- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Baru 3 tahun Jokowi-Kalla, sudah muncul wacana dua periode


TS
BeritagarID
Baru 3 tahun Jokowi-Kalla, sudah muncul wacana dua periode

Presiden Joko Widodo memaparkan program kerja yang telah dilaksanakan pada masa tiga tahun kepemimpinanya dalam wawancara khusus dengan Kantor Berita Antara, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).
Usia pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla baru menginjak 3 tahun pada 20 Oktober lalu. Satu periode belum tuntas dan pemilu 2019 masih jauh, tetapi wacana dua periode kepemimpinan Jokowi santer terdengar.
Hasil survei lembaga Political Marketing Consulting (PolMark) Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 44,3 responden menginginkan Joko Widodo terpilih kembali menjadi Presiden pada Pilpres 2019.
Berdasarkan data survei, ada sebanyak 32,4 yang menjawab tidak ingin Jokowi kembali memimpin. Kemudian, sebanyak 23,2 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Direktur PolMark Indonesia Eep Saefullah mengatakan, pilihan responden tersebut berhubungan dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi. Berdasarkan survei, 57,6 persen menyatakan puas terhadap kinerja Jokowi.
Menurut Eep, hanya 25,4 persen yang menyatakan tidak puas. Kemudian, 5,3 persen menyatakan tidak tahu dan tidak jawab.
Selanjutnya, para responden ditanyakan seputar alasan mengapa menginginkan Jokowi kembali menjabat.
Hasilnya, sebanyak 31,1 persen menyatakan karena melihat kinerja Jokowi terbukti. Kemudian, 23,8 persen menilai Jokowi pemimpin yang merakyat. Selain itu, 10,1 persen menilai Jokowi jujur dan bertanggung jawab.
Wawancara survei dilakukan pada 9 - 20 September 2017. Populasi survei ini adalah WNI yang berdomisili di seluruh Indonesia, dan telah mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah ketika dilakukan survei ini.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah pemilih.
Jumlah responden 2.250 orang dengan proporsi imbang (50:50) laki-laki dan perempuan. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,1 persen. Selain itu, tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Meski ada peluang periode kedua, hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas Jokowi relatif turun. Mengacu pada hasil survei 2014, elektabilitas Jokowi-Kalla sebesar 54,9 persen.
Elektabilitas Jokowi turun 13,7 menjadi 41,2 persen ketika responden ditanyakan jagoannya kalau pemilu dilaksanakan hari ini.
Turunnya elektabilitas Jokowi juga dialami pesaing terdekatnya, Prabowo. Pada survei 2014, Prabowo-Hatta meraih 26,3 persen. Kini, elektabilitas Prabowo menjadi 21 persen, turun 6,3 persen.
"Saya katakan, harus hati-hati kalau Pak Jokowi dan Prabowo karena bisa jadi akan muncul calon alternatif dari situasi yang sangat situasional saya katakan tadi," kata Eep melalui Kumparan.com.
Turunnya elektabilitas Jokowi dan Prabowo itu membuat sejumlah nama terdongkrak. Figur lain muncul meski elektabilitasnya masih jauh, di bawah 5 persen.
Beberapa nama yang muncul antara lain, Agus Harimurti Yudhoyono (2,9 persen), Anies Rasyid Baswedan (2,2), Hary Tanoesoedibjo ( 2), Gatot Nurmayanto (2,0), Jusuf Kalla (1,9), Megawati (1,1), Rhoma Irama (1), Mahfud MD (0,6), serta Zulkifli hasan (0,2).
Survei lain juga memperlihatkan peluang dua periode Jokowi. Berdasarkan survei Penelitan dan Pengembangan Kompas, sebagian besar responden menganggap Jokowi layak memimpin Indonesia selama dua periode.
Tim peneliti litbang mengajukan pertanyaan "Sudah berhasil atau belumkah Jokowi dalam menjalankan kerja kepresidenan selama tiga tahun ini?"
Sebanyak 70 responden menjawab Jokowi berhasil menjalankan pekerjaannya selama tiga tahun terakhir.
Pertanyaan berikutnya yang diajukan yakni "Menurut Anda, layak atau tidakkah Jokowi menjabat presiden dua periode?" Sebanyak 66 persen menjawab iya.
Survei Litbang Kompas menggunakan metode pemilihan sampel acak bertahap (multistage random sampling). Populasinya adalah seluruh WNI berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.
Adapun jumlah sampelnya 1.200 responden yang diambil dari 32 provinsi di Indonesia. Margin of error kurang lebih sebesar 2,83 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...na-dua-periode
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
1.7K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan