Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaka88ciaoAvatar border
TS
kaka88ciao
Saksi e-KTP: Harga diatur Andi Narogong, di belakangnya ada Setya Novanto
Ahli IT dari vendor automatic fingerprints identification systmen (afis) merek Cogent, Wirawan Tanzsil mengaku enggan mengikuti proyek KTP elektronik atau e-KTP karena kerap berselisih paham dengan Paulus Tanos, direktur PT Sandipala Artha Putra. Wirawan mengaku kerap 'disetir' Andi Agustinus alias Andi Narogong dan Paulus Tannos mengenai harga afis.

Selain itu, alasannya mundur dari pengerjaan proyek senilai Rp 5,9 Triliun itu karena ada dugaan campur tangan Setya Novanto di dalamnya. Hal ini diungkapkan Wirawan Tanzsil saat menjadi saksi pada persidangan kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Andi Narogong.

"Setelah poc saya lihat situasi enggak enak saya undurkan diri. Saya enggak mau diatur masalah harga sesuai permintaan Andi Narogong dan Paulus Tannos yang harganya (Cogent) terlalu mahal dan saya tidak mau bergabung karena di belakang mereka ada Setya Novanto," ujar Wirawan memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Tipikor, Jakarta, Jumat (27/10).

Kendati ada nama Setya Novanto, Wirawan mengaku tahu dugaan adanya campur tangan ketua umum Golkar itu berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Johannes Richard Tanjaya, direktur PT Java Trade.

Johannes meminta Wirawan tidak meneruskan keikutsertaan proyek e-KTP. Dia pun mengamini saran Johannes Tan karena menganggap tidak ada kecocokan antara dirinya dengan anggota konsorsium dan penyedia vendor lainnya, seperti Johannes Marliem, penyedia afis merek L1. Produk Johannes Marliem lah yang nantinya akan digunakan pada proyek e-KTP.

"Itu yang kasih tahu Johannes tan perusahaan pak SN (Setya Novanto). Ah saya juga emang enggak minat. Saya juga sempat ribut dengan Pak Paulus, ujar Wirawan.

Pernyataan Wirawan sempat juga diutarakan pada persidangan dengan terdakwa Irman dan Sugiharto.

"Saya jujur saja, terjadi keributan waktu itu seluruh konsorsium mau pindah ke Cogent waktu itu ada dari US namanya Delon. Akhirnya saya ditawari masuk konsorsium PT Murakabi, tapi saya mengundurkan diri," kata Wirawan, Kamis (27/4).

"Ada beberapa hal yang buat saya mundur, salah satunya situasi tidak enak. Apa yang mau dilakukan sepertinya risiko sangat tinggi untuk kegagalan. Wah lu mundur hati-hati lu," ucap Wirawan seraya menirukan percakapannya dengan Johannes.

Saksi e-KTP: Harga diatur Andi Narogong, di belakangnya ada Setya Novanto

https://m.merdeka.com/peristiwa/saks...a-novanto.html

Papa nya nastak dan kroni nya mank bajingan emoticon-DP
nona212
nona212 memberi reputasi
2
3.2K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan