- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jangan Karena Beda Dukungan di Pilkada, Dicap Anti-Pancasila
TS
deniswise
Jangan Karena Beda Dukungan di Pilkada, Dicap Anti-Pancasila
Bandung - Ketua MPR Zulkifli Hasan kembali menegaskan, Pancasila merupakan pemersatu yang merangkul semua perbedaan suku, agama, ras, dan latar belakang lainnya. Pancasila jangan ditafsirkan untuk kepentingan sesaat.
"Jangan hanya karena berbeda dukung mendukung dalam Pilkada lantas dicap anti-Pancasila. Ini salah," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis dari MPR, Rabu (25/10/2017).
Zulkifli mengatakan itu saat menjadi keynote speaker dalam Simposium Nasional Kebangsaan bertajuk Merajut Kebhinnekaan dalam Bingkai Persatuan di Kampus ITB, Bandung, hari ini.
Menurut Zulkifli, jangan jadikan Pancasila untuk memisah-misahkan. Dia percaya masyarakat Indonesia berpenganan pada Pancasila apapun latar belakangnya.
Untuk itu Zulkifli meminta kampus untuk meluruskan salah paham mengenai Pancasila. Menurutnya perbedaan suku, agama, dan latar belakang sudah selesai 72 tahun lalu.
Ia percaya ITB sebagai kampus tempat bertemunya calon pemimpin-pemimpin bangsa akan menjaga Pancasila.
"Mari bersama kita jaga Pancasila dengan saling asah, asih, dan asuh. Kita semua bersaudara sebagai satu tubuh," tutupnya.
Hadir bersama Zulkifli, Rektor ITB Kadarsyah Suryadi, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Gus Sholah, ratusan mahasiswa ITB dan perwakilan Kesbangpol dari seluruh Indonesia
Sumber
Jangan sampai spt itu
"Jangan hanya karena berbeda dukung mendukung dalam Pilkada lantas dicap anti-Pancasila. Ini salah," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis dari MPR, Rabu (25/10/2017).
Zulkifli mengatakan itu saat menjadi keynote speaker dalam Simposium Nasional Kebangsaan bertajuk Merajut Kebhinnekaan dalam Bingkai Persatuan di Kampus ITB, Bandung, hari ini.
Menurut Zulkifli, jangan jadikan Pancasila untuk memisah-misahkan. Dia percaya masyarakat Indonesia berpenganan pada Pancasila apapun latar belakangnya.
Untuk itu Zulkifli meminta kampus untuk meluruskan salah paham mengenai Pancasila. Menurutnya perbedaan suku, agama, dan latar belakang sudah selesai 72 tahun lalu.
Ia percaya ITB sebagai kampus tempat bertemunya calon pemimpin-pemimpin bangsa akan menjaga Pancasila.
"Mari bersama kita jaga Pancasila dengan saling asah, asih, dan asuh. Kita semua bersaudara sebagai satu tubuh," tutupnya.
Hadir bersama Zulkifli, Rektor ITB Kadarsyah Suryadi, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Gus Sholah, ratusan mahasiswa ITB dan perwakilan Kesbangpol dari seluruh Indonesia
Sumber
Jangan sampai spt itu
0
2.1K
33
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan