Hewan apa yang menutup rahangnya dengan cepat? Jika kalian menjawab ikan hiu atau mungkin buaya, maka kalian harus berfikir lebih keras lagi.

Semut Trap Jaw ( Odontomachus bauri ), yang tinggal di Amerika Tengah dan Selatan, memiliki rahang yang super duper kuatnya yang mampu terbuka dan tertutup layaknya perangkap tikus, namun yang ini kecepatannya medekati 78 hingga 145 mil per jam (125 sampai 233 kilometer per jam), waw... 2.300 kali lebih cepat dari pada kedipan mata.

Para ilmuwan mampu mengukur kecepatan rahang yang menakjubkan dengan menggunakan teknik video berkecepatan tinggi.

Sheila Patek, asisten profesor biologi integratif di University of California, Berkeley, mengatakan kuncinya adalah bahwa rahang mereka memiliki sepasang kait (sistem grendel).

"Memiliki sistem gerendel sangat penting dalam mendapatkan kecepatan berkekuatan peledak."

Bayangkan busur dan anak panah. Jika kalian mencoba untuk melempar anak panah dengan lengan kalian, saya yakin pasti anak panahnya gak pergi jauh.

Jika kalian menggunakan busur, energi elastis yang tersimpan di haluan dilepaskan hampir seketika saat kalian melepaskan anak panah dengan jari atau kait.

Kombinasi antara kelenturan bow dan mekanisme kait/grendel inilah yang membuat anak panah tersebut melesat di udara.

"Itulah yang organisme cepat lakukan," Ujar Sheila.

Mungkin yang lebih menakjubkan dari seberapa cepat semut ini meraih makanan atau musuh adalah bagaimana mereka menggunakan energi yang sama untuk bergerak.

Saat semut menutup rahangnya, ia menggunakannya untuk mendorong tanah, semuanya lebih cepat daripada yang bisa dilihat mata tanpa video gerak lambat.

Sekilas rahang ini bisa meluncurkan semut ke udara hingga 3,3 inci (8,3 sentimeter) di udara. Itu seperti manusia dengan tinggi 1.7 meter, melompat setinggi 13 meter!

Semut Trap Jaw menutupi tanah dengan cara yang sama. Mereka tidak hanya cepat dalam menghindari predator (musuh yang ingin memakannya), seringkali sekelompok semut Trap Jaw akan melompat berbarengan.

Bayangkan kalau itu popcorn, akan sulit untuk menangkapnya walaupun hanya satu.

Peneliti menganggap efek "popcorn" ini bisa membantu semut melarikan diri dengan membingungkan musuh mereka.