- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lawan Arus Saat One Way, Suami&Istri Tewas di Jalur Puncak yang Macet Akibat Tea Walk


TS
dishwala
Lawan Arus Saat One Way, Suami&Istri Tewas di Jalur Puncak yang Macet Akibat Tea Walk
TEMPO.CO, Bogor - Kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban tewas kembali terjadi di jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Kecelakaan maut pada Sabtu pagi ini, menewaskan pasangan suami-istri pengendara sepeda motor saat petugas Kepolisian Resor Bogor memberlakukan sistem one way (satu arah) di jalur Puncak.
"Kedua pengendara motor yang tewas ini kondisinya melawan arus saat petugas melakukan one way dari Puncak ke arah Jakarta," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Dia mengatakan saat itu kondisi jalur Puncak sangat padat bahkan terjadi kemacetan parah akibat kegiatan Tea Walk jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Gunung Mas. "Karena jalur dari arah Jakarta menuju Puncak ditutup (one way), keduanya pun nekat melawan arus," kata dia.
Identitas dua korban tewas tersebut, yakni Saepudin, 48 tahun, pengendara motor Honda MegaPro, dan Nurhayanti, 47 tahun. "Dua korban meninggal ini diduga merupakan suami-istri asal Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor," kata dia.
Baca: Pemda DKI Gelar Tea Walk di Gunung Mas, Jalur Puncak Macet Total
Sedangkan korban luka dalam kecelakaan di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, depan Pijat Reflexi Bunda and Me, Kampung Cibogo RT 3 RW 5 Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, ini diketahui bernama Romi Angga Lesmana, 21 tahun. Pengendara sepeda motor Honda Supra ini adalah seorang mahasiswa asal Megamendung, Puncak. "Korban hanya mengalami luka lecet di jidat, sedangkan dua korban tewas mengalami luka parah di kepala," kata dia.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, kecelakaan maut itu awalnya terjadi saat sepeda motor Honda MegaPro bernomor polisi F-2411-CV, yang dikemudikan Saepudin, melaju kencang dari arah Gadok menuju Puncak.
"Padahal saat itu jalur Puncak dalam proses one way dari arah Puncak menuju Jakarta," kata dia.
Setibanya di jalur menanjak (Tanjakan Selarong) dan menikung ke kiri, sepeda motor oleng dan melebar ke arah kanan, langsung menyenggol truk Colt Diesel dari arah berlawanan, arah Puncak menuju Gadog (Jakarta), dengan kecepatan tinggi. "Setelah menyenggol truk, motor korban jatuh sehingga tubuh korban dan istrinya terjunggal. Saat terjatuh posisi kepala korban membentur aspal," kata dia.
Dalam kondisi korban tersungkur di jalan aspal, dari arah Gadog (Jakarta), datang sepeda motor yang dikemudikan Romi. Sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi itu menabrak sepeda motor korban yang sudah terguling.
"Ada pengendara motor lain yang juga melawan arah dan tidak dapat mengendalikan motornya, menabrak motor dan kedua korban," kata Hasby Ristama.
Saat ini, kasus kecelakaan motor tersebut tengah ditangani penyidik unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor.
https://metro.tempo.co/read/1026739/...eyTMORwpzTq.99
ASU SEBELUMNYA KUDU LAPOR POLISI DULU MINTA IZIN ADA ACARA, BIAR DIANTISIPASI..
MACET GITU, BANYAK YG STRESS..PADA MAKSA..
UDAH 3 KORBAN.. KMAREN 1 KORBAN BANJIR TEWAS..
"Kedua pengendara motor yang tewas ini kondisinya melawan arus saat petugas melakukan one way dari Puncak ke arah Jakarta," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama, Sabtu, 21 Oktober 2017.
Dia mengatakan saat itu kondisi jalur Puncak sangat padat bahkan terjadi kemacetan parah akibat kegiatan Tea Walk jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Gunung Mas. "Karena jalur dari arah Jakarta menuju Puncak ditutup (one way), keduanya pun nekat melawan arus," kata dia.
Identitas dua korban tewas tersebut, yakni Saepudin, 48 tahun, pengendara motor Honda MegaPro, dan Nurhayanti, 47 tahun. "Dua korban meninggal ini diduga merupakan suami-istri asal Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor," kata dia.
Baca: Pemda DKI Gelar Tea Walk di Gunung Mas, Jalur Puncak Macet Total
Sedangkan korban luka dalam kecelakaan di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, depan Pijat Reflexi Bunda and Me, Kampung Cibogo RT 3 RW 5 Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, ini diketahui bernama Romi Angga Lesmana, 21 tahun. Pengendara sepeda motor Honda Supra ini adalah seorang mahasiswa asal Megamendung, Puncak. "Korban hanya mengalami luka lecet di jidat, sedangkan dua korban tewas mengalami luka parah di kepala," kata dia.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, kecelakaan maut itu awalnya terjadi saat sepeda motor Honda MegaPro bernomor polisi F-2411-CV, yang dikemudikan Saepudin, melaju kencang dari arah Gadok menuju Puncak.
"Padahal saat itu jalur Puncak dalam proses one way dari arah Puncak menuju Jakarta," kata dia.
Setibanya di jalur menanjak (Tanjakan Selarong) dan menikung ke kiri, sepeda motor oleng dan melebar ke arah kanan, langsung menyenggol truk Colt Diesel dari arah berlawanan, arah Puncak menuju Gadog (Jakarta), dengan kecepatan tinggi. "Setelah menyenggol truk, motor korban jatuh sehingga tubuh korban dan istrinya terjunggal. Saat terjatuh posisi kepala korban membentur aspal," kata dia.
Dalam kondisi korban tersungkur di jalan aspal, dari arah Gadog (Jakarta), datang sepeda motor yang dikemudikan Romi. Sepeda motor yang melaju dengan kecepatan tinggi itu menabrak sepeda motor korban yang sudah terguling.
"Ada pengendara motor lain yang juga melawan arah dan tidak dapat mengendalikan motornya, menabrak motor dan kedua korban," kata Hasby Ristama.
Saat ini, kasus kecelakaan motor tersebut tengah ditangani penyidik unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor.
https://metro.tempo.co/read/1026739/...eyTMORwpzTq.99
ASU SEBELUMNYA KUDU LAPOR POLISI DULU MINTA IZIN ADA ACARA, BIAR DIANTISIPASI..
MACET GITU, BANYAK YG STRESS..PADA MAKSA..
UDAH 3 KORBAN.. KMAREN 1 KORBAN BANJIR TEWAS..
Diubah oleh dishwala 21-10-2017 20:57


tien212700 memberi reputasi
1
4.5K
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan