- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Pengguna E-Money? Inilah Biaya Penggunaan E-Money Yang Harus Diketahui


TS
yoyolanda
Pengguna E-Money? Inilah Biaya Penggunaan E-Money Yang Harus Diketahui

Seiring berjalannya waktu penggunaan alat alat transaksi non tunai seperti kartu kredit, kartu debet hingga yang akhir akhir ini booming e-money semakin meningkat dari hari ke hari. Terlebih lagi sekarang pemerintah mewajibkan penggunaan e-money untuk pembayaran jalan tol.
Penggunaan e-money yang praktis membuat berarti tidak ada biaya yang harus diperhatikan. Nah supaya penggunaan e-money tetap praktis, ada hal hal yang harus diperhatikan saat kamu menggunakan e-money.
Biaya pembelian Starter Pack

Kartu uang elektronik Perdana atau starter pack adalah kartu yang kamu beli dari bank penerbit atau merchant reatil untuk kemudian dapat digunakan sebagai alat transaksi elektronik non tunai. Biaya pembelian Perdana ini cukup beragam namun rata rata Rp 40.000 – Rp. 50.000 dengan isi saldo pertama kali adalah Rp. 20.000. Jadi biaya yang dikeluarkan untuk membeli Perdana adalah Rp. 20.000
Untuk meningkatkan minat dan daya tarik masyarakat dalam menggunakan e-money ini, penerbit e-money merilis edisi special atau bisa juga membuat kartu e-money dalam bentuk custom sesuai dengan yang diinginkan.
Biaya top up e-money

Awalnya e-money tidak diatur oleh Bank Indonesia, namun sejak terbitnya Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 top up atau pengisian ulang e-money akan dikenakan biaya maksimal Rp. 1.500 per pengisian ulang.
Hal ini sempat menimbulkan polemik tersendiri megingat di beberapa negara maju pengisian ulang e-money benar benar tidak dikenakan biaya apapun. Namun Bank Indonesia beralasan kalau biaya ini digunakan sebagai biaya pemeliharaan mesin dan software nya.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam penyediaan e-money Flazz BCA investasinya bisa mencapai Rp. 133 Miliar , selain itu masih ada biaya operasional yang harus dikeluarkan. Jahja mengatakan dalam 10 tahun terakhir setidaknya BCA mengeluarkan hingga Rp. 330 Miliar.
Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan utama mengapa dikenakan biaya maksimal Rp. 1.500 setiap pengisian ulang, walaupun sebenarnya biaya ini tidak sebanding dengan biaya investasinya. Namun banyak pihak yang percaya kalau e-money akan berjalan lancer di Indonesia.
Namun kalau kamu ingin melakukan pengisian ulang e-money yang tidak terkena biaya kamu bisa mengisinya di tempat kartu e-money tersebut diterbitkan dengan pengisian dibawah Rp. 200.000
Inilah biaya yang harus dipahami para pengguna e-money per 20 Oktober 2017
Isi ulang e-money di jaringan ATM Bersama, dikenakan biaya isi ulang sebesar Rp. 1.500.
Isi ulang e-money di minimarket, dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000. Pengisian isi ulang di minimarket ini mencangkup Alfamart, Alfamidi, Indomart, Lawson, dan Circle K.
Isi ulang e-money di halte Transjakarta (khusus Jakarta), dikenakan biaya sebesar Rp. 1.500
Isi ulang e-money diatas Rp. 200.000 di ATM Bank penerbit kartu e-money akan dikenakan biaya maksimal Rp. 750.
Isi ulang e-money dibawah Rp. 200.000 di ATM Bank penerbit kartu e-money tidak akan dikenakan biaya apapun.
Pinter-pinter ya gan dalam menggunakan e-money, e-cash, dll.


anasabila memberi reputasi
1
1.7K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan