- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pos Brimob Ditembaki OPM, Stafsus Presiden Minta Polisi Tak Serang Balik


TS
karikai04
Pos Brimob Ditembaki OPM, Stafsus Presiden Minta Polisi Tak Serang Balik
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya meminta aparat tidak menyelesaikan persoalan peristiwa penembakan di Pos Brimob Polri di Tembagapura, Mimika, Papua, dengan cara kekerasan pula. Ia yakin hal itu tidak menyelesaikan persoalan.
"Kalau senjata dilawan dengan senjata, itu dunia sampai kiamat tidak akan selesai. Kalau kekerasan dilawan kekerasan terus, tidak akan selesai," ujar Lenis di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, seusai bertemu Presiden, Selasa (31/10/2017).
Lenis menegaskan, pelaku penembakan yang ditengarai sebagai kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukan teroris. Mereka adalah bagian dari kelompok adat Papua yang semata-mata menginginkan kemakmuran serta kesejahteraan.
Lenis melanjutkan, selama Joko Widodo menjabat Presiden, peristiwa penembakan sebenarnya semakin turun. Oleh sebab itu, Lenis turut mempertanyakan mengapa peristiwa penembakan marak terjadi waktu belakangan ini.
"Siapa yang bermain ini? Saya mempertanyakan itu," ujar Lenis.
Lenis menyarankan, tetua-tetua adat Papua, termasuk dirinya sendiri, turun ke lapangan untuk bertanya apa yang diinginkan kelompok itu.
"Itu bisa selesai dengan mediasi. Yang pakai kekerasan bilang tunggu dulu, mundur. Kita pendekatan dengan masyarakat, datang secara adat, menanyakan apa keluhannya, maunya seperti apa. Itu isu gangguan keamanan selesai," ujar Lenis.
Mediasi ini, lanjut Lenis, juga sudah ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Presiden, sebut Lenis, menyerahkannya kepada Polri.
Diberitakan sebelumnya, Pos Brimob yang berlokasi di antara mile 66 dan mile 67, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, ditembaki kelompok kriminal bersenjata, Minggu (29/10/2017). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Peluru pelaku hanya menembus kendaraan operasional Brimob yang parkir di depan pos tersebut.
Personel Brimob sempat membalas tembakan itu. Baku tembak pun sempat terjadi. Namun tidak lama kemudian, pelaku yang diduga berada di bukit dekat pos melarikan diri.
"Kalau senjata dilawan dengan senjata, itu dunia sampai kiamat tidak akan selesai. Kalau kekerasan dilawan kekerasan terus, tidak akan selesai," ujar Lenis di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, seusai bertemu Presiden, Selasa (31/10/2017).
Lenis menegaskan, pelaku penembakan yang ditengarai sebagai kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukan teroris. Mereka adalah bagian dari kelompok adat Papua yang semata-mata menginginkan kemakmuran serta kesejahteraan.
Lenis melanjutkan, selama Joko Widodo menjabat Presiden, peristiwa penembakan sebenarnya semakin turun. Oleh sebab itu, Lenis turut mempertanyakan mengapa peristiwa penembakan marak terjadi waktu belakangan ini.
"Siapa yang bermain ini? Saya mempertanyakan itu," ujar Lenis.
Lenis menyarankan, tetua-tetua adat Papua, termasuk dirinya sendiri, turun ke lapangan untuk bertanya apa yang diinginkan kelompok itu.
"Itu bisa selesai dengan mediasi. Yang pakai kekerasan bilang tunggu dulu, mundur. Kita pendekatan dengan masyarakat, datang secara adat, menanyakan apa keluhannya, maunya seperti apa. Itu isu gangguan keamanan selesai," ujar Lenis.
Mediasi ini, lanjut Lenis, juga sudah ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Presiden, sebut Lenis, menyerahkannya kepada Polri.
Diberitakan sebelumnya, Pos Brimob yang berlokasi di antara mile 66 dan mile 67, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, ditembaki kelompok kriminal bersenjata, Minggu (29/10/2017). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Peluru pelaku hanya menembus kendaraan operasional Brimob yang parkir di depan pos tersebut.
Personel Brimob sempat membalas tembakan itu. Baku tembak pun sempat terjadi. Namun tidak lama kemudian, pelaku yang diduga berada di bukit dekat pos melarikan diri.
Quote:
anjir sumpah gagal paham,
iye ngerti kekerasan ndak perlu dibales kekerasan,
tapi kalo ingin kemakmuran apa perlu dilakukan dengan kekerasan pula,
trus mereka tembak2 apa langsung kelar masalahnya, langsung sejahtera kan ndak?, kalo ada korban jiwa piye toh

opo ndak mikir itu orang yang ditembak juga punya keluarga, sanak famili jua, sama kaya mereka yang nembak

apalagi kalo uda jadi kebiasaan, ndak puas akan sesuatu pengen makmur, tembak2 pos brimob,
wtf
0
7K
73


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan