Situs Healthline mengungkapkan bahwa pasangan yang melakukan hubungan intim 1-2 kali dalam seminggu ditemukan memiliki lebih banyak immunoglobulin A (IgA) dalam saliva mereka. Sebaliknya, pasangan yang jarang melakukan hubungan intim (kurang dari sekali dalam seminggu) memiliki IgA yang jauh lebih sedikit.

IgA merupakan jenis antibodi yang penting dalam mencegah terjadinya penyakit, karena IgA adalah antibodi pertahanan tubuh pertama yang melindungi tubuh dari virus HPV (human papillomavirus).

Tidak hanya itu. Menurut situs Livestrong, saat melakukan seks, tubuh, terutama jantung, biasanya bekerja lebih keras dan detak jantung akan meningkat dari 70 bpm menjadi 150 bpm. Jadi kesimpulannya, kegiatan seksual bagus untuk jantung dan juga sistem imun tubuh.

Ya, hipertensi. Menurut WebMD, ada banyak studi yang menemukan kaitan antara seks dengan tekanan darah yang rendah. Salah satunya adalah, hubungan seksual khususnya dapat menurunkan tekanan darah sistolik.

Saat pasangan melakukan seks dan orgasme, tubuh akan merilis hormon oksitosin dan enforfin. Kombinasi dari kedua hormon ini nyatanya bersifat sedatif, yang dapat membantu kita tertidur. Tentunya kualitas tidur yang lebih baik juga akan berpengaruh ke sistem imun yang lebih kuat, rentang usia yang lebih panjang, dan juga berkontribusi terhadap suplai energi tubuh sepanjang hari.

Aktivitas seksual juga terbukti dapat meringankan migrain dan sakit kepala, baik sebagian maupun secara menyeluruh. Menurut penelitian, mereka yang melakukan kegiatan seks saat sakit kepala menyerang sebagian besar tersembuhkan dari sakit kepala mereka.

60% orang yang migrain merasa lebih baik setelah melakukan hubungan intim
70% orang yang migrain merasa jauh lebih baik, dan bahkan sembuh dari migrain, setelah berhubungan intim
91% orang yang sakit kepala merasa jauh lebih baik, dan bahkan sembuh dari migrain, setelah berhubungan intim