- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kisah Anak Dibully Karena Berwajah Mirip Ahok Hoax


TS
baik bangetpepek
Kisah Anak Dibully Karena Berwajah Mirip Ahok Hoax
Quote:

Sebuah kisah viral yang beredar di jejaring Facebook belakangan membuat orang merasa miris.
Kisah yang dibagikan oleh akun bernama Bearo Zalukhu itu diposting pada Senin (30/10/2017).
Tak disangkan postingan Bearo mendapat tanggapan yang luar biasa dari netizen.
Postingan itu bercerita tentang seorang anak yang berasal dari Nias bernama Josep Sebastian Zebua.
Josep disebut bersekolah di Jakarta karena mengikuti orangtuanya.
Dalam postingannya, Bearo juga mengunggah potret Josep yang memiliki wajah seperti etnis Tionghoa.
Wajah yang dimiliki oleh Josep itu membuatnya dijuluki sebagai 'Ahok' di sekolah.
Namun julukan tersebut justru membuat ia mendapat perlakuan kasar yang tidak manusiawi oleh teman-teman sekolahnya.
Bearo mengatakan jika Josep mendapat perlakukan kasar di tempat ia bersekolah.
Menurut Bearo, tangan bocah yang ia akui sebagai keponakannya itu bengkak karena ditusuk dengan pena oleh teman-temannya.
Ia juga menyebutkan perlakuan kasar lain seperti baju Josep yang dengan sengaja dimasuki pasir.
Bahkan menurut Bearo, ibunda Josep juga mendapat kekerasan verbal dari orangtua murid di sekolah itu.
Karena perlakuan-perlakuan itu lah Josep kini takut untuk pergi ke sekolah.
Dalam sekejap, kisah yang ditulis Bearo itu menjadi viral di media sosial.
Hingga tulisan ini dimuat, kisah tersebut telah dibagikan lebih dari 4 ribu kali dan mendapat 5,6K likes netizen.
Terlanjur menjadi viral, beberapa netizen justru menemukan hal yang janggal.
Diantaranya yang dirasa janggal adalah tentang keterangan lokasi sekolah yang dituliskan oleh akun itu.
Dalam postingannya, akun itu menyebut lokasi 'SDN 16 CIRACAS, Pasar Rebo - Jakarta Timur'.
Setelah ditelusuri, nama SDN 16 Ciracas ternyata tidak terdaftar di daftar web kemdikbud.

Daftar nama sd itu bisa dilihat di alamat berikut: http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/sp/3/016402
Ada pula netizen yang mengaku tinggal di dekat lokasi yang disebutkan, dan menyebut jika SD itu memang tidak ada.

Selain itu, netizen juga merasa janggal dengan alasan mengapa ibu dari anak itu tak bisa merekam.
Disebutkan jika ibunya tak memiliki ponsel dengan kamera, padahal sebelumnya juga disebutkan si anak sedang bermain tablet.
Temuan-temuan itu segera membuat netizen heboh.
Banyak yang menduga jika postingan tersebut hanyalah berita hoax.
"Emang Hoax Keleus....Ini cerita lama Hoax,"
"Berita hoax ini..."
"Hoax hoyyy... Masih percaya ajja,"
"Anak" lagi jadi korban Hoax,"
Namun banyak pula netizen yang meminta agar postingan itu segera diselidiki benar atau tidak.
"ini mana yg bener ya?polisi kudu bongkar kasus ini.."
"coba pihak berwajib langsung di cek aja, bener atau tidaknya," (*)
http://www.tribunnews.com/regional/2...gal-ini?page=3
BANTAHAN DARI PORTAL BERITA FAVORIT PANASTAIK
Quote:
Hoaks, Info di Medsos soal Anak SD Korban Perundungan "Non-pribumi"
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menelusuri info soal anak SD yang disebut menjadi korban perundungan oleh sesama temannya di salah satu sekolah daerah Ciracas, Jakarta Timur.
Info itu beredar di media sosial dan beberapa grup chat belakangan ini serta memuat isu sensitif tentang adanya sebutan pribumi dan non-pribumi.
"Informasi hoaks ternyata. Keterangan SDN 16 Ciracas tidak ada lagi karena sudah dilebur menjadi SDN 13 Ciracas dan tidak ada nama anak tersebut. Ini Kasudin juga datang ke sekolah ngecek, tidak ada," kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (31/10/2017) pagi.
Rita mengimbau agar masyarakat yang menerima informasi serupa agar dilaporkan terlebih dahulu kepada pihak terkait atau kepolisian agar bisa dicek terlebih dahulu. Jika informasi itu sudah dipastikan benar, maka bisa langsung ditindaklanjuti dan mendapat penanganan yang tepat.
"Di daftar murid yang sudah dicek tidak ada nama anak tersebut, kejam sekali hoaks seperti itu," kata Rita.
Berdasarkan isi chat yang beredar itu, disebutkan nama lengkap seorang anak laki-laki yang duduk di kelas IV SD di SDN 16 Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Anak tersebut diceritakan jadi korban perundungan oleh teman-teman di sekolahnya karena dianggap sebagai kalangan non-pribumi.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...an-non-pribumi
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menelusuri info soal anak SD yang disebut menjadi korban perundungan oleh sesama temannya di salah satu sekolah daerah Ciracas, Jakarta Timur.
Info itu beredar di media sosial dan beberapa grup chat belakangan ini serta memuat isu sensitif tentang adanya sebutan pribumi dan non-pribumi.
"Informasi hoaks ternyata. Keterangan SDN 16 Ciracas tidak ada lagi karena sudah dilebur menjadi SDN 13 Ciracas dan tidak ada nama anak tersebut. Ini Kasudin juga datang ke sekolah ngecek, tidak ada," kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (31/10/2017) pagi.
Rita mengimbau agar masyarakat yang menerima informasi serupa agar dilaporkan terlebih dahulu kepada pihak terkait atau kepolisian agar bisa dicek terlebih dahulu. Jika informasi itu sudah dipastikan benar, maka bisa langsung ditindaklanjuti dan mendapat penanganan yang tepat.
"Di daftar murid yang sudah dicek tidak ada nama anak tersebut, kejam sekali hoaks seperti itu," kata Rita.
Berdasarkan isi chat yang beredar itu, disebutkan nama lengkap seorang anak laki-laki yang duduk di kelas IV SD di SDN 16 Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Anak tersebut diceritakan jadi korban perundungan oleh teman-teman di sekolahnya karena dianggap sebagai kalangan non-pribumi.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...an-non-pribumi
lagi-lagi sempaker babik menlen panastaik pemakan taik berulah



Diubah oleh baik bangetpepek 31-10-2017 14:22
0
23.9K
Kutip
222
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan