Quote:
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melihat adanya kelemahan Ibu Kota dalam memberikan kesejahteraan dan jaminan hidup layak bagi warganya. Dia menyebut, sepertiga anak yang hidup di Ibu Kota tak mendapatkan nutrisi yang cukup.
"Ini harus diakui kelemahan kita di Ibu Kota yang 72 tahun merdeka. Di Ibu Kota sepertiga anak-anak DKI dalam keadaan kurang gizi. Kurang gizi dalam bahasa Indonesia, kelaparan. Bahasa indonesia dengan bahasa ufenisme. Di Ibu Kota yang sudah 72 tahun merdeka," ujar Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) yang digelar di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).
Tak hanya di Jakarta, generasi penerus bangsa di daerah lain Indonesia bahkan menurut Prabowo mengalami nasib yang lebih memprihatinkan.
Prabowo, Zulfikli Hasan, dan Dino Patti Djalal
Prabowo, Zulfikli Hasan, dan Dino Patti Djalal (Foto:Fadjar Hadi/kumparan)
"Pantas kita bertanya apakah Indonesia berhasil? Di beberapa provinsi (seperti) NTT, dua pertiga anak-anak NTT kelaparan. Di bawah 5 tahun pengembangan zat otak, otot, berkurang, kita menuju bangsa kekalahan," kata Prabowo.
Kurangnya asupan gizi, berpengaruh pada tumbuh kembang anak Indonesia. Prabowo khawatir, hal ini dapat menyebabkan 'kekalahan' yang berkelanjutan.
"Pantas sepak bola kita kalah terus karena anak-anak kurang protein. Jangan kan profesor, jadi kuli saja kalah. Ini memang tidak enak dibicarakan. Kita kalah dan menuju kekalahan-kekalahan yang lebih parah," tegasnya.
Kekalahan yang disebut Prabowo, berujung pada minimnya prestasi Indonesia di berbagai bidang, salah satunya olahraga.
"Bidang apa yang tidak kalah? SEA Games kita enggak tahu nomor berapa kemarin, kita kalah dari Singapura, negara 5 juta (penduduk) sebesar (wilayah) Bogor," ujar Prabowo.
"Jadi arti nasionalisme bagi Indonesia itu dasar kita mengakui kita bangsa yang rendah," ucap Prabowo.
https://m.kumparan.com/rini-friastut...ng-protein.amp
kurang makan daging kuda x 