Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aksibelacintaAvatar border
TS
aksibelacinta
Siapakah Pemilik ALEXIS? Apakah Benar Pemiliknya Bernama ALEX TIRTA?


Saat ini, Alexis tengah menjadi pembicaraan panas. Semua media nasional ramai-ramai memuat berita seputar hotel dan griya pijat yang berada di Ancol itu.

Namun, Agan tau nggak siapa pemilik Alexis.

Seperti dimuat di Tirto.id (30/10/2017), pemilik izin Hotel dan Griya Pijat Alexis hingga kini masih belum jelas.

Berdasarkan data Pemda DKI Jakarta, dirilis 2014, hotel Alexis adalah lini usaha PT Grand Ancol Hotel, dengan penanggungjawab bernama Djoko Sardjono. Dokumen menyebutkan, Andris Tanjaya duduk sebagai direktur sedangkan Sudarto sebagai komisaris.

Hotel ini merupakan perusahaan modal asing dengan total saham Rp33,2 miliar. Saham Grand Ancol dimiliki dua perusahaan, Gold Square Enterprises Limited dan Sension Overseas Limited. Masing-masing memegang Rp16,6 miliar. Sementara direktur dan komisaris tidak punya saham di sana.

Dua perusahaan pemilik saham di PT Grand Ancol hotel itu perusahaan cangkang yang beralamat di tempat yang sama, yakni Palm Grove House PO BOX 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands. Berdasarkan data Offshore Leaks Database yang dihimpun International Consortium of Investigative Journalist, alamat ini memang menjadi alamat 38 perusahaan cangkang, tetapi dua perusahaan ini tidak terdaftar di alamat tersebut.

Selain kejanggalan tentang kepemilikan saham, ada juga kejanggalan mengenai direktur PT Grand Ancol Hotel, Andris Tanjaya. Dalam dokumen perusahaan, Andris tercatat bertempat tinggal di Jalan Kelapa Hibrida Raya PE 10/26, Jakarta Utara. Dari penelusuran reporter Tirto, alamat ini adalah alamat dari Edelweiss Health Message dan Spa, sebuah usaha yang tidak jauh berbeda dengan Alexis.

Namun, menurut web Rappler (30/10/2017), Alexis diambil dari nama pemiliknya, pengusaha Alex Tirta alias Tirta Juwana. Siapa dia? Berikut informasi yang dikumpulkan dari sejumlah pemberitaan.


(Alex Trita sebelah kiri, yang kanan tahu kan siapa dia)


Dikenal sebagai pemilik usaha tempat hiburan malam yang paling besar di Jakarta. Selain Alexis, yang selama ini mengaku sebagai griya pijat dan hotel, Alex Tirta disebut-sebut memiliki tempat hiburan lainnya. Tetapi dia hanya pernah berkomentar tentang Alexis.

Siapakah ALEX:

1. Alex Tirta juga aktif menjadi pengurus olahraga bulutangkis. Dia disebut menggemari cabang olahraga penyumbang medali emas bagi Indonesia di berbagai ajang dunia. Alex Tirta terpilih sebagai Ketua Umum Pengprov PBSI DKI Jakarta 2015-2019. Kepengurusan PBSI Pusat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Wiranto mengangkat Alex Tirta sebagai Wakil Ketua Umum I untuk periode 2016-2020. Alex Tirta membawahi bidang pembinaan prestasi, pelatnas, dan pengembangan prestasi dan sains olahraga. Pemilik PB Exist ini mengaku siap mengucurkan dana untuk pembinaan bulutangkis Indonesia.

2. Abraham “Lulung” Lunggana, wakil ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan, pernah menuding Alexis yang dimiliki Alex Tirta dan dikelola bersama putranya adalah tempat prostitusi. "Alexis izinnya griya sehat. Ada pramuriaan di sana. Mau enggak Ahok tertibkan di sana? Malioboro izinnya (juga) griya sehat, yang ada pramuriaan," kata Lulung di Jakarta, Jumat 12 Februari 2016, sebagaimana dikutip media.

3. Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama pun pernah berkomentar tentang Alexis. "Di hotel-hotel itu ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu lantai 7-nya surga dunia loh. Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu loh, tapi lantai 7," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa 16 Februari 2016. Saat itu nuansa kampanye Pilkada sudah menguat.

4. Alex Tirta menanggapi tudingan Lulung dan Ahok dengan kalem. “Sudah, dengerin saja," kata pemilik Alexis, Alex Tirta kepada media. Alex Tirta juga membantah isu penyalahgunaan izin usaha hiburan. Pengelola Alexis juga pernah dilaporkan ke polisi karena tidak membayar royalti lagu yang diputar di kamar-kamar eksekutif di sana. Menurut perhitungan, kerugian para produser musik diperkirakan mencapai Rp 3 miliar selama 2016.

0
19.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan