Aku ingin menulis biar otakku tidak jadi gila, tapi aku tak mau menjadi penulis yang gila. Kalau sudah menulis, ingin sekali aku membaca, tapi aku tak mau menjadi pembaca yang gila.  Pernah aku ingin menjadi seorang penguasa, tapi aku tak mau menjadi penguasa yang gila. Suatu saat dalam lamunan aku ingin menjadi seorang ilmuan, tapi aku tak mau menjadi ilmuan yang gila. Dalam tidur lelap ku, aku bermimpi menjadi seorang hartawan, saat itu aku menjadi hartawan yang gila, namun kemudian aku bersyukur bahwa itu hanya mimpi, dan aku tidak benar-benar menjadi hartawan yang gila.

Wahai teman yang ada di jalan, wahai teman yang temukan coretan ini,  jangan kalian bertanya kenapa aku tampak gila ?. Eit.., bukan aku yang gila, tapi mahkluk bernyawa yang ada disekitarku yang tidak saja nampak gila.
Wahai teman yang terus berjalan, wahai teman yang sempatkan diri baca coretan ini, jangan kalian bertanya kenapa aku tak nampak gila ?, karena bagiku orang gila sudah banyak, dan aku tak mau menambah daftar panjang orang gila, yang senang melihat tingkah laku orang - orang gila.

Aku hanya tidak ingin berada diantara orang - orang gila, bergaul, berbicara, bersikap, seakan aku juga gila. Ugh, Panggung sandiwara ini ternyata memang dipenuhi aktor-aktor yang memerankan peran orang gila. Semoga saja peran ini hanya sementara dan bukan untuk selamanya. Oh tidak, aku harus berhenti menulis tulisan ini, karna sepertinya tidak lama lagi aku juga akan menjadi gila.