- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Nyambi Jadi Tukang Cangkul


TS
fr91
Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Nyambi Jadi Tukang Cangkul
Quote:
Para pedagang pasar mengeluh sepinya pembeli hingga akhirnya memilih untuk menyambi kerja menjadi tukang cangkul.
Hal ini seperti yang dialami oleh Dani salah satu pedagang sayuran di Pasar Tebet Barat, Jakarta Timur. Ia mengaku menjalani hal tersebut untuk bertahan hidup.
"Sekarang sepi jadi untuk bertahan hidup harus nyambi jadi tukang cangkul. Ya untuk bertahan hidup," kata Dani saat berbincang dengan detikFinance, Senin (30/10/2017).
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa hal tersebut sudah ia jalani sejak beberapa bulan terakhir ini. Pasalnya, ia menilai kondisi pasar saat ini sangat tidak menguntungkan. "Sudah 3-4 bulan ini nyambi karena kondisi pasar sepi. Kadang jual sayur juga ini bisa sisa dan dibuang," sambungnya.
Ia menjelaskan, biasanya dalam sehari pembeli bisa datang hingga 180 orang. Namun, sekarang pembeli yang datang hanya sekitar 80 orang.
"Biasanya pembeli per harinya 180 orang. Tapi sekarang bisa kurang lebih 80 orang saja. Ini kan diliat dari omzet per hari biasanya bisa Rp 2-3 juta per hari sekarang cuma Rp 800.000 per hari," terangnya.
Ita seorang pedagang sembako di tempat yang sama juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan sepinya pasar terjadi lepas musim lebaran. "Sepi di sini sejak habis musim lebaran. Ya 3-4 bulan lah. Enggak ada momen buat orang belanja lagi," terang Ita.
Ia juga mengaku menurunkan harga sembako untuk menarik minat belanja masyarakat. Namun hal tersebut tidak berdampak signifikan.
"Harga gulaku biasanya Rp 16 ribu sekarang sudah saya turunin jadi Rp 14 ribu juga nggak ada yang beli. Paling ya pelanggan saja," tutupnya. (mkj/mkj)
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3706284/sepi-pembeli-pedagang-pasar-nyambi-jadi-tukang-cangkul?_ga=2.261177039.399377488.1509090764-1074802415.1509090764
Hal ini seperti yang dialami oleh Dani salah satu pedagang sayuran di Pasar Tebet Barat, Jakarta Timur. Ia mengaku menjalani hal tersebut untuk bertahan hidup.
"Sekarang sepi jadi untuk bertahan hidup harus nyambi jadi tukang cangkul. Ya untuk bertahan hidup," kata Dani saat berbincang dengan detikFinance, Senin (30/10/2017).
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa hal tersebut sudah ia jalani sejak beberapa bulan terakhir ini. Pasalnya, ia menilai kondisi pasar saat ini sangat tidak menguntungkan. "Sudah 3-4 bulan ini nyambi karena kondisi pasar sepi. Kadang jual sayur juga ini bisa sisa dan dibuang," sambungnya.
Ia menjelaskan, biasanya dalam sehari pembeli bisa datang hingga 180 orang. Namun, sekarang pembeli yang datang hanya sekitar 80 orang.
"Biasanya pembeli per harinya 180 orang. Tapi sekarang bisa kurang lebih 80 orang saja. Ini kan diliat dari omzet per hari biasanya bisa Rp 2-3 juta per hari sekarang cuma Rp 800.000 per hari," terangnya.
Ita seorang pedagang sembako di tempat yang sama juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan sepinya pasar terjadi lepas musim lebaran. "Sepi di sini sejak habis musim lebaran. Ya 3-4 bulan lah. Enggak ada momen buat orang belanja lagi," terang Ita.
Ia juga mengaku menurunkan harga sembako untuk menarik minat belanja masyarakat. Namun hal tersebut tidak berdampak signifikan.
"Harga gulaku biasanya Rp 16 ribu sekarang sudah saya turunin jadi Rp 14 ribu juga nggak ada yang beli. Paling ya pelanggan saja," tutupnya. (mkj/mkj)
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3706284/sepi-pembeli-pedagang-pasar-nyambi-jadi-tukang-cangkul?_ga=2.261177039.399377488.1509090764-1074802415.1509090764
Quote:
Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia, Ngadiran mengatakan bahwa kini pedagang pasar juga nyambi bekerja lainnya. Hal ini dilakukan guna bertahan hidup.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan detikFinance dari Pasar Tebet Barat, Jakarta Timur, salah satu pedagang sayur, Dani mengaku menyambi kerja menjadi tukang cangkul. Pasalnya, berdagang di pasar tidak mampu mencukupi kebutuhannya.
"Sekarang pasar sepi jadi untuk bertahan hidup harus nyambi jadi tukang cangkul. Ya untuk bertahan ini," kata Dani.
Terkait hal ini, Ngadiran mengatakan pada dasarnya kondisi pasar memang sedang sepi. Lantas hal tersebut dikeluhkan oleh banyak pedagang pasar.
Tak ayal, untuk bertahan hidup para pedagang rela menyambi pekerjaan lain selain berjualan di pasar. Misalnya saja menjadi pedagang kaki lima.
"Beberapa pedagang pasar jadi pedagang kaki lima. Ada yang pedagang malam untuk bertahan hidup karena kalau nggak mau dagang kaki lima keliling ya sudah nggak dapat makan. Jadi untuk bertahan hidup ini cukup berat," ucap Ngadiran saat dihubungi detikFinance, Senin (30/10/2017).
Lantas, kata Ngadiran, untuk mengatasi sepinya perdagangan di pasar diharapkan pemerintah dapat menyerap tenaga rakyat dengan baik. Sehingga rakyat bisa bekerja dan memiliki penghasilan.
"Maunya bagaimana pemerintah bisa menyerap tenaga rakyat sehingga dengan rakyat bekerja artinya ada penghasilan. Nah dengan adanya penghasilan artinya bisa belanja. Jadi kalau nggak ada penghasilan bagaimana masyarakat bisa belanja kan?" pungkas Ngadiran. (hns/hns)
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3706546/pasar-sepi-pedagang-ada-yang-nyambi-jadi-pkl
Pedagang Pasar kok gak kreatif sekarang orang beli gula ssyur minyak itu udah onglen
0
2.7K
Kutip
27
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan