Bagi pemula, ke manakah kita sebaiknya memulai investasi?
TS
inibaru.id
Bagi pemula, ke manakah kita sebaiknya memulai investasi?
Selamat Siang Agan-Agan Semua...
Selamat datang di Thread Ane...Kali Ini Ane Bahas Tentang Masa Depan Agan antara Reksa Dana, Saham, dan Properti
...Yuk di baca Gan, Share ke Temen-temen Agan-Agan ya
Spoiler for Awal Buka gan:
Baik reksadana, saham, atau properti adalah tiga bentuk investasi yang sebaiknya Anda pertimbangkan sebagai tabungan pada masa depan.
Inibaru.id– untuk memperoleh masa depan yang lebih cerah, berinvestasi adalah sebuah solusi. Kita tak lagi bisa menaklukkan inflasi di Indonesia hanya dengan berbekal tabungan di bank, terlebih tabungan yang disimpan di bawah dipan.
Ya, Anda membutuhkan investasi dan baiknya dilakukan sedini mungkin, terutama saat Anda memiliki penghasilan sendiri. Sisihkan sebagian penghasilan itu agar tumbuh di kemudian hari.
Dilansir dari Halomoney via Liputan6, Selasa (31/10/2017), setidaknya ada tiga wadah investasi yang menjanjikan saat ini, yakni reksa dana, saham, dan properti. Nah, bagi pemula, ke manakah kita sebaiknya memulai investasi?
Berinvestasi di reksadana berarti Anda membeli unit penyertaan pada manajer investasi (MI). Dana Anda dikelola MI dalam aset dasar, seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang dan sebagainya, bergantung pada jenis reksadana yang Anda pilih.
Modal investasi reksadana cukup terjangkau bagi anak muda berpenghasilan tahap entry-level. Tersedia produk investasi senilai Rp 100 ribuan. Cara membelinya pun kian mudah dengan adanya platform daring dari sejumlah MI.
Saham membutuhkan modal sedikit lebih besar dibanding reksadana, tapi masih terhitung ramah di kantong. Pembelian saham dihitung per lot atau 100 lembar. Minimal pembelian adalah 1 lot. Harga per saham cukup variatif, mulai Rp 50 hingga puluhan ribu.
Semisal Anda mengincar saham bernilai Rp 1.500, maka Anda membutuhkan uang senilai Rp 150 ribu untuk menebus 1 lot saham. Nah, Anda bisa menimbang opsi “menabung saham” dengan mengalokasikan dana khusus setiap bulan untuk membeli saham tertentu. Dengan begitu, Anda dapat menjaga kedisiplinan berinvestasi.
Hmm, jika Anda berpikir berinvestasi di properti terlalu mahal, itu salah besar. Anda sebenarnya bisa memanfaatkan KPR dari bank. Di sini, yang terberat sejatinya adalah menyiapkan uang muka, sementara cicilan adalah bentuk investasi Anda.
Ketika aset Anda itu kelak dijual, besar kemungkinan Anda akan menikmati capital gain yang lumayan tinggi lantaran harga properti kemungkinan besar masih akan mengalami kenaikan dalam jangka panjang. (OS/SA)