Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengakui pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang perlu diperbaiki di Jakarta. Kompetensi para guru menjadi salah satu yang ia soroti.

"Meningkatkan kompetensi para guru. Karena penghasilannya masih 'Sejuta': sabar, jujur, dan tabah," ungkap Sandiaga setelah menjadi pembicara dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017 di The Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).

Peningkatan kompetensi guru bisa dilakukan dengan pelatihan. Ini juga untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang gajinya masih minim.

"Kita mau tingkatkan kalau guru itu juga punya penghasilan yang baik dan kompetensinya ditingkatkan dengan pelatihan yang kontinu. Dan kita harapkan juga menghasilkan guru-guru yang berkelas," ucap Sandiaga.

Dia juga menyebut angka partisipasi murni pendidikan di Jakarta hanya 60 persen. Terutama wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, serta Kepulauan Seribu.

"Kita harus tingkatkan angka partisipasi murni sehingga kita ada KJP Plus. Dibanding Bogor dan Makassar, kita masih di bawah rata-rata nasional. Jadi kita harus pastikan akses dan infrastruktur untuk meningkatkan minat baca," pungkas Sandiaga, yang juga didampingi Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto, Wali Kota Bogor Bima Arya, serta pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal.
(nif/jor)