Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hahaiyaa.20Avatar border
TS
hahaiyaa.20
China Berpeluang Hancurkan Jet Tempur Amerika dalam Dogfight
China Berpeluang Hancurkan Jet Tempur Amerika dalam Dogfight

China Berpeluang Hancurkan Jet Tempur Amerika dalam Dogfight

Militer China rupanya telah menguji coba rudal udara ke udara baru yang kemungkinan besar adalah rudal jarak jauh. Jika laporan ini akurat, senjata baru tersebut bisa memukul pesawat Amerika dua kali jarak dari kemampuan pesawat Amerika untuk menyerang.

Gambar yang menggambarkan rudal baru di bawah sayap pesawat tempur J-16 angkatan udara China diedarkan pada bulan November 2016. J-16 dilaporkan menembakkan setidaknya satu rudal yang berhasil menyerang sasaran udara.

China telah mengembangkan rudal udara ke udara secepat mereka mengembangkan pesawat tempurnya. Rudal udara ke udara jarak jauh yang baru, atau VLRAAM, tiba-tiba muncul.

Data teknis tentang rudal sulit didapat, namun foto yang diizinkan oleh Beijing bocor setidaknya memperlihakan dimensi senjata, bersama dengan serangkaian penelitian ilmiah yang tersedia untuk publik – mengisyaratkan kemampuan rudal tersebut.

Dalam foto, VLRAAM sepertiga panjang J-16 sehingga kira-kira panjangnya sekitar 20 kaki dan diameter kira-kira satu kaki.

China Berpeluang Hancurkan Jet Tempur Amerika dalam Dogfight


Bagaimanapun, senjata ini jauh lebih besar daripada rudal udara ke udara militer Amerika AIM-120 Advanced Medium Range. AMRAAM memiliki panjang 12 kaki dan tujuh inci. Versi terbaru dari rudal Amerika, AIM-120D, dilaporkan memiliki jangkauan maksimum lebih dari 90 mil.

Amunisi baru China sangat mirip dengan dimensi rudal udara ke udara K-100 Rusia, yang telah dihentikan pembangunannya selama 25 tahun. Namun secara teori rudal baru ini dapat mencapai target sejauh 200 mil dari pesawat yang meluncurkan.

Untuk mencapai jangkauan jangka panjangnya, VLRAAM China dilaporkan mengandalkan motor roket yang kuat yang dapat mendorong munisi dengan kecepatan hipersonik yakni hingga 6 Mach atau setengah lebih cepat daripada kecepatan tertinggi AIM-120D.

Diluncurkan oleh pesawat tempur setinggi 50.000 kaki, rudal China bisa naik ke ketinggian sekitar 100.000 kaki dan meluncur di udara tipis sepanjang lebih dari seratus mil sebelum turun untuk mencapai sasarannya. Hal ini diungkapkan penelitian terbaru dalam jurnal ilmiah China.

Selain itu, VLRAAM China dilaporkan memiliki pencari active electronically-scanned array dengan panduan back-up optik dan panduan mid-course satelit yang benar-benar canggih untuk rudal udara-ke-udara. AIM-120D membuat hubungannya dengan radar lama dan kurang efektif.

Tentu saja, rudal jarak jauh sangat berguna tetapi harus disertai penargetan yang sangat bagus. Kecuali Anda ingin menghancurkan setiap pesawat entah itu pesawat tempur musuh, jet penumpang sipil atau bahkan teman sendiri. Anda perlu kemampuan mengidentifikasi pesawat lawan sebelum menyerang mereka.

Masalah identifikasi mencegah Angkatan Laut Amerika menerapkan rudal udara-ke-udara AIM-54 Phoenix jarak jauh jarak jauh dalam pertempuran. Angkatan Laut menghentikan amunisi pada tahun 2004 untuk mendukung AMRAAM yang lebih murah dan lebih praktis.

Militer China tampaknya sedang mengerjakan sebuah solusi untuk masalah identifikasi, dan telah mengusulkan untuk membangun jaringan penargetan dengan sensor yang dibawa drone Divine Eagle Divine Eagle yang terbang tinggi kemudian menjadi pemandu rudal dengan datalink.

Dalam konsepnya, jaringan sensor-shooter potensial China serupa dengan Naval Integrated Fire Control-Counter Air network, Angkatan Laut Amerika yang menghubungkan berbagai platform sensor dengan jet tempur dan kapal yang menembakkan AMRAAM dan rudal pertahanan udara yang diluncurkan oleh laut. NIFC-CA pertama kali dikerahkan dengan kelompok tempur kapal induk pada tahun 2015.

Meski membuat langkah besar dalam hal penargetan, militer Amerika . tertinggal dalam kemajuan amunisi yang diluncurkan di udara. Pentagon pernah mulai mengembangkan rudal udara ke udara jarak jauh untuk menggantikan AIM-120D.

Amerika kalah start bertahun-tahun dalam menerjunkan jaringan penembak sensor fungsional, namun jika peluncuran uji coba November 2016 China adalah benar maka menunjukkan mereka ada di depan dalam hal pengembangan rudal udara ke udara jarak jauh serta sistem penargetannya.


haiyaaa ciilaaka luuwa weelas waaa

bakalan seru kyk nyeee,kapan yeee perang nyeee???
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
12K
88
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan