Pihak RCTI menilai putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat terkait kasus wanprestasi yang memenangkan pihaknya sudah berkekuatan hukum tetap.

Oleh karena itu RCTI meminta SinemArt untuk memenuhi semua putusan pengadilan. Salah satunya membayar ganti rugi sebesar 2,6 triliun rupiah ke RCTI.

Khawatir pihak SinemArt tidak mematuhi putusan, selain mengirimkan surat ke rumah produksi milik Leo Sutanto tersebut, RCTI juga mengirim surat permohonan eksekusi ke pengadilan.

"Kami sudah mengajukan permohonan eksekusi ke pengadilan. Kalau Pak Leo mau bayar ya sudah permohonan eksekusi ke pengadilan kami cabut. Tapi kalau enggak, ya tetap jalan terus," kata Andi Simangunsong selaku kuasa hukum RCTI, kepada Tabloidbintang.com, Selasa (24/10).

Sementara itu, pihak SinemArt menilai, kasus yang membelitnya belum memiliki kekuatan hukum tetap. Sebab sampai saat ini masih ada upaya hukum yang akan ditempuh untuk mengoreksi kembali putusan pengadilan yang dinilai janggal karena diputus sepihak.

"Putusan itu belum inkrah. Ketika diputus kemarin (16 Oktober),kami punya waktu 14 hari untuk mengajukan banding. Tidak ada hak untuk mensomasi," tutur Harry Ponto, kuasa hukum SinemArt.

SUMUR BREH


Gilaaa...!!! SinemArt harus bayar 2,6 Trilliun.
Lagian main kabur aja sih. Masih punya tunggakan juga.

_____

Sebenarnya, kepindahan Sinemart ke SCTV juga gak ada gunanya, wong sinetron-sinetronnya juga mirip banget kayak waktu di RCTI dulu. Anak jalanan diganti ke anak langit. Sama aja, filmnya nayangin remaja kebut2an juga, tawuran juga.

Andaikan kepindahan Sinemart ke SCTV itu sinetronnya beda, mungkin RCTI bisa maklum. Ini mah udah kayak plagiat. Mentang-mentang waktu di RCTI dulu sinetronnya ratingnya tinggi mulu, eh pas di SCTV dimirip-miripin gitu. Kayak gak kreatif banget.