KBBIadalah singkatan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus ini berisi rujukan yang berfungsi menerangkan kata-kata. Berfungsi pula untuk menerangkan sebuah kata baru yang telah melalui tahapan dan proses untuk menjadi bagian dari bahasa Indonesia.

Selain untuk menjelaskan maksud kata, kamus juga memiliki pedoman untuk sebutan, etimologi kata itu, dan penggunaannya.

Kata kamus sendiri berasal dari serapan bahasa Arab Qamus, dengan bentuk jamaknya Qamawis. Sedangkan kata dari bahasa Arab ini juga merupakan turunan dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti samudra.

Dalam proses penyusunannya, KBBI memiliki berbagai metode, seperti yang saya sebut diatas, agar sebuah kata menjadi bagian dari kosa kata bahasa Indonesia.

Misalkan, kata national, diubah menjadi nasional. Contoh lagi calculator menjadi kalkulator. Ada pula yang diadposi mentah-mentah tanpa perubahan. Misalnya "sandal". Jangan salah, kata sandal itu dari bahasa Inggris lho?

Selain dari bahasa Inggris, kata serapan yang telah disusun dalam KBBI juga berasal dari banyak negara. Saya ambil contoh tirakat. Kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu Thariqat, yang maknanya adalah jalan. Dan masih banyak contoh lainnya.

Membahas relevansi antara KBBI dan fenomena kids jaman now adalah hal yang susah sebenarnya. Nggak nyambung. Tapi sedapat mungkin saya tarik benang ijonya, meski kesannya nanti maksa banget.

Kalimat kids jaman now menjadi viral akhir-akhir ini. Ditambah lagi dengan meme dari Kak Seto yang sukses diplesetkan jadi lelucon yang agak miris.

Kasian Kak Seto nya. Ah, semoga dosa-dosa beliau tergerus dengan penyebaran meme yang dilakukan oleh para pelaku laknat namun sukses mengurangi masalah yang bikin penat.


Not recommended


Nah, saking viralnya fenomena kids jaman now, sontak membuat beberapa pihak geleng-geleng kepala. Mungkin yang ada dipikirannya, "ini para ibu-ibu pas hamil ngidam apaan yach? Kok jabang bayi yang lahir ke dunia ngalah-ngalahin alien.

Bahasa komunikasi ala kids jaman now sebenarnya tidak hanya terjadi pada saat ini. Perkiraan pada sekitar tahun 1970-an, fenomena yang nyaris sama persis dengan keadaan sekarang telah terjadi.

Jika ditelisik lebih ke dalam lagi, mereka, yakni para kids jaman now sebenarnya kategori individu kreatif yang mampu menciptakan bahasa komunikasi unik di komunitasnya meski kesannya terdengar aneh.

Lalu, bagaimana dengan nasibnya dengan Bahasa Indonesia baku yang sukses dibuat carut marut oleh para kids jaman now?

Tak usah risau, umumnya, komunikasi unik bin nggilani ini hanya sebatas tataran pada ranah pergaulan. Jika nanti harus berkomunikasi dalam situasi yang formil, otomatis bahasa yang diadopsi dari bangsa alien ini akan ditinggalkan. Kecuali kalau mau di sleding sama Kak Seto. Artinya, sifat bahasa itu hanya bersifat temporer dan pada masa tertentu saja.

Biasanya, bahasa sistem slang yang kerap digunakan para alay, yang masuk kategori kids jaman now, adalah sebagai ajang pencarian jati diri sekaligus caper.

Upaya mencari perhatian biasanya dilakukan dengan cara yang unik dan tidak lazim agar menarik perhatian orang lain.

Cara yang unik dan tidak lazim itu tampak dari penggunaan kata atau ungkapan yang tidak biasa, misalnya dengan mencampuradukkan penggunaan bahasa, menyingkat kata, mengganti huruf dengan angka yang mirip, atau cara-cara unik yang lain seperti kombinasi penggunaan antara alphabet dan numerik. Misalnya : @ph4 ch4y@@nk qyu? $yud4h M4ndhi b3Lum? Mizz u b3ibh!!!

Ada juga yang gak pakai kata seperti itu namun penggunaannya disingkat. Yuk jadi kuy, hakiki jadi hqq, dan yang sering disebut adalah tercyduk.

Apakah fenomena ini mengancam Bahasa Indonesia? Gak juga. Seperti ulasan diatas, bahasa Indonesia telah mapan dan sistem penggunaannya telah dibakukan bila digunakan dalam keadaan formal. Sedangkan bahasa kids jaman now, kaidahnya ya mengikuti aturan yang mereka gunakan dalam komunitasnya.

So, buat para pakar bahasa, gak usah sibuk merepotkan bahasa slang para @l4y ini. Sepanjang gak melanggar pidana, biarkan saja. Karena banyak warga Indonesia yang kurang piknik.

Jadi jangan dibikin repot. Apalagi harus menyusun ulang Kamus Besar Bahasa Indonesia Lengkap Dengan Bahasa Kids Jaman Now. Pusing dan ribet nanti.

Bukankah keberadaan mereka kadang membuat kita tertawa?

Teruslah berkarya dengan hal-hal unik wahai kids jaman now. Buat lah para orangtua tertawa lepas gegara budrek mikirin politik yang aromanya mengalahkan bau terasi. Atau pengusaha yang pening karena kebutuhan yang melambung tinggi, sementara bagi yang jadi pegawai, kenaikan gaji masih di proses di dalam mimpi.






Salam
©Skydavee...

source