Panglima TNI Dilarang Masuk AS, Dubes Joseph Donovan Minta Maaf
Oleh Tandaseru.id Terbit 22 Okt 2017 at 8:41pm

Tandaseru.id

JAKARTA (!) – Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas penolakan kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke wilayah negara tersebut.

Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan, melalui keterangan resminya di situs web Kedubes AS, Minggu (22/10), menyatakan pihaknnya terus berkomunikasi dengan staf Panglima TNI sepanjang akhir pekan ini dan siap memfasilitasi perjalanan Jenderal Gatot Nurmantyo ke AS.

“Kami berkomitmen menjaga kemitraan strategis dengan Indonesia guna menjamin keamanan dan kesejahteraan baik bagi bangsa dan masyarakat kedua negara,” tulis pernyataan Kedubes AS tersebut.

Panglima TNI rencananya akan terbang ke AS guna menghadiri undangan acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) di Washington DC pada 23 – 24 Oktober.

Namun, menjelang keberangkatan, pihak maskapai penerbangan menginformasikan bahwa Jenderal Gatot dan delegasi ditolak masuk wilayah AS oleh US Custom and Border Protection.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto menjelaskan Panglima TNI beserta isteri dan delegasi telah membatalkan rencana keberangkatannya sampai ada penjelasan resmi dari pihak Amerika.

Undangan Resmi

Menurut dia, rencana kedatangan Panglima TNI ke AS sebenarnya untuk memenuhi undangan resmi dari Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F Durford Jr untuk menghadiri pertemuan panglima angkatan bersenjata melawan gerakan teroris tersebut.

Panglima TNI telah membalas undangan itu dan mengonfimasi kehadirannya. “Kehadiran Panglima TNI sebagai penghargaan dan penghormatan kepada Jenderal Joseph F Durford Jr sebagai sahabat, sekaligus senior Jenderal Gatot Nurmantyo,” Kata Kapuspen TNI.

Panglima TNI juga telah melaporkan insiden itu kepada Presiden Jokowi melalui ajudan, Menteri Luar Negeri dan Menko Polhukam, serta berkirim surat kepada Jenderal Joseph F Durfort Jr dan menunggu penjelasannya.