Kaskus

Entertainment

sugengriady777Avatar border
TS
sugengriady777
Waktu Belajar ala KH Hasyim Asyari
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap umat manusia, terlebih lagi jika manusia tersebut seorang muslim. Sudah barang tentu, belajar akan menjadi kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Banyak Hadits Nabi yang menganjurkan untuk tetap belajar, misalnya “tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China”. Padahal dahulu zamannya Nabi, China belum seperti sekarang. China sebagai negara belum kaya dan semakmur hari ini. Tapi lihat hari ini, ekonomi China menguasai di seluruh penjuru negeri di muka bumi ini. Banyak produk-produk China yang membanjiri setiap pasar di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Selain itu, anjuran untuk terus belajar juga dicatat dalam firman Allah yang turun pertama kali pada Nabi Muhammad, yakni ayat pertama dari Al-Qur’an yang berbunyi Iqra’ yang artinya bacalah. Membaca ini merupakan bagian dari belajar, dan gerbang pertama kali yang harus dilalui dalam proses belajar salah satunya adalah membaca. Maka belajar dalam dunia islam sangat dianjurkan.
Di Indonesia sendiri, banyak ulama-ulama yang belajar tidak hanya disatu tempat. Tapi berpindah-pindah, tujuannya selain untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru juga untuk mencari pengalaman. Salah satunya adalah KH Hasyim Asy’ari. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan sampai ke Negeri Makkah. Beliau seorang pendiri organisasi islam terbesar di Indonesia, bahkan ada yang mengatakan terbesar sedunia, yakni Nahdlatul ‘Ulama. Banyak kitab-kitab yang telah ditulis oleh beliau. Salah satunya adalah kitab Adab al Alim Wa al Muta’allim. Kitab ini disusun oleh beliau disebabkan karena pentingnya akhlak bagi pencari ilmu dan pemberi ilmu. Sebab ini ditegaskan dan ditulis dalam kitab tersebut sebagai berikut :
“Sebagian ulama berpendapat bahwa tauhid itu mengharuskan adanya keimanan. Barangsiapa tidak beriman, maka berarti ia tidak bertauhid. Iman mengharuskan adanya syari’at. Barang siapa yang tidak bersyari’at, maka ia tidak beriman dan juga tidak bertauhid. Syari’at mengharuskan adanya akhlak. Barang siapa yang tidak mempunyai akhlak, maka ia tidak bersyari’at, tidak beriman dan tidak bertauhid…”
“Karena pentingnya akhlak ini, sementara kriteria akhlak secara detail belumlah jelas, dan seperti yang aku lihat, tentang kebutuhan para pelajar kepada akhlak dan susahnya untuk selalu mengingatkan kesalahan akhlak mereka, maka aku pun terdorong untuk menyusun risalah ini, sebagai pengingat pribadiku sendiri khususnya dan umumnya orang-orang yang lemah wawasan. Aku beri nama risalah ini “Adab al Alim Wa al Muta’allim”. Semoga dengan risalah ini, Allah memberikan manfaat dalam kehidupan ini dan setelah mati nanti. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menguasai segala kebaikan.”
Kemudian salah satu isi dalam kitab tersebut adalah tips mengenai waktu belajar yang ideal. Di dalam kitab tersebut, beliau membagi sehari ke dalam 4 waktu untuk belajar. Yakni pertama, waktu sahur kira-kira sekitar jam dua sampai jam empat pagi. Waktu-waktu ini merupakan waktu sakral bagi umat islam untuk memanjatkan do’a. Di waktu-waktu ini, menurut beliau sangat baik digunakan untuk menghafal. Sebab otak masih belum terjejali dengan problematika kesehariannya.
Kedua, waktu pagi hari yakni digunakan untuk membahas. Membahas apa?, membahas pelajaran-pelajaran yang belum dimengerti. “Mungkin” salah satu penyebab kenapa sekolah dilakukan pada pagi hari adalah karena adanya kitab ini yang menerangkan diwaktu pagi sesuai digunakan untuk aktivitas belajar berupa membahas. Ketiga, waktu siang setelah menunaikan sholat Dhuhur sangat cocok digunakan untuk menulis. Sebab paginya sudah dibahas, supaya tidak lupa maka apa yang dibahas kemudian ditulis pada siang harinya. Dan ini juga didukung oleh ungkapan pepatah, bahwa ilmu yang diikat melalui tulisan akan lebih tahan lama. Keempat,yakni waktu malam setelah sholat Isya’ digunakan untuk mengulang. Mengulang apa?, mengulang pelajaran yang paginya telah dibahas dan siangnya telah ditulis. Mengulang ini bertujuan agar pelajaran yang telah disampaikan mudah untuk diingat. Jika mudah diingat, maka proses menghafal di waktu selanjutnya akan lebih mudah untuk dilakukan.
Itulah tips belajar ala KH Hasyim Asy’ari yang ditulis dalam kitab Adab al Alim Wa al Muta’alli. Boleh jadi itu sesuai dengan kita, boleh jadi juga tidak sesuai. Maka dari itu, cara belajar masing-masing orang berbeda. Meski berbeda, belajar tetap menjadi suatu keharusan. Sekian, semoga artikel ini bermanfaat.Waktu Belajar ala KH Hasyim Asyari
Polling
0 suara
siapa KH Hasyim Asy'ari?
0
2.1K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan