memberi uang untuk masak)" ujarnya, Rabu (1/11). Dia lebih senang memasak dengan kayu bakar. Alasannya, bisa jalan-jalan di kebun sembari mencari kayu agar tak bosan.

Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang

Menurut Ketua RW setempat, Hadi Suroso, bantuan jamban tersebut diperoleh setelah Ngati disurvei.

"Survei dilakukan sudah lama, saat itu dilakukan petugas didampingi Babinsa," ucapnya.

Bantuan tersebut akan diminta oleh pihak pada Rabu siang, sekira pukul 11.00. Warga yang mengetahui tindakan tersebut, langsung mencegah dan meminta orang tersebut untuk menunjukkan surat perintah.

"Orang tersebut tidak bisa menunjukkan surat. Selain itu, omongannya juga tidak jelas. Pertama bilangnya disuruh mengambil oleh aparat, tapi kemudian disuruh oleh toko yang mengirim. Warga pun sepakat agar bantuan tetap di rumah Mbah Ngati," papar Hadi.

Bantuan jamban untuk Mbah Ngati nyaris diambil orang

Sikap warga tersebut, lanjutnya, didasari rasa empati kepada Mbah Ngati yang memang layak menerima bantuan.

Rumah Ngati yang beralas tanah tersebut dibangun warga secara bergotong royong sekitar lima tahun lalu. Dindingnya terbuat dari gedek atau anyaman bambu. Di beberapa sudut, gedek tersebut hampir roboh. Hanya ada dua ruang di dalam rumah. Satu ruang di bagian belakang berfungsi sebagai dapur, sementara di depan menjadi ruang tidur sekaligus tempat menerima tamu. Di ruang ini terdapat tempat tidur dan lima kursi plastik.

Selama ini, untuk buang air besar Mbah Ngati melakukannya di bagian belakang rumah dengan kaki bertumpu pada deretan bambu yang sudah lapuk.

Hadi menegaskan bahwa Mbah Ngati sangat layak menerima bantuan. "Jika alasan bantuan diminta karena tanah tidak memiliki sertifikat, kenapa jamban dikirim setelah disurvei?" herannya.

Dia berharap agar bantuan jamban tersebut tidak diminta dan tetap menjadi milik Mbah Ngati.

"Kulo mpun tuo, mboten seneng rame. Ne diparingi nggih ditompo, sing penting sehat (saya sudah tua, tidak senang ramai. Kalau diberi ya diterima, yang penting sehat)" kata mbah Nganti.

Bantuan yang diterimanya, saat ini ditaruh di kasur tempatnya tidur agar tak ada yang mengambil.

(mdk/cob)

Kerjaan nastak apa nasbung neh ayo ngaku, kasian bener kan sampe ditaro di kasur gara gara takut ilang emoticon-No Hope
Diubah oleh kangeeeeen 02-11-2017 00:41
0
1.6K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan