Kaskus

News

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Tiga Pemuka Agama: Sumpah Pemuda Masih Relevan bagi Kehidupan Bernegara
Tiga Pemuka Agama: Sumpah Pemuda Masih Relevan bagi Kehidupan Bernegara

Surabaya – Tiga pemuka agama, KH Masdar Farid Mas’udi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Pendeta Albertus Patty dari Persekutuan Gereja Indonesia, dan Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, sepakat menyatakan bahwa Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober masih sangat relevan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tokoh Islam, Kristen, dan Katolik itu menyampaikannya dalam Seminar Kebangsaan Memperingati Soempah Pemoeda bertema “Sumpah (Mati), Aku Cinta Indonesia” di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Kamis (26/10).

Usai seminar, Mas’udi, mengatakan Sumpah Pemuda yang telah diikrarkan begitu lama masih sangat tepat untuk dipegang teguh dengan penuh optimistis untuk masa depan bangsa. “Saya kira itu suatu warisan komitmen kebangsaan yang luar biasa dan menjadi semangat bagi Indonesia untuk selamanya,” katanya.

Selain itu, sambungnya, saat ini faktor yang mudah menyebabkan friksi di masyarakat adalah agama. Maka dari itu peran pemuka agama menjadi penting dalam mencegah friksi tersebut.

“Pemuka agama bisa mengedepankan nilai-nilai keagamaan bahwa ada perbedaan, itu rumah tangga masing-masing. Yang harus dikedepankan dalam kehidupan berbangsa adalah nilai universal,” imbuhnya.

Sependapat, Patty pun mengatakan bahwa Sumpah Pemuda punya andil besar dalam menjaga persatuan Indonesia sehingga tidak hancur sejak dulu.

“Isu-isu disintegrasi bangsa yang terjadi belakangan adalah justru diuji komitmen kebangsaan. Di acara ini Indonesia lebih banyak berpikir bangsa Indonesia bukan berpikir dalam konteks identitas primordial atau etnik, tapi berpikir Indonesia,” tuturnya.

Kemudian Uskup Hardjoatmodjo mengatakan Sumpah Pemuda adalah suatu gerakan yang bagus. Dia pun optimistis kebhinnekaan akan tetap terjaga melihat antusiasme peserta dalam seminar itu.

“Dalam acara ini semua komunitas agama hadir untuk bersama-sama mengikrarkan Indonesia. Ini gejala yang tidak hanya ada di Surabaya, tapi juga ada di Indonesia,” terang Uskup.

Ia menuturkan tantangan Indonesia ke depannya akan semakin berat. Meski demikian, sebagai warga Negara Indonesia, dirinya sangat bersyukur melihat reaksi dari bangsa Indonesia yang bisa hidup bersama.

“Silakan melihat di HUT Ke-72 Indonesia dirayakan sangat meriah. Karena disadari bahwa kalau tidak dibuat meriah, orang bisa lupa bersyukur akan anugerah dari Tuhan yang luar biasa. Kita sadar bahwa sejarah kita seperti itu,” ucapnya.

“Bukan hanya intoleransi, SARA, narkoba dan korupsi adalah tantangan terbesar. Semoga menjadi kesempatan untuk mempererat kebersamaan kehidupan berbangsa,” katanya lagi.

Sumber
0
930
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan