Kaskus

News

toniovichAvatar border
TS
toniovich
Siapa yang Paling Diuntungkan dengan Global Warming? Rusia!
Siapa yang Paling Diuntungkan dengan Global Warming? Rusia!

Pomidor.id – Di berbagai belahan dunia, orang-orang sibuk membicarakan tentang perubahan iklim. Pemanasan global, bencana alam yang makin sering terjadi, punahnya ribuan spesies flora dan fauna, adalah sejumlah akibat yang ditimbulkan oleh iklim yang tak lagi bersahabat.

Perubahan iklim memang membawa banyak dampak merugikan. Negara-negara yang dilewati garis khatulistiwa, misalnya. Mayoritasnya adalah negara miskin dan negara berkembang tapi menghadapi dampak paling mengerikan akibat perubahan pola cuaca yang tak menentu ini. Anda tentu pernah atau bahkan sering mendengar berita kekeringan di suatu tempat sekaligus banjir bandang melanda tempat lain di waktu bersamaan.

Anomali cuaca ini pada gilirannya juga berimbas pada sektor yang memproduksi pangan seperti pertanian. Gagal panen akibat musim kemarau dan musim hujan yang berubah-ubah tiap tahunnya, orang Jawa menyebutnya salah mongso, sudah bukan merupakan cerita yang luar biasa karena seringnya terjadi.

Meski demikian, perubahan iklim tak selamanya menakutkan. Ada sebagian kecil wilayah di muka bumi yang malah diuntungkan dengan naiknya temperatur global. Rusia adalah salah satunya. Kondisi geografis yang diselimuti tundra dan dekat dengan daerah kutub, membuat negara beruang merah itu justru menikmati “menghangatnya” suhu bumi.

Hal ini terlihat dari melonjaknya produksi di sektor pertanian beberapa tahun belakangan ini. Selain memang karena tekad ingin memenuhi kebutuhan pangan negerinya sendiri, pemanasan global tak dapat dipungkiri membantu meningkatkan produktivitas pertanian di Rusia. Rusia kini tak lagi hanya dikenal sebagai negara super power di bidang persenjataan, tapi juga super power di bidang pertanian.

Berita Terkait : Ekspor Pertanian Rusia Geser Penjualan Senjata

Pernah suatu ketika dalam pernyataannya, Putin mengungkapkan ambisi negaranya untuk menjadi “pemasok makanan sehat, ekologis, bersih dan berkualitas tinggi di dunia”. Pernyataan itu bukan sekedar pernyataan kosong. Pasalnya, Rusia saat ini sudah melampaui Amerika Serikat sebagai eksportir gandum terbesar di dunia.

Di luar gandum, produksi sayur, buah dan ternak Rusia membanjiri pasar-pasar Eropa serta berbagai negara lain di dunia. Fenomena ini kemudian memunculkan orang-orang kaya baru dari hasil pertanian. Mereka menguasai tanah yang luas dan subur. Tak sampai tiga dekade sejak runtuhnya Uni Sovyet, pertanian kolektif ala komunis (kolhoz) berubah wajah menjadi pertanian industrialis ala kapitalis.

Sektor pertanian di Rusia kini memang sedang booming. Diperkirakan begitu pula di tahun-tahun mendatang. Supremasi di bidang pertanian ini sebagian berkat naiknya temperatur global yang menghangatkan banyak wilayah Rusia yang dulu tak terjamah saking dinginnya.

Putin sendiri tak memungkirinya. Ia mengatakan, “Naik 2 atau 3 derajad Celcius tak masalah bagi negara dekat kutub seperti Rusia. Kami tak perlu lagi memakai mantel bulu yang tebal-tebal. Produksi gandum pun juga meningkat.”

Perkataan Putin ini ada benarnya. Di saat perubahan iklim mengancam produksi gandum di Amerika Serikat, di Rusia justru sebaliknya. Meningkatnya suhu akan mencairkan es. Lapisan es tebal yang mencair di satu sisi akan melepaskan gas metana yang berbahaya. Namun di sisi lain juga akan memperluas lahan subur.

Sebuah penelitian di tahun 2011 menemukan bahwa pemanasan global menambah wilayah daratan hingga hampir 650 kilometer persegi. Daratan baru yang luasnya sekitar sepertiga total wilayah Indonesia ini sangat potensial diubah menjadi lahan pertanian. Tak heran jika para investor kemudian berlomba-lomba hendak menanamkan modalnya di Siberia.

Maka bisa dipahami sikap Rusia yang tak “sehisteris” negara-negara maju lainnya dalam menghadapi perubahan iklim. Lha wong sebagian besar wilayahnya memang dingin banget. Tambah hangat sedikit kan malah bagus.

Terlepas dari sikap sedikit cuek dengan pemanasan global, Rusia sesungguhnya tetap akan menghadapi banyak tantangan dalam beberapa dekade mendatang. Meningkatnya suhu akan menyebabkan gelombang panas dan kebakaran hutan hebat yang pernah dialami negara tersebut di tahun 2010.

Artikel Terkait : Gelombang Panas Ekstrim Hantam Asia Selatan

Sementara itu, kekeringan juga pernah menghancurkan sektor pertanian dan peternakan di wilayah selatan. Akan dibutuhkan biaya sangat besar untuk merelokasi para petani dan peternak dari selatan ke lahan subur di utara, Siberia.

Jadi apakah perubahan iklim betul-betul menguntungkan bagi negara dengan wilayah daratan terluas di dunia itu, masih perlu waktu untuk menjawabnya. Namun paling tidak, orang-orang Rusia bisa sedikit menarik nafas lega. Mereka sekarang bisa berhemat dengan tidak perlu lagi membeli mantel bulu yang tebal-tebal. Seperti kata Gaspadin (Mister) Putin.

(Sumber)

Nih gue tambahin ...
Siapa yang Paling Diuntungkan dengan Global Warming? Rusia!
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
6K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan