Quote:
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Edi Wardhani menyebut, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dan permohonan izin bantuan pengamanan dari panitia acara tea walk pegawai pemerintah provinsi DKI Jakarta, Sabtu (21/10) lalu. Surat tersebut diterima sejak satu pekan sebelum acara atau tanggal 10 Oktober 2017.
"Benar surat itu kami terima, berupa surat pemberitahuan dan permohonan di Gunung Mas yang akan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2017. kami terima seminggu sebelum acara," kata Edi saat dihubungi, Senin (23/10).
Selanjutnya, setelah menerima surat pemberitahuan tersebut, Edi menegaskan, pihaknya langsung mendesposisikan surat tersebut kepada jajarannya agar ditindaklanjuti. Termasuk, berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Bogor dan menginformasikan akan adanya acara Tea Walk ribuan pegawai Pemprov DKI Jakarta.
"Seperti biasanya kami langsung koordinasi dengan kepolisian setempat," tegasnya.
Adapun terkait adanya permohonan pengamanan arus dan pengawalan, pihaknya juga telah menerjunkan 25 personel untuk membantu pengamanan arus lalu lintas.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama menanggapi pernyataan dari Pemprov DKI yang mengklaim sudah berkoordinasi kegiatan tea walk di kawasan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor. Dia menilai hal tersebut hanya sebagai pembelaan dari Pemprov DKI.
"Ya mungkin namanya juga pembelaan," ungkap Hasby melalui pesan singkat, Senin (23/10).
sumber
stop kau tipu tipu kami lagi wahai nastaik saracen
==============================================================================
Quote:
Original Posted By .mix.►
trus yang kemarin nilang mobil mobil pengawalnya anies tu siapa?
tukang ketoprak?
panasbung bodoh ada ada aja dah
anjrit hanya lu yang berani bundir quote post wa , yang dimana semua orang tau wa kalau buat thread selalu ada pegangan bukti kuatnya
eh mix nih lu baca yah dan lu resapin dan semoga besok2 lu gak bergaul lagi sama nastaik pemfitnah dan ahli hoax biar lurus jalan pikir lu
Quote:
Tim Komunikasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memberi penjelasan rinci terkait tudingan rombongan Gubernur DKI menerobos lalu lintas searah saat terjebak kemacetan di kawasan Puncak.
Rombongan Gubernur dan Wagub DKI serta jajaran Pemprov DKI jadi kambing hitam dalam kemacetan yang sempat mengular sepanjang 10 kilometer tersebut, Sabtu (21/10/2017) siang.
Anies-Sandi melewati jalur puncak lantaran menghadiri acara Korpri DKI di Agrowisata Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tapi sepulang dari sana pemberitaan miring terjadi karena polisi memberi informasi rombongan Anies-Sandi menerobos one way.
Bahkan ada rombongan yang posisinya agak jauh dari rombongan Anies-Sandi terpaksa ditilang karena memperkeruh kemacetan di jalur puncak.
Juru Bicara Tim Komunikasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Naufal Firman Yursak meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Berikut penjelasannya :
1. Tidak benar adanya penilangan terhadap rangkaian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan. Perjalanan dari gerbang tol Ciawi sudah dikawal oleh Polres Bogor dan Dishub Bogor.
Baik menuju ke Gunung Mas, hingga turun kembali melewati Cibinong, Jawa Barat, rangkaian Gubernur masih dikawal oleh Dishub dan Kepolisian.
2. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan sudah bersurat kepada Pihak Kepolisian terkait kegiatan Tea Walk. Surat dengan nomor 5150/1.731-1 tertanggal 10 Oktober 2017 itu dibuat oleh Dinas Perhubungan dan ditandatangani Kepala Dinas Perhubungan DKI, Andri Yansyah ditujukan kepada Kakorlantas Mabes Polri dengan perihal Permohonan Bantuan Perlintasan VVIP dan Pengaturan Lalu Lintas.
Tak hanya itu, surat tembusan ke Polres Bogor juga telah dikirim dan diterima pada tanggal 12 Oktober atas nama Nurdin (surat dan bukti tanda terima terlampir).
3. Rombongan Gubernur sepenuhnya dipandu petugas pengawalan dari Polres Bogor dan Dinas Perhubungan menuju jalur alternatif. Rute ditentukan Patwal; termasuk saat melewati ruas jalan raya puncak sepanjang +/- 3 km menuju jalur alternatif, adalah mengikuti panduan Patwal Polres Bogor.
Rombongan kemudian turun melalui jalur alternatif (bukan melalui jalur utama yang berlaku one way) hingga ke Kota Bogor melalui jalur alternatif tapos ciawi.
Di bagian inilah terjadi miskomunikasi dari jajaran tim pengawalan.
4. Panitia kegiatan Soliditas dan Solidaritas Anggota Korpri Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi baik dengan pengelola kawasan dan kepolisian terkait rencana kegiatan.
Kepadatan di jalur Puncak pada akhir pekan memang kerap terjadi, ditambah dengan adanya beberapa titik perbaikan jalan.
5. Pihak penyelenggara rangkaian acara Korpri Provinsi DKI Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan di jalur menuju Puncak atau sebaliknya.
Demikian informasi ini disampaikan. Pemprov DKI berterima kasih atas koordinasi dan bantuan aparat Dishub dan Kepolisian Bogor dalam ikut mengawal rombongan Gubernur DKI.
Pemprov DKI Jakarta juga memohon maaf kepada masyarakat atas polemik yang ditimbulkan dari situasi ini.
Rombongan Gubernur Ditilang
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Andi Moch Dicky melapor ke Kapolda Jawa Barat usai anggotanya melakukan serangkaian penilangan terhadap panitia acara Korpri DKI yang dihadiri Anies-Sandi di Agrowisata Gunung Mas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/10/2017).
Acara itu dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam laporan yang dibuat Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama, telah melakukan one way ke arah Puncak sejak pukul 07.30.
Tapi kemudian terjadi kepadatan di arus keluar-masuk Agrowisata Gunung Mas akibat aktivitas DKI 1 (Anies-Sandi) beserta jajaran Pemprov.
Polres Bogor memperkirakan acara di Gunung Mas dihadiri 15.000 masyarakat.
Akibatnya jalur puncak terkunci dengan simpul kemacetan di daerah Gunung Mas.
Dalam laporan itu juga disebut bahwa panitia kegiatan Pemprov DKI bersama Anies-Sandi di Gunungmas tak memberitahukannya ke satuan wilayah setempat.
Dilaporkan pula ke Kapolda Jabar bahwa sejak pagi banyak kendaraan dari arah Gunungmas melawan arah. Sehingga petugs di beberapa kali melaksanakan penilangan dan peneguran.
Sebab akibat aksi melawan arah membuat proses one way terhambat. Sejak dimulai pukul 07.30, one way ke arah puncak baru terbuka lebar pukul 09.30. Padahal seharusnya pukul 08.00 sudah terbuka lebar.
Langkah-langkah yang dilakukan petugas kepolisian, antara lain :
1. Petugas kepolisian melakukan pengaturan arus disepanjang jalur puncak dengan jumlah personel sebanyak 150 orang.
2. Melaksanakan penutupan arus lalin di pintu masuk gunung mas.
3. Memberitahukan situasi arus lalin melalui medsos dan media mainstrem.
4. Memberitahu kepada panitia acara DKI Jakarta di Gunungmas untuk tetap tertib dan tidak melawan arus.
5. Menghimbau kepada masyarakat agar bisa menggunakan jalur selain puncak mengingat antrian dari gadog simpang puncak memanjang kurang lebih hampir 10 Kilometer lebih mendekat interchange bogor.
6. Melaksanakan public address disepanjang jalur puncak untuk memberitahukan situasi puncak terupdate
7. Dimohon masyarakat agar tertib berkendaraan dan mematuhi aturan berlalu lintas.
Begitulah laporan yang disampaikan Kapolres Bogor ke Kapolda Jawa Barat terkait tersendatnya arus lalu lintas di jalur Puncak.
Kapolres Bogor, AKBP Andi Moch Dicky, mengatakan, pihaknya kini tengah berjuang keras mengatur one way dari bawah ke arah puncak.
"Sekitar jam 13.00, one way ke bawah kita mulai supaya yang terjebak diatas bisa turun ke bawah," kata Andi ketika dihubungi Wartakotalive.com, Sabtu (21/10/2017).
http://wartakota.tribunnews.com/2017...718.1508036679
http://wartakota.tribunnews.com/2017...ra-anies-sandi
wkwkwkw... stop tipu tipu kau nastaik...
