- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sang Jenderal yang Ditolak Amerika


TS
skydavee
Sang Jenderal yang Ditolak Amerika

Spoiler for semacam spanduk gitu...:

Sebelumnya, tulisan ini hanyalah sebuah opini pribadi dari saya. Sebagai sebuah opini, ide dan imajinasi, lahir dari alam pikiran liar yang ada di dalam benak saya. Tentu saja, jangan beranggapan bila ini merupakan sebuah kebenaran. Saya hanya berusaha membuat sebuah gambaran perihal isu-isu yang terjadi dan berdasarkan sumber data yang menurut saya valid.
Tiap negara memiliki kebijakan masing-masing berdasarkan norma hukum, kebiasaan dan Undang-undang yang berlaku. Meski terkadang peraturan disatu negara bisa jadi bertentangan satu sama lain.
Semisal hukuman mati yang masih kita anut dan mendapatkan reaksi beragam dari dunia internasioal. Namun, karena peraturan masih berlaku dan belum dicabut, ya lanjut aja. Paling perang diplomasi dan saling mengusir duta besar.
Lagian, hukuman mati dianggap "setimpal" dengan perbuatan pidana yang dilakukan pelakunya. Contoh, pembunuhan yang dilakukan secara berencana, sebagai bandar narkoba dan korupsi. Eh, korupsi udah dihukum mati belum ya? Padahal, itu saya tunggu-tunggu lho. Lah wong pelaku kejahatan sekelas maling kambing kadang mukanya ditutupin kalau jumpa pers, ini korupsi dari para pelaku bedebah malah senyam senyum. Terlaluuuuu...!!!
Kembali ke topik persoalan sang Jenderal yang ditolak oleh Amerika, sebenarnya ini bukan hal yang pertama. Tercatat sudah ada kurang lebih 5 petinggi negara ini yang pernah ditolak masuk ke negeri Uncle Sam.
Saya gak perlu sebut, nanti malah ghibah. Dari ghibah bisa jadi fitnah. Bukankah fitnah lebih kejam daripada menelantarkan Firza? Siapa lagi itu? Ah sudahlah. Berhentilah berghibah. Kasusnya juga mulai hilang ditelan hutan belantara.
Insiden penolakan sang Jenderal tak pelak mengundang berbagai reaksi dari dalam negeri serta luar negeri. ABCNewsdalam pemberitaannya, menyatakan bahwa Jenderal Gatot tidak memiliki catatan noda hitam terkait dengan pelanggaran HAM. Tentu saja, paramater pelanggaran yang dimaksud adalah kaidah subyektif dari masing-masing negara untuk menilainya.
Semisal, bagi kita, pejuang seperti Cut Nyak Dien, adalah pahlawan Nasional yang rela menebus nyawanya demi kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, bagi pemerintah kolonial masa itu, Cut Nyak Dien dianggap sebagai pemberontak. Begitu penjelasannya.
Lalu terkait dengan kebijakan oleh Amerika, itu sebenarnya sah-sah saja. Ibarat kita yang punya rumah, maka kita berhak untuk menerima ataupun menolak tamu yang akan bertandang ke rumah.
Tetapi, dalam kasus Jenderal Gatot, ada yang aneh. Beliau ini diundang. Lah kenapa kita yang mengundang tamu, malah gak dibukakan pintu? Ada apa dengan cinta?
Berdasarkan informasi yang didapatkan, acara yang akan dihadiri Jenderal Gatot bernama Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC. Acara tersebut diinisiasi oleh pemimpin tertinggi Marinir AS Jenderal Joe Dunford.
Isu panas ini bergulir bagaikan bola salju. Meski kita hanya bisa melihat wujud salju hanya di puncak Jaya Wijaya, namun bolanya terlanjur menggelinding. Bola salju yang dari atas masih kecil, karena terus menggelinding, otomatis membawa salju-salju lain dan semakin turun, bola akan semakin besar.
Reaksi pertama, dari warga, adalah menyuarakan penolakan atas kebijakan dan kebinalan Amerika. Seperti biasa, spanduk mulai terpasang. Syukurlah, bukan penolakan prosesi pemakaman orang Amerika yang kalau mati di Indonesia, gak boleh dikubur.
Tapi penolakan dan nada-nada "Kami tidak takut Amerika", dan sebagainya. Saayyyaa tiddakk takuutt.... Kok jadi inget seseorang ya? Owalahh Pak Trump, negara ente kok cari masalah.
Adanya aksi dan reaksi itu wajar. Karena pihak Amerika belum memberikan klarifikasi sebagaimana diinginkan bagi "para" penghamba. Kalau saya sebagai warga biasa, paling ya sekedar miris. Kok bisa ya? Gitu aja.
Menurut berita kekinian, permintaan maaf sudah dilakukan. Menteri Pertahanan Amerika James Mattis, yang masih ada ikatan saudara sama James Bond, pada tanggal 23 kemaren bertemu Menteri Ryamizard Ryacudu (kok nama sampean susah sih pak?) dan menyampaikan permohonan maafnya. Serta berjanji akan menyambut hangat kedatangan Jenderal Gatot. Tak lupa, kedubes Amerika juga menyampaikam permintaan maaf, yang dalam hal ini disampaikan oleh Dubes Joseph Donovan. Tinggal klarifikasinya bukan? Atau kejadian ini terjadi karena adanya unsur kesalahpahaman? Sudahlah kawan. Masih banyak hal penting untuk dikerjakan.
Lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik? Tanpa sedikitpun mengurangi rasa nasionalisme saya, kejadian ini menurut opini pribadi cukuplah membuat hati merana. Meski saya bukan siapa-siapa.
Jangan kata oleh Amerika, kadang sama negara tetangga aja kita dianggap rendah. Padahal, kita memiliki banyak kekayaan yang negara lain belum tentu punya.
Malaysia misalnya, negara tetangga yang paling gemar ngusilin kita. Sehebat-hebatnya mereka, toh belum bisa bikin pesawat sendiri seperti rancangan Pak Habibie. Tapi kita bisa.
Namun sayang sungguh sayang, mental bangsa kita masih belum cukup dewasa dalam menyikapi tiap-tiap permasalahan. Ketika negara lain asyik berpikir membuat rencana miles stone bahkan hingga 100 tahun kedepan, kita malah asyik bertengkar. Dikit-dikit emosi tanpa batas. Berbeda pilihan, jadi musuhan. Kritik dikit, dibilang anti pemerintahan. Pemerintah bekerja, digangguin. Walah, sampai kapan?
Jika kita cukup bisa mengendalikan emosi, dan mulai bersikap dewasa, kemajuan bangsa ini bukan cuma blue print dalam catatan Nawa Cita rancangan Presiden. Namun bisa menjadi kenyataan dan bukan barang yang mustahil.
Gimana caranya mau dihormatin sama negara lain? Sementara kita sibuk bertikai sesama saudara? Katanya Pancasila. Katanya cinta Indonesia. Toh yang korupsi sama yang bikin onar gak berkurang.
Mau dibawa kemana Indonesia?
Mari menyatukan jari dan Stop American Naughty....
Catatan hari Selasa
Salam
©SkydaveS E N S O R.

source

For referensi :klik
Diubah oleh skydavee 25-10-2017 10:05
0
20.1K
Kutip
112
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan