Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup mencatat rekor baru pada level 5.952 poin hari ini, Selasa (24/10). Poin ini menguat 2,05 poin atau 0,03 persen setelah didorong saham-saham sektor pertambangan yang terapresiasi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, level IHSG tertinggi sebelumnya berada di posisi 5.951,47 poin, yakni pada 4 Oktober 2017.
Sedangkan untuk kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45, bergerak naik 1,84 poin atau 0,18 persen menjadi 989,75.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, mengatakan bahwa IHSG kembali mencatatkan rekor terbarunya ke level 5.952 poin didorong saham-saham sektor pertambangan yang menguat hingga 2,94 persen.

“Impor batubara Tiongkok yang meningkat menjadi outlook positif pada kinerja keuangan emiten tambang,” katanya.
Hanya saja, lanjut Lanjar, investor asing yang kembali melakukan aksi lepas saham menahan IHSG bergerak lebih tinggi. Berdasarkan data perdagangan BEI, hari ini investor asing mencatatkan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp91,09 miliar.

Lanjar menambahkan secara teknikal, sejumlah indikator yang menunjukkan tren positif IHSG setelah menyentuh rekor baru, akan cenderung tertahan. Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 5.916-5.974 poin pada perdagangan Rabu (25/10) besok.

Sementara Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya, mengatakan setelah IHSG berhasil mencetak rekor tertingginya, maka pola pergerakan selanjutnya akan masuk dalam rentang konsolidasi dengan potensi kenaikan lanjutan masih cukup besar. “Fundamental ekonomi nasional yang kondusif akan memberikan dorongan kuat untuk kenaikan IHSG lebih tinggi,” katanya.

Di samping itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 362.824 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan, yakni sebanyak 10,955 miliar lembar bernilai Rp6,245 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 175 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 108,52 poin (0,50 persen) ke 21.805,17, indeks Hang Seng melemah 150,91 poin (0,53 persen) ke 28.154,97, dan Straits Times melemah 11,11 poin (0,33 persen) ke posisi 3.338,69.

Sumber

Baca Juga:
Dua Syarat Pertumbuhan Manufaktur; Energi dan Logistik
Sampai 2040 Konsumsi Minyak Asia Tenggara akan Terus Tumbuh
Pengurangan Produksi dan Ketegangan Timur Tengah Terus Dongkrak Harga Minyak
Produksi Berkurang dan Ketegangan Timur Tengah Pertahankan Tren Positif Harga Minyak
Indeks Pembangunan Manusia Naik dari 68,9 di 2014 Menjadi 70,7 di 2017
Biaya Logistik Melambung Buntut Mandeknya Beleid Relokasi Peti Kemas Longstay
Peruri Bangun Rumah Bagi Karyawan Kerjasama dengan BTN dan BPJS Ketenagakerjaan
Pembangunan dan Kualitas Sekolah Kejuruan Naik Pesat di Tahun 2015-2017